Ya kapan sih gue nggak pede? Kalo kata kalian kebersihan sebagian dari iman, kalo kata gue pede adalah sebagian dari iman.
"Ngomong-ngomong ka--"
"Ngomong apa Ngel?"
"Nin ke lapangan sekarang!"
"Ngapain?"
Minta ditampol ni anak. Nggak bisa apa ya lancaran sehari aja. Untung aja gue sabar jadi temen.
"BERANTEM! Gue ngomong jangan dipotong dulu kek!"
"Awas ntar dia juga nanya apanya yang dipotong."
"Gue seret ke lapangan beneran kalo sampe dia nanya gitu Liv."
"Hehe." Ketawa lagi dia.
"Jadinya mau ke kantin kaga?"
"Nggak lah rame." Tapi dia berdiri.
"Mau kemana?"
"Beli jus.."
"Katanya gak mau ke kantin."
"Ini belinya di koperasi kok bukan di kantin."
Jadi koperasi di sekolah kita tuh jual apa aja. Komplit deh pokoknya. Kayak kantin kejujuran gitu, gak ada yang nunggu. Yaudah akhirnya gue sama Livya ikut Anin sama Chiara pergi ke kanjur.
"Kok Kak Hisa nggak keliatan ya?"
Gue curiga Anin tuh suka sama Kak Hisa.
"Ciee nyariin.."
"Eh maaf Ngel gak maksud. Jangan cemburu."
Apes gue lagi yang kena.
Pas kita mau masuk kopsis.
Wtf!
Ada yang lagi liat-liat makanan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kak Hisa, mampus gue!
Anin tiba-tiba ketawa, dan sialnya gue kalo liat Anin ketawa bakal ikutan ketawa juga. Kita berdua langsung ngacir ninggalin Livya sama Chiara di sana.
Kira-kira Kak Hisa nganggep gue aneh gak ya? Gara-gara Anin nih! Tapi gue tadi ngapain juga ikut ketawa sih! Eh tapi ngapain juga gue mikirin Kak Hisa. Ya bodoamat dia mau mikir gimana tentang gue.
"NIN KAMPRET LO!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hisa.
Gue yang lagi liat-liat makanan kaget tiba-tiba ada yang ketawa di depan kopsis. Ada empat cewek yang mau masuk ke sini, tapi yang dua gak jadi masuk dan malah pergi niggalin dua cewek lainnya. Gue ngerasa kalo mereka berdua nggak jadi ke sini gara-gara ada gue disini.
Kenapa? Emangnya gue seserem itu, sampe pada kabur pas liat gue. Dikira gue setan?
Kalo gak salah mereka ini adek kelas yang sering neriakin nama 'Angel' pas gue lewat. Iya nggak salah lagi. Gue belum tau disini siapa yang namanya Angel, karena gue emang gak penasaran soal itu. Pertanyaan gue, kenapa mereka selalu neriakin nama 'Angel' kalo ada gue?
Hmm tapi dua cewek yang disini kayaknya bukan Angel, mereka biasa-biasa aja buktinya. Yang namanya Angel pasti salah satu dari dua cewek yang lari sambil ketawa tadi. Kalo bukan cewek yang pake kacamata ya yang rambutnya berponi. Tapi menurut gue bukan yang pake kacamata, karena dia yang bakal neriakin nama Angel paling keras pas gue lewat. Gak mungkin dia neriakin namanya sendiri.
"Sa?"
"Yang?"
"Astaga, Hisa ternyata homo Rel!"
"Canda njing!"
"Mikirin apa lo Sa?"
"Gaada. Ayo cabut!"
Soon gue bakalan tau juga mana yang namanya Angel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.