[√] Baby Name.

5.7K 576 38
                                    

Hari ini Jimin sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Ia hanya syok ringan dan bayinya baik-baik saja.

Tak ada yang perlu di khawatirkan.

Namun tetap saja Jungkook melakukan siaga satu menjaga istrinya dari segala hal yang membahayakan sekalipun itu sehelai daun.

"Hah... Lelaaahhhh~!" Jungkook terkekeh melihat sang istri menelungkupkan tubuhnya di atas kasur dan bergumam-gumam tidak jelas dengan kaki yang berayun naik-turun menghantam permukaan kasur.

"Mandi sayang, bersihkan diri dulu." Jimin mengerang mendengar perintah suaminya. Ia sedang malas, untuk membalikan badannya ia rasa ia tidak bisa.

"Tidak mau!" pekiknya dengan bibir yang mendumel kesal. Ia mengulurkan sebelah tangannya pada Jungkook lalu melambai memanggil Jungkook dengan manja.

"Daddy kemari~! Aku merindukanmuuu~" lagi-lagi Jungkook terkekeh, ia membuka atasan bajunya dan hanya menyisakan celana boxer biru miliknya.

Dengan segera ia mendekati sang istri, memposisikan badannya push-up di atas badan Jimin sambil menjilati tengkuk istrinya.

"Aku juga merindukanmu dan Elden sayang." Jimin bergumam menjawab perkataan manis Jungkook, tapi ia sedang ingin bersama sang suami saat ini.

Elden ia titipkan pada sang Bunda setelah sampai di rumah, dan Seokjin hanya bisa memaklumi kemauan anaknya.

Jungkook dan Jimin butuh waktu berduaan setelah lima hari tidak berjumpa. Ia mengerti jadi membawa bayi gembul itu bersamanya agar orang tuanya bisa menghabiskan waktu berdua.

"Aku.. Aku juga menginginkanmu Kookoo..," Jimin melirih, bibirnya yang di kecup ringan sang suami dan pipi pantat yang di mainkan oleh tangan nakal Jungkook membuatnya kenikmatan.

Tangan besar yang menangkup pantatnya dan meremasnya dengan kuat. Ia merindukan sentuhan itu.

"Naikan sedikit pantatmu sayang," Jimin merasakan pipinya memerah malu mendengar suara dalam Jungkook tepat di sebelah telinganya.

Terdengar serak dan sexy. Khas seorang Jungkook yang sedang mode terangsang, ia yakin Jungkook juga terpancing dan ingin menyentuh dirinya.

"Agh shhh...," Jungkook mengeram rendah saat pantat Jimin naik dan membentur pelan penisnya yang masih terbalut celana boxer.

"Shh Daddyhh," Jimin mengeram manja seperti kucing, menggeliat merasakan sengatan listrik yang nikmat karna sekarang jemari besar Jungkook juga sedang meremasi dada berisinya.

Jungkook mulai menggesekan penisnya di belahan pantat Jimin yang juga masih tertutup celana.

Perlahan Jungkook menurunkan celana Jimin dan ia juga membuka celananya sampai penis tegangnya menyapa belahan pantat Jimin.

"Ughh Yeahh mmhh," Jimin mendesah-desah lirih dengan lemas namun itu tetap saja terlihat sexy di mata Jungkook.

Bagaimana bibirnya terbuka mendesah untuknya dan matanya terpejam dengan ekspresi meringis keenakan.

Ia baru menggesekan penisnya, belum memasukannya seperti biasa namun Jimin sudah keenakan begini.

"Sayang... Aku boleh memasukannya?" tanya Jungkook sambil menggoda lubang berkedut Jimin dengan kepala penisnya yang menggesek tepat di depan lubang lapar itu.

"Uh-uh nghh," Jimin menangguk singkat sambil mengulurkan kedua tangannya ke depan.

Berpose pasrah dengan pantat menghentak-hentak penis Jungkook, mencoba memasukan penis Jungkook ke dalam lubangnya.

"Tapi bagaimana dengan baby hm?" Jungkook balas menghentak Jimin, pinggangnya menghangam pantat Jimin sampai istrinya terlonjak kedepan dengan kuat.

Jeon's FamilyWhere stories live. Discover now