Terimakasih jarak, tanpamu rindu tak akan menjejak.
- Axel Pratama Darmawangsa -POV Axel
Hari minggu, hari yang paling gue tunggu. Karena selain dari libur kuliah gue juga bisa tidur dan juga gue bisa melampiaskan rindu yang gue pendam hampir sebulan di Jakarta. Karena kesibukan gue jadi maba, gue jarang ada waktu luang untuk sekedar memberi kabar pada orangtua dan pujaan hati yang sedang berada di Surabaya.
Begini rasanya jadi anak rantau, saat biasanya apapun gue sudah disiapkan dirumah, kini gue harus menyiapkan semuanya sendirian. Setelah selesai sarapan gue buru-buru balik ke kosan karena gue kangen banget sama gue. Setelah sampai, gue langsung telpon mama gue dengan basa-basi tanpa mengucapkan bahwa gue kangen berat sama beliau. Ya lo tau sendiri lah apa yang ada dipikiran gue. Yaps, bener banget gue gengsi:"
Setelah bercengkrama dengan mama kini saatnya aku telpon Rere, salah seorang yang cukup berarti buat gue. Karena dia yang mensupport gue sampai gue bisa masuk di univ kedinasan, dia yang selalu bangunin gue, yang bawel ngingetin ini itu.
"Halo, km dimana?" Tanyaku
"Dirumah, knp?" Jawabnya
"Gapapa sih, cuma kangen aja. Maaf ya akhir-akhir ini aku sibuk banget. Jarang ada waktu buat km juga." Ucapku
"Ya gapapa dong, kan km sibuk nyari ilmu. Asal pinter bagi waktu aja dan jaga kesehatan." Jawabnya yang membuatku tersenyum.
"Iya iya bawel banget sih. Ternyata gini ya rasanya LDR, berat hehe" ujarku
"Engga berat, asal kita mau mencoba untuk mampu pasti baik-baik aja. Saling percaya aja." Ucapnya dengan tenang.
"Huft, aku kangen tau. Emg km ga kangen sama aku?" Tanyaku
"Sama, aku juga kangen. Buruan pulang ya hehe. Aku selalu pengen ngomong gitu tiap saat kita chat tapi aku rasa semua itu malah buat km kepikiran dan ngga tenang disana. Jadi ya lebih baik gini aja, kita tabungin aja dulu kangennya sampe melimpah ntar kalo uda saatnya ayo kita keluarin bareng bareng hehe. Semangat ya!! Jelasnya panjang lebar.Setelah mendengar ucapan Rere yang terlampau tenang dengan keadaan kita yang sedang berjarak itu membuat gue cukup tenang juga. Setidaknya dia tidak menuntutku untuk selalu ada waktu untuknya. Bukankah dalam hubungan tidak harus melulu bersama setiap saat. Karena kita punya kesibukan masing-masing.
Setelah berbincang panjang lebar dengannya kini gue merasa tenang. Setelah berhasil meluapkan rindu, merekam setiap canda tawanya dan setiap kata yang dia lontarkan ke gue. Memang benar, jika saja gue ga kuliah di Jakarta, mungkin gue gaakan pernah tau nikmatnya dan menyiksanya merindu.
Tetaplah disini, menemaniku, menjaga janji yang dulu kita ikrarkan bersama. Love u Re.... ucap Axel dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Naskah Semesta untuk Rere
Teen Fiction#8 breakout (22/08/2019) #12 breakout (25/08/2019) Prolog Saat saling cinta namun tanpa ikatan, dan ternyata cinta itu membuat lara. Namun, cinta yang baru membuatmu lebih berwarna, lebih merasakan apa itu cinta yang sebenarnya. Rere Salsabila Seor...