[13] Ulangan keberuntungan⭐

114 10 0
                                    


"Dimana Jiya? lama sekali" -Kataku sambil melirik jam tangan.
"Emm...dia..." -Kata Rim terpotong potong.

"Itu jiya.." -Ujar Rim menunjuk kearah Jiya yg sedang berjalan kearah kami.

"Mian aku terlambat, aku tadi sedang ke kelas abang aku, mengambil file tugas kemarin yg sempat tertinggal." -Jiya.
"Aa..nee, gwenchana!" -aku.

Kami pun menikmati istirahat sampai bell masuk berbunyi kembali.

Keesokan Harinya

Pagi hari, 08:25
Hari ini seperti biasanya, terduduk di kelas sambil menunggu guru mapel masuk. Ya! keadaan kelasku saat ini adalah pergantian jam. Padahal aku berharap jamkos:(

Aku kembali duduk ke bangku ku setelah aku menghampiri bangku Jiya, dan mendapati si es itu sedang asyik dengan musik di earphone nya. Aku pun tertarik untuk menggangunya kikikiii..😂

"Yoon.."

Yakkk!! Dia masih menggunakan earphone nya, mana bisa mendengarku. Ku cabut begitu saja eaephone nya dari telinganya dan meneriaki namanya.

"Yooongiiiii...tidakkah kau dengar daritadi aku memanggilmu?" -aku.
"Kemarikan earphone ku! bisa tidak sih kau itu sekali saja tidak mengganggu ketenanganku, Nona Han?" -Yoongi.
"Hei dengar! Setelah ini pak Junhoo akan mengadakan ulangan dadakan, tidakkah kau ada niatan untuk menggunakan waktu untuk belajar?" -aku.
"Ya, aku tau itu! maka dari itu aku membenci ulangan!" -Yoongi.
"Ya, tentu saja supaya guru tau, mana murid yg rajin belajar dan malas belajar." -aku.
"Maksudmu aku ini pemalas, begitu?!" -Katanya sambil menatapku tajam.
"Maybe, dan aku yakin nilaimu pasti akan merah lagi. Apalagi inikan fisika, kelema..."

Yoongi menggenggam pergelangan tanganku dgn sangat kencang dan membuatku menjerit kesakitan.

"Aaaaaaaaa!! lepas..kannn yoonnn!! sakittt..!! ihhhh!!" -Adu ku.
"Masih ingin mengataiku lagi?" -Yoongi.
"Tidak..tidakk!! tapi lepaskan tanganmu, ihhh...darahku berhenti bodohh!" -aku.

Akhirnya dia melepaskan tanganku juga

"Huh! tanganku sampai merah, apa kau berniat membunuhku, tuan min?!" -aku
"I don't care, Hei dengar! bukanya aku lemah di bidang fisika, aku cuma tidak menyukai pelajaran itu saja. membosankan!" -Yoongi.
"Sama saja kan?" -aku.
"Baiklah, kita tantangan!" -Yoongi.
"Mwo?" -kagetku.
"Siapa yg mendapat nilai tertinggi di kelas ini, bahkan bisa mengalahkan Taehyung!" -Tantangnya.
"Oke, yg kalah traktir eskrim yaahh.." -aku.
"Dan yg menang boleh memperbudak yg kalah selama sehari." -Yoongi.
"Menarik! aku jadi semakin tertantang saja, berlawanan ya Yoon, Fisikaaaaa...." -Cengirku menggoda Yoongi.
"Hm." -datarnya.

Ulangan pun dimulai detik ini juga, Guru segera membagikan kertas soal dan jawaban secara terpisah. semua anak termasuk Yoongi terlihat seperti orang kepanasan saat melihat soal soal itu. Em, mungkin lagaknya hanyabaku dan Tae saja yg terlihat tenang, kau tau kan? Fisika adalah pelajaran kesukaankuuu!!!

"Tanpa menyontek ya Yoon, kikikii.." -Tawaku mengejeknya.
"Kau kira aku seburuk itu? huh, diamlah!" -Yoongi
"Bisa saja kan?" -aku.

"Yoona..Yoongi..Jangan bicara lagi dan kerjakan soal kalian masing masing tanpa berdiskusi!" -Tegur pak guru.
"Iya pak." -Ucap kami bersamaan.

Aku bisa melihat kegelisahan Yoongi, terlihat sekali dari raut wajahnya yg tengah pusing memikirkan jawaban dari soal bidang IPA tersebut. Aku berteriak senang dalam hati dan yakin akan memenangkan tantangan ini. Hingga jam ulangan habis dan lembar jawaban beserta soalnya itu di kumpulkan ke depan, wajah Yoongi tetap saja gelisah, seperti tidak bisa santai gitu..

Aku hanya teesenyum puas melihat wajahnya memelas, tapi juga kasihan wkwkw..

"Ayolah jangan tegang, santai saja!" -aku.
"Siapa bilang? aku baik baik saja!" -Ucapnya datar namun masih terlihat kegelisahanya.







Hari pun terus berlanjut hingga datang 3 hari kemudian.

Hingga 3 hari kemudian ada pelajaran fisika lagi. Dan oak guru datang membacakan nilai ulangan kami semua sekaligus remedial nya.

"Baiklah semuanya, bapak akan membacaka nilai ulangan kalian kemarin, yg nilai nya kurang dari 7,5 siapkan sebuah kertas untuk remedial ya?" -Titah pak guru di balas jawaban iya dari seluruh murid.

Begitulah pak guru membacakan nilai semua anak dari absen satu.
Hingga sampailah pak guru ke absen 16 (Hiyahiya..absen author di sekolah wkwk.) Yaitu absenku.

"Han Yoona!" -Pak guru.
"Em, iya pak?" -aku.
"Bagus sekali, kau mendapat nilai tertinggi dari semua anak, Nilaimu 9,7 ! Pertahankan ya?" -Pak guru.
"Iya pak, tentu saja!" -aku.

Semua anak besorak dan bertepuk tangan padaku.

'Oke, aku pasrah saja' -Ujar Yoongi dlm hati.

Dan sekarang giliran pak guru membacakan nilai si Es itu.

"Min Yoongi, hmm..hampir lulus, namun tidak. Nilaimu 7,4." -Pak guru.

'Shit, terpaut satu nilai saja aku tidak remed!'

Alhasil aku kembali berteriak senang karena berhasil memenangkan tantangan ini.

"Asyikkkk..jadi deal ya aku menang, pulang sekolah langsung gasskeeunn belikan aku 5 box eskrim." -aku.
"Mwo? kau gila? mana ada perjanjian seperti itu!" -Yoongi
"Bukanya ada ya? Yg menang boleh memperbudak yg kalah kan?" -aku.
"Hm." -Lagi lagi datarnya.

Kembali ke kelas, semua anak masih sibuk dgn kertas remedial mereka kecuali 9 anak yg lulus dalam ulangan ini termasuk aku dan Tae.

Entah apa yg Tae bicarakan ke Yoongi, yg kulihat hanyalah Tae yg sedang membisikan sesuatu ke telinga Yoongi, ah! tapi ya sudahlah, masa bodoh sekalee..

"Yoon, bagaimana kau bisa remed? Biasanya nilai hitung hitunganmu bagus kan? Dan bagaimana Yoona bisa mengalahkan aku? Yoon, dia tidak menyontek kan?" -Tae.
"Tidak, dia tidak menyontek sama sekali Tae, bahkan justru aku yg berusaha menyontek dia, tapi susah! Dia begitu lihay menuliskan rumus rumus menyebalkan itu!" -Ucapnya sebal.
"Kureyo? kurasa, dia akan benar benar mengalahkanku!" -Tae.
"Hm." -Lagi lagi datarnya.

Sore hari , 15:57

Bell pulang sekolah pun berbunyi, aku berpisah dengan Rim dan Jiya di tangga. Lantaran aku akan pulang bersama si Es itu. Hmm.. kalau bukan karena traktiranya, aku tak rela pulang tanpa kedua sahabatku itu.

Dari ujung koridor, terlihat namja berkulit seputih tepung dengan mata segarisnya itu. Ya, dialah Min Yoongi.

Melirik tajam ke arahku namun tetap terlihat manis, eh apa? apa aku barusan mengatakan dia manis?😳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melirik tajam ke arahku namun tetap terlihat manis, eh apa? apa aku barusan mengatakan dia manis?😳

"Lama sekali, kau!" -Yoongi.
"Mian, tadi aku sedang pergi menemui Rim dan Jiya!" -aku.




#Dont porget vote koment guys

My Traumatic! [Min Yoongi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang