1. PAKSAAN

43 2 0
                                    

Keyla merasa suasana makan malam kali ini menjadi lebih menyeramkan daripada biasanya. Tidak ada percakapan sama sekali setelah kejadian tadi sore. Bahkan suara perpanduan antara sendok dengan piring pun sangat terdengar pelan sekali.

"Key, papa mohon untuk kali ini tolong turuti kemauan papa." ucapan Arga memecahkan keheningan diantara mereka.

"Maaf pah, Keyla gak bisa." jawab Keyla dingin.

"Tapi pernikahan itu akan secepatnya di laksanakan Key."

Keyla sangat terkejut, bahkan ia benar-benar sangat kecewa mendengarnya. Mengapa semua ini terkesan mendadak, bahkan papanya sendiri baru tadi sore mengatakan bahwa ia akan di jodohkan dengan anak rekan kerjanya. Keyla sendiri pun belum menyanggupinya sama sekali.Tetapi kenapa malam ini papanya dengan lantang mengatakan bahwa pernikahan itu akan segera di laksanakan.

"PERNIKAHAN KATA PAPA?!! PAH, KEYLA GAK AKAN MAU BAHKAN KEYLA GAK AKAN SUDI MENIKAH DENGAN ORANG YANG SAMA SEKALI BELUM KEYLA KENAL!!" jawabnya dengan nada meninggi.

"KEYLA!!" teriak Arga.

"DENGARKAN PAPA. MAU ATAU TIDAK, KAMU AKAN TETAP MENIKAH DENGANNYA!" ujar Arga tegas.

Keyla berdiri, tanpa ia sadari mata indah milik Keyla telah mengeluarkan cairan bening yang sedari tadi ia tahan agar tidak keluar.

"PAPA EGOIS!!" ujarnya lalu ia berlari menaiki anak tangga dan segera bergegas menuju kamarnya.

Arga segera mengejar putri bungsunya itu, ia mencoba membuka pintu kamar Keyla. Namun sayangnya Keyla sudah lebih dulu mengunci pintu kamarnya agar Arga tidak bisa masuk ke dalam.

Tok tok tok...

"Keyla, tolong buka pintunya papa ingin bicara sama kamu." ujar Arga di depan pintu kamar Keyla.

"UDAH GAK ADA LAGI YANG PERLU DI BICARAIN PAH. KEYLA UDAH TERLANJUR KECEWA SAMA PAPA!!" teriaknya dari dalam kamar.

Arga menghela napasnya ketika mendengar jawaban dari putri bungsunya itu. Dengan cara yang seperti apalagi agar Keyla mampu menuruti ucapannya kali ini. Arga melalukan ini karena semata-mata hanya ingin melihat putri kecil kesayangannya bahagia.

"Key dengerin papa. Semua ini papa lakukan karena papa ingin yang terbaik buat kamu."

"Keyla baru aja lulus sekolah, Keyla gak mau masa-masa muda Keyla hilang karena harus mengemban tugas Keyla sebagai seorang istri. KEYLA GAK SANGGUP PAH!!" jawab Keyla dengan histeris.

"Key-"

"Keyla mohon, tolong tinggalin Keyla sendiri pah." ucap Keyla lirih.

Akhirnya Arga lebih memilih untuk meninggalkan putri bungsunya itu. Mungkin memang benar, Keyla masih shock mendengarnya. Ia masih belun bisa menerima kenyataan jika harus menikah dengan anak dari rekan kerjanya.

"Maafin papa Key. Semua ini papa lakukan karena papa sayang sama kamu. Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu." batinnya.

                                   ***

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu terdengar nyaring di telinganya. Cowok yang memiliki bola mata biru itu masih berkutat dengan laptopnya. Sejak siang tadi ia masih di sibukkan dengan tugas-tugasnya.

Di usia yang ke-25 ini ia telah berhasil menjabat sebagai CEO di perusahaan yang telah keluarga dirikan. Tak hanga itu saja, karena kegigihan dan keuletannya ia juga mampu mendirikan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang properti baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.

One Fine DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang