Bab 8

3 0 0
                                        

"Gaada yang baik-baik saja saat meninggalkan atau ditinggalkan orang yang disayang" -Rere Salasabila

"Rereeeee" teriak Axel saat melihat Rere di lobby mall.

Axel pun berjalan mendekati Rere dan Lia. Ketika sudah sampai di samping Rere dia pun berkata sambil dada yang bergemuruh.

"Re, apa kabar?" Tanya Axel.

"Ya baik" jawab Rere

"Re, aku kangen" ucap Axel lalu memeluk erat Rere, seolah takut ini pertemuan terakhir kalinya.

"Kamu apa kabar? Yuk ikut aku sebentar. Kita ngobrol dulu sambil makan es krim kesukaan kamu" Ujar Axel seraya menggenggam erat tangan Rere.

Setelah sampai di kedai es krim Axel langsung memesan ice cream favorit mereka berdua. Setelah memesan Rere ditarik Axel untuk duduk di pojok kedai dekat kaca. Setelah lama terdiam dan saling berpandangan akhirnya Axel pun memcoba memulai untuk berbicara.

" Kamu apa kabar? Aku kangen banget sama kamu. Aku sayang banget. Harus ya kita kayak gini? Serius Re aku gabisa tanpa kamu, kamu juga sayang kan sama aku?"

" Aku ya seperti yang kamu lihat. Masih utuh tanpa kurang apapun"

" Re, pleasee.. Kamu yang uda nemenin aku dari awal perjuanganku. Aku pengen kita bareng-bareng terus sampai nanti sampai kita melebur dengan tanah"

Saat Rere ingin menjawab, ada pelayan datang sehingga membungkamnya untuk tidak berbicara lagi

"Permisi mas, mba ini es krimnya. Silahkan"

"Makasih mba" Kata Axel dan Rere bebarengan.

"Yauda kamu makan es krimnya dulu ya, nanti kita ngobrol lagi" Ucap Axel dengan mengelus rambut Rere dengan sayang.

"Iya. Yauda gausa ngeliatin mulu. Sana makan es krimmu juga" Jawab Rere

"Emang kenapa kalo ngeliatin? Kan aku kangen sama kamu"

"Males ah, mau balik aja aku kalo diliatin mulu"

"Hahaha iyaiya gausa ngambek, kalo salting bilang aja haha" Jawab Axel dengan mengacak rambut Rere.

" Hihhhh rusak nih rambut aku, rese banget deh"

"Seneng banget aku bisa liat kamu ngambek lagi, lucu bgt jd pengen meluk tapi lagi rame"

"Dih gausa peluk-peluk ya!"

"Iya iya, yauda abisin gih es krimnya"

"Hm"

Makan es krim didalam keheningan. Masing-masing dari mereka sama sama memikirkan betapa rumitnya kisah cinta mereka. Saling cinta, saling sayang, tapi tak bisa memiliki satu sama lain. Bahkan rasa es krim nya pun ikut menjadi pahit jika mengingat kepahitan hubungan mereka yang harus berakhir. Dengan tatapan penuh cinta dari keduanya, mereka saling pandang. Seolah dengan tatapan itu mereka bisa saling menyuarakan apa yang sebenarnya dalam hatinya.

Es krim yang biasanya selalu menjadi hal yang disuka kini hanya diaduk tanpa minat untuk menikmati. Tak terasa dengan rasa yang berkecamuk di dalam dada, dengan satu tangan dari orang yang disayang menggenggam erat tangannya, membuat Rere menjatuhkan air matanya. Dalam hati ia berteriak " Ya Tuhan, harus sesakit ini? Please aku gakuat. Sampai kapan aku berbohong bahwa aku akan baik-baik aja tanpa dia padahal aku juga sama hancurnya".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naskah Semesta untuk RereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang