One Child Two Treasure : The Billionaire Chief's Good Wife [book 2]

Bab 421 - 425

Jangan lupa vote dulu sebelum membaca ok 👍😊

***

Bab 421 Give it all for Youyou!

Satu menit berlalu dan dia terengah-engah dari usahanya. Sayangnya, ia hanya berhasil mendapatkan 300 poin, yang merupakan setengah dari jumlah yang disyaratkan.

Bocah itu cemberut kesal.

Fisiknya tidak mampu mengimbangi tantangan yang menuntut itu.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk kehabisan napas, dan wajahnya memerah karena usahanya. Dia jelas terkuras.

"Adik laki-laki, ini handuk basah untuk Anda gunakan!" Qianqian, yang berdiri di satu sisi, dengan malu-malu menyerahkan handuk basah kepadanya.

Mengamatinya, dia memaksa bibirnya untuk membentuk senyum. "Terima kasih." Dia lalu mengambil handuk dari tangannya.

Senyum lembut dari anak lelaki seperti dewa ini begitu indah hingga membuatnya pingsan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Segala sesuatu di sekitar mereka bahkan tampak pucat dibandingkan dengan senyumnya, dan dia menjadi penyembahnya yang setia sejak saat itu.

"T-Tidak ... Tidak perlu berterima kasih padaku!" Jantungnya berdetak kencang saat wajahnya yang kecil memerah seperti kesemek yang matang.

Ibunya mengambil kesempatan ini untuk mengambil gambar momen cinta dan mengirimkannya ke grup obrolan. Judulnya berbunyi: 'Putriku dan pria kecilnya yang seperti dewa terlihat cocok bersama. Hehe!'

Obrolan kelompok kelas meledak dengan semangat. Ketika Jiang Li membuka WeChat lagi, kotak pesannya hampir meledak dari lalu lintas pesan yang padat.

"Jiang Li, bisakah kamu bertanya pada Shishi apakah dia bisa datang ke pertemuan kelas kita bulan depan?"

"Jiang Li ?!"

"Dimana dia?"

"????"

"Jiang Li, Anda ditugaskan meyakinkan Shishi untuk menghadiri pertemuan kelas tahunan kami bulan depan!"

"..."

Wanita itu ragu-ragu. "Dia mungkin tidak bebas."

“Kami tidak peduli; tugas tinggi ini sekarang akan diserahkan ke tanganmu! "

Dia mengangkat kepalanya dengan keraguan apakah dia bisa menyelesaikan tugas yang menakutkan itu. Yun Shishi berada di hadapan lingkaran arcade ukuran dewasa, siap untuk mengambil hadiah. Dia juga menyerahkan tiket VIP-nya untuk kesempatan di permainan ini. Semangat juangnya naik tinggi saat dia melihat dengan cermat hadiah yang melapisi lemari display.

Pong—

Pong—

Pong—

Ketiga tembakan melewati.

Para penonton mengeluarkan gelombang seru dan sorakan.

Awalnya, mereka tertarik pada kecantikannya. Wanita muda ini dengan seorang anak yang berharga. Bahkan ketika dia dalam pakaian sederhana, dia menggairahkan seperti bintang.

Namun, ketika menyangkut bola basket, dia tidak lain adalah seorang lelaki!

Dia tampak tidak mampu menerima pukulan dengan lengan tipis dan pinggang meruncing. Bagaimanapun, menembak bola adalah aktivitas fisik yang melelahkan, jadi tidak ada yang mengharapkan semua tembakannya masuk ke gawang!

Apa yang mereka tidak tahu adalah bahwa ia dulu berada di tim basket putri sekolah di SMP. Oleh karena itu, permainan seperti 'shoot the hoop' tidak terlalu sulit baginya.