Seoul, 2 November 2001
Diruangan operasi di sebuah rumah sakit ternama di Kota Seoul, seorang wanita tengah berjuang mati-matian untuk melahirkan sang buah hati yang telah lama ia dan suami tercinta idam-idamkan. Hingga perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan lahirnya sesosok bayi laki-laki yang tampan, namun ada kejanggalan pada sang bayi yang sama sekali tidak mengeluarkan suara tangisan dengan mata terpejam damai.
Dokter kandungan yang menanganinya langsung memanggil dokter anak dan meletakkan sang bayi di kotak inkubator, sekaligus membawa bayi itu ke ruangan khusus untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Selang beberapa menit kemudian sang ibu merintih tanda bahwa ia akan melahirkan bayi keduanya, setelah berjuang kembali terdengar suara tangisan bayi yang mendominasi ruangan bersalin tersebut.
"Selamat nyonya, anda berhasil melahirkan 2 bayi kembar, bayi kedua anda terlahir sehat dan normal tapi bayi pertama saya rasa keadaannya tidak bisa dikatakan baik-baik saja karena pada saat dilahirkan dia tidak menangis." Ucap dokter.
Senyum yang menghiasi Chanyeol dan Yoona perlahan luntur saat mendengar kabar bayi pertama mereka.
"Apa maksud dokter? Bayiku baik-baik saja kan?" Tanya Yoona sambil terisak.
"Untuk saat ini bayi anda sedang menjalani pemeriksaan, saya rasa hasilnya akan keluar besok, dan untuk nyonya Yoona beserta bayi yg sehat bisa pulang malam ini, Kalau begitu saya permisi." Ucap sang dokter sambil meninggalkan ruangan.
.
.
.Keesokan harinya Yoona dan Chanyeol kembali ke rumah sakit beserta dengan bayi kedua untuk melihat keadaan bayi pertama mereka, setelah sampai dirumah sakit mereka langsung menemui dokter yang menangani bayi mereka.
"Permisi dok" Ucap Chanyeol.
"Ah ternyata kau,kalian pasti ingin melihat keadaan bayi kalian ya?" Tanya dokter itu yang tak lain adalah sahabat Chanyeol yaitu Joowon, Chanyeol hanya mengangguk.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Yoona.
"Putra kalian ternyata memiliki kelainan pada jantungnya, dan terlahir dalam kondisi gagal jantung itulah alasan mengapa dia tidak menangis. Beruntung tim medis segera membawanya ke ruangan khusus sehingga dia tidak terlambat mendapatkan penanganan, kurasa sekarang kondisinya sudah jauh lebih stabil dari sebelumnya. " Ucap Joowon. Seketika itu tangis Yoona pecah.
"Bisakah kami melihat keadaanya sekarang?" Tanya Chanyeol
"Tentu, masuklah. " Ucap Joowon.
Mereka berdua akhirnya masuk ke ruangan tempat buah hati pertama mereka dirawat. Hati Yoona terasa seperti ditusuk ribuan jarum saat melihat sang buah hati terbaring di dalam kotak inkubator dengan berbagai alat medis yang menempel di tubuh mungilnya.
"Maafkan ibu tidak bisa menjagamu dengan baik sayang. " Ucap Yoona sambil menangis sesenggukan. Chanyeol yang berada disana segera merengkuh tubuh yoona untuk menenangkannya.
"Oh iya, sayang kita belum memberikan nama untuk kedua jagoan kita, jangan menangis lagi dia pasti akan sedih jika tau ibunya yang cantik ini sedang menangis hm. Jangan khawatir aku yakin dia juga akan sehat seperti jagoan kita yang satu ini." Hibur chanyeol, Yoona hanya mengangguk.
"Jadi apa kau sudah menemukan nama yang cocok untuk mereka?" Tanya Chanyeol.
"Harusnya ayah yang harus memberi nama pada anak-anaknya kenapa kau memintaku untuk mencari nama eoh?" Tanya Yoona.
"Itu karena aku bodoh dalam hal memberi nama sayangku. " Ucap Chanyeol.
"Hm baiklah untuk bayi pertama kita aku beri nama Jihoon, Park Jihoon dan untuk adiknya aku akan memanggilnya Woojin, bagaimana menurutmu?" Tanya Yoona.
"Kau sangat pandai dalam hal memilihkan nama, itu adalah nama terindah yang pernah aku dengar. " Ucap Chanyeol, dan Yoona tersenyum hangat.
Perlahan Yoona mendekati kotak inkubator dan berbisik kepada bayi Jihoon.
"Jihoonnie harus bertahan, Hoonnie harus sehat untuk menemani ayah, ibu dan Woojin bermain ya sayang. " Ucap Yoona sambil terisak dan Chanyeol hanya mengusap punggung Yoona sambil menggendong bayi Woojin yang sedang terlelap.
TBC
Hai hai ketemu di work yg baru nih gaess. Gimana menurut kalian? Bagus gak? See you next chapter
Joowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Say Goodbye (2park-kim sohyun)
RandomJangan pernah ucapkan salam perpisahan untuk saat ini.