Langkah 1: Bertemu dengannya untuk pertama kali.
Woohyun menyampirkan tas selempangnya di pundak dan menurunkan keliman bajunya yang bergeser naik. Melirik sekilas pantulan dirinya di kaca, ia menyadari sehelai rambutnya mencuat, menegak. Ia menjilat jemarinya dan dengan hati-hati meratakan cuatan rambutnya ke tempat yang tepat.
“Nah… sempurna,” ujarnya, tersenyum ke arah refleksinya.
Hari ini adalah hari pertamanya berkuliah di universitas, dan ia tidak bisa menahan pusaran kupu-kupu yang mengepak di perutnya. Ia merasa belum siap, sepenuhnya belum siap. Ia mendapat ranking hampir terendah di sekolahnya, dan secara logika ia sama sekali jauh dari kata mampu untuk menerima pelajaran-pelajaran selevel universitas. Tetapi ia mencari cara untuk menutupi hal itu. ia telah berusaha terlihat semirip mungkin dengan figur mahasiswa yang sesungguhnya. Ia bahkan membeli kacamata berbingkai bundar untuk menyempurnakan penampilannya. Mungkin dengan penampilan ini dia bisa membodohi orang lain agar berpikir bahwa ia siap, sebagaimana dia menipu dirinya sendiri.
Ia masih tersenyum ke arah bayangannya, ketika sebuah ketukan terdengar dari suatu tempat. Rekahan senyum sontak lenyap dari wajahnya saat Woohyun memandang bayangan dirinya sendiri dengan bingung. Satu-satunya benda yang bisa diketuk di sekelilingnya hanyalah sebuah kaca jendela yang… berada tepat… di hadapannya. Akhirnya, Woohyun mengedarkan pandangan menembus refleksinya dan melihat sekelompok laki-laki duduk di atas meja yang terletak di sisi seberang jendela.
Seorang laki-laki dengan jajaran gigi besar yang menyembul dari dalam mulutnya yang bahkan lebih besar, hampir terjungkal dari kursi karena gelak tawa. Sementara laki-laki lainnya yang duduk paling dekat dengan Woohyun, dengan punggung tangan masih menempel di kaca, menatap Woohyun dengan matanya yang besar nan tajam dan memiringkan kepala ke samping dengan seringai jenaka tersemat di bibirnya. Tetapi, tatapan Woohyun terkunci pada laki-laki ketiga, dengan topi bisbol yang ia pakai terbalik di kepalanya dan mengenakan terlalu banyak lapis pakaian pada cuaca sehangat ini. Laki-laki itu memandangi Woohyun dan mengangkat alisnya (sehingga membuat ukuran matanya yang lebih sipit dibanding kebanyakan orang, terlihat hampir menjadi rata-rata) sambil melambaikan tangan ke arah Woohyun dengan canggung. Kemudian laki-laki itu mulai tertawa dan menepak orang yang tertawa di sampingnya hingga temannya itu benar-benar terjungkal dari kursi.
Woohyun cepat-cepat membungkuk meminta maaf dan buru-buru berjalan menjauh, dengan jantung berdebar.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Make Someone Fall in Love with You in Less than a Year
FanfictionPetunjuk bagaimana memikat hati menurut Nam Woohyun. --- Fanfic ini ditulis oleh Feminabeata. Ori: AFF -> https://www.asianfanfics.com/story/view/951771/how-to-make-someone-fall-in-love-with-you-in-less-than-a-year AO3 -> https://archiveofourown.org...