Hari - H
Han Chaerin resmi menjadi istri Shim Changmin sejak beberapa jam lalu. Changmin meninggalkan istrinya sendirian ketika mereka baru sampai dirumah. Namja itu mengunci dirinya dikamarnya. Bukan dikamar yang telah disiapkan oleh orang tuanya untuk mereka berdua tetapi kamarnya sendiri. Chaerin ditemani ibu mertuanya, masuk ke kamar pengantin. Setelah ibu mertuanya keluar dari kamar, Chaerin lantas tiduran tanpa mengganti gaun putihnya. Ia ingin melepaskan lelahnya sesaat.
Shim Jae Kyung sedang bicara pada putra lainnya, putra yang ia dapatkan dari pernikahan pertama, Jung Yunho. Ketika Yoon Se Mi kembali dari kamar Yeonhye, Jae Kyung mengalihkan perhatiannya pada wanita paruh baya yang baru saja turun dari tangga, ia menatap istrinya.
"Bagaimana??" Tanya Jaekyung pada istrinya
"Sepertinya kita perlu bersabar." Ujar Semi pada suaminya. "Changmin sama sekali tidak merespon panggilanku."
"Biar saja, mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi." Jelas Jaekyung
"Menurutku saat abeoji mengirim Changmin ke Thailand minggu depan, mungkin akan lebih baik jika Chaerin tidak ikut." Kata Yunho memberikan pendapatnya.
"Apa maksudmu Yunho ya.."
"Changmin memerlukan waktu untuk menerima kenyataan bahwa dia telah menikah. Bagaimana pun juga dia tidak mencintai Chaerin. Tidak seperti aku..."
"Yunho ya!" Ibunda Yunho menaikkan intonasi.
Sedangkan Jaekyung menatapnya tajam.
Mereka mengetahui dengan benar bagaimana Yunho diam – diam mencintai Chaerin. Namun mereka memiliki rencana lain dan menikahkan Chaerin dengan Changmin bukan dengan Yunho. Sedangkan Chaerin, gadis itu sepertinya menerima perjodohan ini begitu saja, apakah ada kemungkinan dia memang menyukai Changmin?.
"Aku mencintai Chaerin tapi kalian tidak mengijinkanku menikahinya. Kenapa malah memberikannya pada Changmin. Changmin bahkan tidak menganggap Chaerin ada. Apakah kalian pernah berpikir pernikahan seperti apa yang akan mereka jalani?"
"Appa telah memikirkan semuanya. Appa yakin apa yang appa dan eomma lakukan demi kebaikan kalian."
"Jika terjadi sesuatu yang buruk pada pernikahan mereka, aku tidak akan tinggal diam.."
"Kau memang mencintai Chaerin seperti seorang oppa mencintai dongsaengnya. Gomawo Yunho ya.."
"Tidakkah kalian mengerti, aku mencintainya seperti seorang namja mencintai yeoja?."
"Tapi dia istri adikmu sekarang.."
"Aku akan segera merebutnya jika Changmin membuatnya menderita."
"Hati – hati dengan ucapanmu, Yunho ya"
"Aku serius."
Changmin terkesiap setelah secara tidak sengaja mendengar percakapan appa dan hyungnya. Ia menatap lelaki paruh baya itu sedikit tajam, bagaimanapun namja itu adalah appanya. Dan bagaimana buruknya seorang itu, tetaplah appanya yang harus dihormatinya. Eommanya selalu mengajarinya tentang itu. Masalah pernikahan ini, mungkin ia akan lebih baik memperlakukan Chaerin dengan buruk sehingga ia akan segera bercerai. Ia yakin Yunho akan dengan senang hati menikahi Chaerin, pikirnya. Tidakkah Itu ide bagus?. Toh, ia juga tidak akan merasa rugi karena ia memang tidak mencintainya.
"Aku akan menceraikan dia segera, setelahnya kalian bisa menikah.." Ujar Changmin begitu saja.
Tanpa perasaan dia memberikan istrinya yang tidak berharga dimatanya pada hyungnya.
"SHIM CHANGMIN!!!" Bentak Jae Kyung dengan geram.
"Yeobo!!.." Ibunya menenangkan suaminya.
"Aku sudah berulang kali menolak pernikahan ini, aku tidak ingin pernikahan ini terjadi. Kenapa abeoji terus saja memaksaku." Ujar Changmin
YOU ARE READING
THE CHANCE OF LOVE
FanfictionKisah seorang gadis biasa yang menikahi lelaki sedingin es, Shim Changmin.