sensi

116 4 2
                                    

Matahari sudah tenggelam dari beberapa menit tadi.

Dan Arin baru saja keluar dari kamar dengan handuk yang masih melekat dikepalanya.

Dia berjalan kearah ruang TV, lalu duduk disofa.
Dia menengok kesana kemari dan melihat changbin dari dapur.

"Bin? "-arin

" Apa? "-changbin langsung berhenti.

" Ada hairdryer gak? "-arin.

" Ada, tunggu, gue ambilin. "-changbin lalu berjalan kekamar.

Arin hanya menatap punggung changbin hingga masuk kekamar.

" Ngapain? "-arin kembali noleh kearah dekat pintu.
Ternyata hyunjin.

" Salto! "-jawab arin
Hyunjin cuma memutar mata malas, sambil menyeruput teh botolnya.

" Kalo lo dari mana?, jin,minta dong!."-arin.

" Ngerdusin cewek cantik,ehe:")"-jawab hyunjin  lalu duduk disebelah arin dan ngasihin minumannya

"Ish!,"-kesal arin, tapi setelah itu meminum minuman hyunjin

" Napa?, lo cemburu?"-hyunjin menarik hidung mancung arin.

"Idih,gila aja gue cemburu!"-arin lalu masang muka jijik.

" Masa?!, kalo gue jadian sama cewek tadi jangan cemburu ya? "-hyunjin sambil menusuk nusuk pipi arin.

" Iya....nggak kok, nggak bakalan!, palingan gue minta pj an,siap siap aja!"-arin

Disitu changbin datang sambil ngebawa benda yang tadi di ambilin buat arin.

"Thanks"-yang bilang gitu bukan arin tapi hyunjin.

" Sini!"-arin minta alat tadi dari hyunjin.

"Lo duduk aja dibawah, gue bantuin"-hyunjin.

Arin cuma ngangguk lalu ngikutin perintah hyunjin.

" Pake sampo apaansih?, wangi bener"-hyunjin sambil nyiumin  rambut arin yang sedang dikeringkan

"Gak pengen kasi tau ah!, nanti gue dikira iklan sampoo"-arin

" Sorry aja, lo nggak cocok buat iklan sampoo,produknya pasti nggak laku!"-hyunjin

"Ish!, sampo *****"-ucap arin kesel,tapi nyebutin sampoo yang dipake.

"Thank you for information babe,chup!"-hyunjin, lalu mencium kilat pipi mulus arin

" Ih!, enak banget lo main nyosor bangsat!! "-kesal arin lalu memukul lengan hyunjin.

" Hahhahahaha!!!, gak sakit mblee!!"-hyunjin  memeletkan lidah ke arin.
Lalu berlari kebelakang sofa yang didudukin, changbin.

Arin dengan geram mengambil bantal sofa lalu berdiri untuk memukuli hyunjin

"Geser bin!!, gue pengen bikin bonyok tuh manusia dower!! "-arin sambil melempari hyunjin dengan bantal sofa.

" Gak kena lagi bwahahaha!!! "-hyunjin lalu mengejek arin.

" Dasar manusia dower!!"-arin

"Cewek tepos!"-balas hyunjin

WTF?!_Arin.

" Sok ganteng!! "-arin

" Emang ganteng!! "-hyunjin

"Kerdus!! "-arin

"Cengeng!! "-hyunjin

"Penakut!! "-arin

"Pendek!! "
"Gendut"
"Bodoh"
"Banyak tingkah!"-hyunjin mengatai arin bertubi tubi.

Seketika hening.

Arin menurunkan bantal yang dia sempat angkat diatas kepala.

Lalu berubah mimik dari kesal menjadi cemberut, ingin menangis.

Padahal hyunjin hanya bercanda.

Arin mulai berkaca kaca.

" Kan cengeng kan! "-hyunjin.

Arin langsung pergi sambil menghapus air matanya.
Dia nangis.

" Woi!, nangis njirr?! "-changbin langsung berdiri untuk melihat arin.

" Gak tau, padahal gue cuma bercanda"-hyunjin.

"Pms kali, lo juga, malah diem aja!!, sana kejar!!, minta maaf lo!! "-paksa changbin.

Hyunjin langsung keluar dari villa
Dan berjalan kearah kolam renang yang tepat didekat pintu keluar.

Dan nemuin arin duduk di salah satu gazebo.

" Arin! "-hyunjin lalu mendekat kearah arin.

Arin menoleh, dan langsung membuang muka sambil sesekali ngelap air matanya.

" Arin.. "-hyunjin lalu mendekat dan duduk disebelah arin.

Hyunjin merasa bersalah

" ngapain lo kemari!!?, belum puas ngatain gue?!,pergi lo sana bangsat! "-kesal arin dengan suara serak.

"  Maaf G-gue cuma bercanda.... "-hyunjin sambil berusaha meminta maaf.

" Pergi aja sana!, cari teman yang menurut lo sempurna!, kenapa lo selama ini bertahan sahabatan sama gue?, padahal gue banyak kekurangannya!!? "-arin sambil menatap tajam kearah hyunjin

" Gue nggak beneran pas ngatain lo.. gue cuma bercanda rin, sorry kalo lo tersinggung...."-hyunjin lalu meraih tangan arin, dan dielus.

"Pergi sana!!,"-arin menepis tangan hyunjin

Hyunjin mengusap wajahnya kasar dan merutuki dirinya.

" Pukul gue!, pukul gue rin!, kalo itu bisa buat lo puas dan maafin gue.... "-hyunjin kembali meraih tangan arin lalu dipukul pukulin ke pipinya.

PLAAK!!

Arin benar benar  menampar nya.

Hyunjin menggigit bibir bawahnya saat merasakan nyeri dipipinya.

Tapi hyunjin gak marah,dia langsung menatap arin yang terlihat kaget.

"Gimana?, puas?, maafin gue yah....? "-hyunjin memelas.

"..... "-arin menunduk dan tidak menjawab pertanyaan hyunjin.

Hyunjin segera berdiri lalu berjongkok didepan arin agar bisa melihat wajahnya.

" Lo kenapasi?..., pms ya?... "-hyunjin menatap arin khawatir.

" Maaf hyunjin.... "-cicit arin pelan alih alih menjawab pertanyaan hyunjin.

"Hah?, Maaf buat apa? "-hyunjin.

" Udah nampar lo.."-arin dengan suara serak nahan nangis.

"Gakpapa, anggap aja balasan buat gue,jadi sekarang maafin gue ya?"-hyunjin.

"Gue yang salah hyunjin...."-arin dengan mata sembab

Beneran pms ya _hyunjin.

" ah,udah ah,ayo masuk, "-hyunjin menarik arin berdiri dan membawanya ke tempat tadi.
Ruang tv.

" Astaga!! "-teriak keduanya saat melihat apa yang terjadi didalam sana.




Anyyeong😅

Yorobun.

Vote❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lee felix or Hwang hyujin?/skzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang