2. TRAGEDI

40 2 0
                                    

Saat ini Keyla telah berada di ruang keluarga. Ia pun tersenyum getir ketika melihat papanya sedang tertawa lepas bersama dengan sepasang suami-istri yang Keyla yakini mereka adalah orang tua Regal.

"Key lo gak boleh egois, lo harus percaya kalo papa gak akan mungkin ngebiarin anaknya sengsara. Lo harus percaya kalo pilihan papa adalah pilihan yang terbaik buat elo." batinnya.

Keyla menghela napas gusar, entah untuk keberapa kalinya ia harus menyakinkan hatinya untuk mau menerima perjodohan ini demi kebahagiaan papanya.

"Key? Kamu kenapa kok diam aja?" tanya Aland.

Keyla pun tersenyum kemudian ia menggelengkan kepala dari sorot matanya pun menyiratkan pertanda bahwa ia baik-baik saja,"Keyla gakpapa kok pah."

Bohong bila Keyla bilang seperti itu. Kalimat yang Keyla utarakan tadi semata-mata hanya agar orang tua Regal tidak curiga. Mana mungkin Keyla mengatakan bahwa ia ragu dengan perjodohan ini.

Sindy akhirnya menggenggam erat tangan Keyla. Seakan-akan ia tahu apa yang sedang Keyla pikirkam saat ini,"Keyla, om dan tante gak akan maksa Keyla jika memang pada akhirnya kamu merasa enggak cocok sama anak tante. Tante-"

"Selamat malam."

Suara bariton milik laki-laki tersebut membuat seluruh penghuni rumah menoleh.

Deg!

Keyla terpaku ketika melihat mata elang milik laki-laki tersebut.

"Mata itu.." batin Keyla dengan perasaan terkejut.

Sorot matanya sangat dingin tak tersentuh. Keyla pun mulai menatap setiap inchi wajahnya. Untuk pertama kalinya seorang Keyla mengakui bahwa laki-laki yang dihadapannya sekarang ini tampan. Bukan! Bukan hanya tampan, tapi sangat-sangat tampan.

Tanpa Keyla sadari tiba-tiba laki-laki tersebut berdeham, seketika membuat Keyla tersadar kembali ke dunianya.

"Kamu darimana aja Gal? Mama fikir kamu gak akan datang kesini." ujar Sindy yang tak lain adalah mama Regal.

"Regal gak mungkin ingkar janji." jawabnya dengan nada dingin.

"Oh Tuhan! Meskipun ucapannya terkesan dingin tapi suaranya benar-benar sangat seksi sekali." batin Keyla.

Seakan sadar, Keyla pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Fokus Key, fokus!! Ia tidak boleh berfikiran terlalu jauh, Keyla harus membuang fikiran negatif itu.

Regal akhirnya duduk tepat di sebelah Keyla. Jangan tanya lagi bagaimana kondisi jantungnya saat ini, jantungnya berdetak 10 kali lebih cepat daripada biasanya. Sekali-kali olahraga jantung wkwk.

Setelah semuanya telah berkumpul akhirnya Aland mulai membuka suara,"Regal, om tidak akan bertele-tele lagi. Mungkin sebelum ini papa kamu mungkin sudah menyampaikan tentang rencana perjodohan ini. Om kasih waktu 2 minggu untuk kalian saling mengenal satu sama lain. Om juga tidak memaksa kamu untuk tetap melanjutkan perjodohan ini jika dalam waktu 2 minggu kamu merasa tidak cocok dengan Keyla."

Entah mengapa terbesit rasa kecewa dalam diri Keyla ketika mendengar penjelasan dari papanya. Jangan bilang? Oh tidak, itu tidak mungkin. Keyla segera menepis pikiran itu. Seharusnya ia bahagia ketika ia mengetahui masih ada sedikit kesempatan untuk lepas dari perjodohan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Fine DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang