4. Brandy Speelman

106 15 6
                                    

"Kamu siap ke Hindia Belanda?"

Pertanyaan yang di tanyakan Hendrick sontak buat gue panik. Karena gue kelihatan panik, Hendrick tertawa ngakak.

"Kenapa lo ketawa?" tanya gue heran.

"Saya  tidak benar membawa anda kesana, saya hanya akan menceritkan kepada anda siapa yang mirip dengan Anda." Jelas Hendrick.

Karena gue paham, gue menganggukkan kepala dan dilanjutkan Hendrick yang mulai bercerita

***HINDIA BELANDA***

(Batavia)

Saya Hendrick Van Niek putra dari Michelle Van Niek dan   Mina Sharon yang merupakan pengusaha kaya raya dari Netherland. Tapi.., sudahlah. Saya ingin menceritakan tentang seseorang yang mirip dengan Dandi. 

Namanya Brandy, tepatnya Brandy Speelman. Saya tipe orang yang sangat dingin ke semua orang bahkan kepada kedua orang tuaku. Tapi, saya bisa menjadi orang yang ceria dan suka tersenyum jika dia adalah  Brandy. Saya tidak memanggilnya Brandy, melainkan Andy. Itu yang membuat saya ingin memanggil Dandi dengan nama Andi.

        •••••

Suasana di Batavia tak seindah dan senyaman yang sering orang bicarakan.

Udara dari matahari yang menyengat, belum lagi teriakan dari pedagang-pedagang Melayu dan Cina yang sering saya dengar setiap hari.

Hal-hal itu saja yang setiap hari saya lihat. Sangat membosankan. Tiba-tiba,  ada suara ketukan pintu yang berasal dari kamarku.

"Hendrick, ada Brandy yang mengunjungimu," suara ibuku dari luar membuat saya semangat untuk bangun dari kasur dan segera keluar dari kamar. Ada laki-laki dengan tinggi kurang lebih sama denganku, rambut berwarna hitam yang tertata dengan rapi dan mata berwarna hitam.

Saat keluar dari kamar dan mendapatkan wanita berumur empat puluhan dengan rambut pendek, saya memasang wajah tanpa eksperesi dan tidak memberikan  sedikitpun senyum padanya. Saya lanjut berjalan, dan mendapatkan Brandy yang sudah duduk di kursi sofa dengan pegangan tangan dari kayu sedang menatap dan tersenyum padaku.

Saya langsung menarik tanganya dan membawanya ke kamar saya yang sangat berantakan karena habis bermain dengan perempuan sepanjang malam. Jika kalian  tanya apakah orang tua saya tidak marah karena membawa perempuan asing ke kamar, maka jawabannya adalah, mereka akan marah. Tapi, mereka tidak tau kerena mereka jarang di rumah karena sibuk bekerja.

Plak

Brandy menamparku saat melihat keadaan kamarku.

"Kamarmu seperti kandang babi, sangat berantakan sekali!" banyak protes, 'kan? Kayak Dandi.

Saya hanya meggaruk kepala saya yang tidak terasa gatal sama sekali.

"Apa ini?" tanya Brandy sambil mengangkat pakaian dalam wanita berwarna ungu gelap.

"Itu adalah pakaian dalam milik Anna," saya menjawab dengan santai.

"Apa yang kau lakukan dengan perempuan nakal itu!?" tanyaBrandy yang mulai semakin berang.

Tidak tau kenapa, Brandy paling tidak suka dengan Anna dari awal kita sekolah. Dia tau saya suka tidur dengan wanita-wanita, saya tidak menyukai mereka, hanya saja mereka yang menggoda saya. Tapi Brandy paling melarang saya untuk dekat dengan Anna.

"Dia yang ingin tidur dengan saya," jawab saya dengan nada dingin.

"Dan Anda menerima jika dia ingin tidur dengan Anda? Dia adalah wanita yang tidak benar!" amarah Brandy memuncak, gaya dia berbicara benar-benar seperti Dandi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ervaring Met HendrickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang