Chapter 2

117 28 2
                                    

Di rumah sakit jihoon sudah bangun dan dia tidak berhenti merengek mencari woojin. Ia ingin segera bertemu dengan woojin. Hingga terpaksa yoona memanggil dokter untuk menenangkan jihoon.
Dokter segera datang menghampiri Jihoon, kemudian menyuntikkan obat penenang kepada jihoon, Tak butuh waktu lama Jihoon perlahan tenang dan memejam kan kedua matanya.  

Keesokan harinya jihoon diperbolehkan pulang setelah sekian lama merengek, Jihoon sangat senang karena ia akan segera bertemu dengan woojin. Di sepanjang perjalanan jihoon tak henti-hentinya menanyakan woojin kepada ibunya padahal mereka hanya berpisah selama sehari.

Sesampainya dirumah jihoon pun langsung berlari menuju ke kamar woojin tapi ia tidak menemukan woojin disana. Ia pun mulai mencari woojin di seluruh rumah, namun sayang nya ia tetap tidak menemukan woojin di seluruh tempat yang ia cari.
Jihoon pun akhirnya menyerah dan bertanya kepada sang ibu dimana keberadaan sang adik, Yoona yang juga memang tak tahu keberadaan Woojin, langsung bertanya kepada chanyeol.

“yeolli dimana woojin?”tanya yoona.

“woojin? Bukankah dia ada dikamarnya” ucap chanyeol.

“jihoon sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak bisa menemukannya.” Ucap yoona.

Chanyeol terlihat berpikir sejenak lalu ia tersentak dan langsung berlari menuju gudang di belakang rumah. Ia langsung membuka pintu gudang dan mendapati woojin sedang menunduk menenggelamkan wajah diantara kedua lututnya. Chanyeol membangunkan woojin tapi tidak mendapati respon.

“woojinnie.........sayang bangun” ucap chanyeol.
chanyeol mencoba untuk membangunkan woojin tapi nihil woojin tidak merespon, tak lama terdengar suara woojin yang lemah.

“hoonnie” lirih woojin dengan mata terpejam.

Dengan panik Chanyeol langsung menggendong woojin yang tak sadarkan diri dan membawanya ke kamarnya. Jihoon dan yoona yang melihat woojin tampak  terkejut dibuatnya,  dan segera mengikuti langkah Chanyeol menuju kamar woojin.
Jihoon sudah menangis terisak saat melihat keadaan woojin yang tampak pucat pasi.

“apa yang terjadi pada woojin? Kenapa dia jadi begini? Apa yang kau lakukan padanya eoh?”tanya yoona sambil terisak.

“nanti kujelaskan aku akan menelpon joowon agar segera kemari.”ucap chanyeol.

Chanyeol pun langsung menelpon dokter joowon agar segera datang ke rumah mereka untuk memeriksa keadaan woojin. Chanyeol merasa bersalah karena ia telah mengurung woojin di gudang selama semalam. Setelah menelpon joowon ia pun masuk kembali ke kamar woojin dan melihat jihoon yang sedang menangis karena wajah woojin yang pucat.

Tak lama kemudian dokter joowon datang dan langsung memeriksa keadaan woojin. Setelah itu yoona pun menanyakan keadaan woojin kepada joowon.

“joowon bagaimana keadaan woojin? “tanya yoona.

“woojin hanya demam, tapi jika dilihat keadaannya sekarang ini dia menunjukkan gejala lambung, kurasa pola makan woojin sedikit berantakan dan dia merasa kedinginan karena terkurung di gudang. Dan aku yakin pasti karena insiden penyakit jihoon yang kambuh. “ucap joowon.

Tangis yoona pecah baru saja salah satu putranya sehat dan kini putranya yang lain malah jatuh sakit dan itu adalah ulah sang ayah yang tega mengurung woojin didalam gudang semalaman.

“kenapa kau begitu tega melakukan hal itu kepada anak sekecil woojin. Sebagai adik yang baik dia hanya menuruti permintaan kakaknya”ucap yoona sambil terisak kepada chanyeol.

“ma........ Maafkan aku, a......... Aku...... Aku tak bermaksud untuk me.......... “ucapan chanyeol tiba-tiba dipotong oleh jihoon.

“appa jahat! Kenapa appa menghukum woojinnie padahal yang nakal itu hoonnie bukan jinnie. Jinnie tidak salah kenapa appa menghukum dia”ucap jihoon sambil menangis sesenggukan lalu berlari menuju ranjang woojin dan berbaring disamping woojin sambil memeluk lengan woojin yang sedang tertidur.

Chanyeol dan yoona terhenyak melihat kakak beradik itu. Woojin yang akan menangis ketika jihoon sakit dan jihoon yang menangis ketika woojin sakit.

“yasudah tapi lain kali aku sarankan kau jangan langsung mengambil tindakan seperti itu lagi yeol, itu bisa berdampak buruk pada mental woojin. Dan juga jangan terlalu keras padanya. Baiklah kalau begitu aku pergi dulu resep obatnya kutinggal diatas nakas.”ucap joowon.

“terima kasih joowon-na hati – hati dijalan”ucap yoona. Dan joowon pun kembali kerumah sakit.

.

.

.

Keesokan harinya

Mata woojin yang awalnya terpejam perlahan terbuka, merasa lengannya dipeluk seseorang ia pun menoleh ke arah kiri dan ia mendapati sang kakak sedang tertidur sangat nyenyak sambil memeluk lengannya. Dan nampak sekali mata jihoon lebam akibat menangis sepanjang hari kemarin. Ya tentu saja menangisi woojin pastinya.

Kemudian terdengar suara pintu terbuka sontak woojin menoleh ke arah pintu dan ia mendapati sang ibu yang tersenyum cerah ke arah woojin. Perlahan yoona mendekati woojin sambil mengelus lembut rambut woojin.

“kau sudah bangun sayang? “tanya yoona. Dan woojin hanya mengangguk lalu memeluk erat yoona. Jihoon yang merasa terusik akhirnya terbangun dan ia melihat woojin yang sedang memeluk sang ibu sambil terisak.

“eomma jinnie takut, appa meninggalkan aku sendirian, jinnie tidak suka disana gelap jinnie takut. Jinnie takut tidak bisa bertemu eomma dan honnie”ucap woojin sambil terisak.

“sudah-sudah jinnie sudah aman eomma tidak akan pernah meninggalkan jinnie lagi dan eomma tidak akan membiarkan jinnie di tempat itu lagi eoh? Sudah jangan menangis lagi ya sayang eomma di sini”ucap yoona sambil menepuk lembut punggung woojin.

“jinnie maafkan hoonnie karena hoonnie tidak menuruti kata-katamu jinnie jadi dihukum appa”ucap jihoon sambil menunduk. Perlahan woojin menoleh ke arah jihoon dan langsung memeluknya.

“tidak jangan salahkan hoonnie jinnie juga salah karena meninggalkan hoonnie sendirian ditaman. “ucap woojin.

TBC
See you next chapter gaess

Dont Say Goodbye (2park-kim sohyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang