Tama dan sang Mama

33.8K 2.8K 38
                                    

Tama

Hari terakhir di Jogja sudah berlalu.

Kepulangan kita juga terpaksa dimajukan karna Gita harus segera sertifikasi di kantor baru mulai hari ini.

Aku dan Gita tiba di jakarta pukul dua dini hari,

Untung ada penerbangan malam. karna kalo enggak, kita terpaksa harus pulang besok pagi dan siang baru sampai di Jakarta.

"Gang Rumah kamu masih sama kan? Belum pindah?" Tanyaku saat di perjalanan mengantar Gita pulang.

Dia hanya membuka mata sebentar sambil mengangguk pelan, setelah itu kembali memejamkan mata lagi.

Aku menghela nafas pelan. setelah keluar dari Bandara, aku mengajak Gita mengambil mobil di tempat penitipan.

Sepanjang perjalanan dia merem. Enak banget disuruh gantian gak mau, alasannya ngantuk. Dia pikir dia aja yang ngantuk, padahal aku lebih ngantuk.

Tapi ya sudahlah, sebentar lagi sampai rumah dan bisa tidur seharian.

"Kamu jangan tidur dong! Ntar aku bawa pulang nih."

"Aku ngantuk banget Tam," Ujarnya lemah.

"Ya sama Git."

"Ini kita sampai mana?" Tanya dia.

"Lima ratus meter lagi sampai rumah kamu,"

Dia mengangguk pelan.

"Mau tidur di rumahku?" Tawarnya.

"Boleh?"

"Enggak, basa basi doang!" Jawabnya sambil terkekeh.

Aku mendengus,

"Lain kali gak usah basa-basi lah!"

Dia cuma tertawa,

Seperempat jam kemudian, mobilku berhenti tepat di depan halaman rumah Gita.

Suasana jalanan dan sekeliling rumah masih sangat sepi, mengingat ini baru pukul setengah tiga dini hari.

"Lampu di rumahmu gak ada yang nyala?"

Gita menoleh,

"Bibi paling lupa nyalain."

"Papa kamu belum pulang?"

"Dua hari lagi baru sampai." Aku mengangguk.

"Mau mampir dulu nggak?"

"Ini basa basi lagi?" Ujarku malas.

Dia justru terkekeh,

"Enggak, kalo ini beneran. Mau minum kopi dulu gitu?"

Aku menggeleng.

"Gak perlu, aku langsung pulang aja. Nanti masih harus ngurus meeting."

"Meeting terus yang ada di hidup kamu! Gak ada yang lain? Dasar gak asyik!" Cibirnya.

Aku terkekeh dan menatapnya santai.

"Emang boleh, masukin kamu ke hidup aku? biar gak cuma meeting aja yang aku pikirin!" Ucapku jahil ke arahnya.

Blush!

Pipinya memerah,

Walaupun suasana mobil cukup gelap, bisa dibilang remang-remang. Tapi aku bisa melihat Gita mencoba menutupi kegugupannya.

Dasar perempuan aneh! Sok-sok godain, digoda balik malah kicep!

"Apaan sih gak jelas! Aku mau turun, kamu bantuin bawa barang-barangku ke dalam rumah!" Titahnya setelah beberapa detik terdiam.

Sold Out!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang