Hari ini woojin tidak pergi kesekolah karena ia sedang mengikuti kompetisi taekwondo dan ia mewakili sekolahnya. Jadi ia tidak bisa mengawasi jihoon woojin pun minta tolong kepada daniel untuk mengawasi jihoon hari ini, woojin menelpon daniel.
“halo niel bisakah kau mengawasi jihoon? Aku akan pergi ke kompetisi taekwondo.” Ucap woojin.
“.....”
“baik terima kasih niel” ucap woojin lalu memutus panggilan.
Hari ini dikelas jihoon dengan pelajaran olah raga, dan guru mengharuskan seluruh siswa kelas 8 untuk lomba lari,jihoon sangat bersemangat untuk ikut karena ia tidak pernah mengikuti lomba apapun yang bersangkutan dengan olah raga. Sekarang giliran jihoon untuk lari sebelum jihoon berlari terlihat daniel yang lari tergesa gesa untuk menghentikan aksi jihoon, tapi terlambat jihoon sudah berlari dengan kencangnya didepan sana.
“YAK PARK JIHOON!!!! APA YANG KAU LAKUKAN!!!” teriak daniel dari kejauhan.
jihoon seolah menulikan pendengarannya ia tak mempedulikan Daniel yang mengejarnya sambil berteriak memanggil namanya. Hingga beberapa saat kemudian jihoon mulai terengah engah dan tiba tiba ia jatuh pingsan di tengah lapangan. Sontak semua orang yang ada disana terkejut begitu pula dengan Daniel yang langsung melesat kearah jihoon Daniel berusaha untuk membangunkan jihoon tapi sia sia jihoon tak kunjung bangun.
Daniel yang panik langsung berteriak meminta bantuan dan akhirnya jihoon dilarikan kerumah sakit, diperjalanan Daniel menelpon orang tua jihoon tak lupa juga ia menelpon woojin tapi woojin tidak mengangkat panggilannya. Sesampainya dirumah sakit jihoon langsung dibawa masuk keruangan IGD, Daniel menunggu di depan dengan cemas ia sangat mengkhawatirkan jihoon tak lama kemudian yoona dan chanyeol sampai disana dan melihat keadaan Daniel yang sangat kacau sambil menangis. Ia duduk sambil memeluk kedua lututnya yoona merasa kasihan kepada Daniel dan langsung menenangkan Daniel dengan cara memeluknya dan itu membuat Daniel semakin terisak di pelukan yoona.
“bibi maafkan niel, aku gagal mencegah jihoon untuk tidak ikut lomba lari itu hiks…. Bibi harus menghukumku….aku..aku membuat jihoon menjadi seperti ini”ucap Daniel sambil terisak.
“sudah jangan salahkan dirimu, niel sudah mencoba menghentikan jihoon kan? Sudah jangan menangis lagi jihoon pasti akan baik baik saja.” Hibur yoona.
Chanyeol terlihat mencari cari seseorang dan ia terlihat emosi karena orang yang dicarinya tidak ada disana. Chanyeol pun bertanya kepada Daniel tentang keberadaan woojin.
“niel….dimana woojin?” Tanya chanyeol.
“woojin…….dia sedang mengikuti kompetisi taekwondo, dan dia memintaku untuk menjaga jihoon selama ia mengikuti kompetisi” uap Daniel. Chanyeol yang mendengar penuturan Daniel menjadi marah.
“niel sudah menghubungi woojin?” Tanya yoona Daniel mengangguk.
“aku sudah menghubunginya berkali kali tapi woojin tidak menjawab panggilanku.” Ucap woojin.
Emosi chanyeol semakin memuncak setelah mendengar perkataan Daniel ia bersumpah akan menghukum woojin dengan sangat berat karena telah lalai menjaga jihoon hingga jihoon masuk rumah sakit. Setelah sekian lama menunggu dokter joowon keluar dari ruang IGD.
“joowon bagaimana keadaan jihoon?” Tanya chanyeol.
“kalian tahu kan kalau jantung milik jihoon itu sangat lemah dan dia tidak boleh terlalu lelah, huh keadaannya sekarang sangatlah kritis beruntung kami bisa menyelamatkannya tapi…….”joowon menjeda ucapannya.
“tapi apa?” Tanya yoona.
“jihoon……..dia koma kami akan memindahkannya dahulu.”lanjut joowon lalu melangkahkan kakinya masuk kembali kedalam ruang IGD. Yoona yang mendengar hal itu seketika pingsan dipelukan Daniel.
…
…
Woojin berhasil mendapat juara pertama di kompetisi taekwondo yang ia dan sohyun ikuti, ia sangat senang dan berpikir jika orang tuanya, jihoon serta Daniel mengetahuinya pasti akan ikut senang.
Setelah penyerahan hadiah woojin pun pergi keruang ganti dan mangambil ponselnya yang berada didalam tas ia mulai menghidupkan ponselnya dan menemukan banyak sekali panggilan tak terjawab dari Daniel, yoona dan chanyeol. Tak lupa juga beberapa pesan teks, woojin yang penasaran mulai membuka pesan itu dan membacanya satu persatu. Woojin terkejut dengan isi pesan itu ia pun langsung berlari keluar gedung untuk segera menuju rumah sakit, woojin sangat khawatir dengan keadaan jihoon sampai ia tidak mengganti pakaiannya ia tetap memakai seragam taekwondo.
Sesampainya disana woojin bertanya kepada suster yang bertugas dimana kamar jihoon setelah mengetahui dimana tempatnya ia pun langsung bergegas menuju ke tempat jihoon dirawat. Dari kejauhan woojin bisa melihat yoona yang menangis sesenggukan dipelukan Daniel, ia berjalan perlahan kearah yoona,chanyeol dan Daniel. Chanyeol yang menyadari kedatangan woojin langsung menghampiri woojin dan menamparnya dengan keras hingga woojin tersungkur dan membuat sudut bibirnya terluka. Semua orang terkejut tak terkecuali woojin ia bingung mengapa sang ayah menamparnya.
“a…..ayah ” lirih woojin.
“KEMANA SAJA KAU EOH!!! KENAPA KAU BARU MUNCUL, KAU…….AISH. KARENA KAU LALAI MENJAGA JIHOON LIHAT DIA SEKARANG KOMA, DASAR ANAK SIALAN.” Bentak chanyeol.
Woojin yang mendengarnya hanya diam tak lama kemudian air mata mulai membanjiri pipinya, ia menangis dalam diam. Ia terkejut dan merasa bersalah kepada jihoon dan Daniel. Beberapa saat kemudian chanyeol kerah baju woojin dan menyeretnya keluar dari rumah sakit untuk menuju keparkiran. Yoona dan daniel terkejut melihat hal itu daniel ingin menolong woojin tapi ia terlalu takut kepada chanyeol jika sudah berada dalam mode marah, sedangkan yoona ia terlalu lemas untuk menolong woojin yang ada dikepalanya saat ini adalah kondisi jihoon.
Sesampainya dirumah chanyeol langsung menyeret woojin menuju gudang yang berada dibelakang rumah. Gudang itu adalah tempat woojin dikurung 7 tahun yang lalu begitu sampai chanyeol membuka pintu gudang dengan keras dan mendorong woojin hingga ia terjatuh.
“akh.....” ringis woojin pelan.
“kau......kau lalai menjaga jihoon hingga dia koma, apa kau tidak jera dengan pukulan yang kau terima selama ini saat kau lalai menjaga jihon eoh? Kau berani menukar keselamatan kakakmu dengan kompetisi konyol itu” ucap chanyeol dingin.woojin hanya menunduk ia takut dengan sikap chanyeol yang saat ini. Tubuhnya bergetar hebat karena ia terlalu takut.
“kau harus dihukum dengan sangat berat hari ini”ucapan chanyeol.
ucapan chanyeol membuat woojin melebarkan kedua matanya woojin menunduk semakin dalam sekilas ia melihat chanyeol sedang berjalan untuk mengambil sebuah balok kayu di ujung gudang, begitu chanyeol mengambilnya tanpa basa basi ia langsung memukuli woojin secara brutal dengan menggunakan balok kayu itu.sedangkan woojin diam tak membalas pukulan chanyeol ia meringkuk kesakitan saat balok kayu itu mengenai tubuhnya.baju taekwondo woojin yang awalnya berwarna putih bersih kini tak lagi putih karena terkena darah woojin.
Wajah woojin kini dihiasi luka lebam jangan lupakan darah yang mengucur deras dari pelipis dan hidung woojin, tak jarang ia memuntahkan darah akibat pukulan chanyeol, berkali kali woojin meminta ampun kepada chanyeol tapi ia seakan menulikan pendengarannya dan tak menggubris perkataan woojin. Ia malah semakin gencar memukuli woojin tanpa ampun.
“a....ap....pa......” lirih woojin air matanya kembali mengalir perlahan pandangan woojin menggelap dan akhirnya dia tak sadarkan diri.
Chanyeol yang menyadari woojin yang tidak bergerak malah menendang perut woojin tapi tak ada respon karena lelah memukuli woojin chanyeol pun melempar balok kayu itu sembarangan lalu keluar gudang tak lupa ia mengunci gudang itu dan meninggalkan woojin yang terkapar lemah tak sadarkan diri di lantai dingin dalam gudang yang amat gelap nan menyeramkan itu, kemudian ia pergi menuju rumah sakit untuk melihat keadaan jihoon.
TBC
Sorry klo lama up nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont Say Goodbye (2park-kim sohyun)
RandomJangan pernah ucapkan salam perpisahan untuk saat ini.