Cho Kyuhyun sedang memasang dasinya saat phonecellnya berdering tanda pesan masuk. Ia berjalan menuju meja dekat ranjang dan mengambil phonecellnya. Ia mengerutkan keningnya saat melihat ada pesan Line dari Chaerin, masih pagi.
"Bisakah kita bertemu?"
Kyuhyun berpikir sejenak, apakah yang terjadi pada Chaerin hingga wanita itu menghubunginya pagi – pagi seperti ini.
"Hm... ada apa?"
Balasnya dengan cepat.
"Akan ku ceritakan nanti."
"Baiklah... dimana?"
"Jemput aku di halte bus dekat rumahku."
"Baiklah, aku akan sampai di sana sejam lagi."
"Gomawo~"
Setelah memastikan penampilannya sudah rapi, Kyuhyun turun dari kamarnya menuju ruang makan. Disana hanya ada ibunya...
"Johneun achim eomma..." sapanya pada ibundanya.
Ibunda Kyuhyun memperhatikan anak bungsunya dengan seksama.
"Kyuhyun a... kau mau langsung berangkat?"
"Mmm..."
"Tidak sarapan dulu?.."
"Ah... aku akan sarapan bersama temanku."
"Baiklah, hati – hati di jalan."
"Aku berangkat eomma..."
Setelah mencium pipi eommanya, Kyuhyun berjalan extra cepat menuju mobilnya. Ia mengejar waktu berharap tidak terlambat. Saat tiba di halte bus dekat rumah Chaerin, ia melihat Chaerin duduk di bangku halte dengan wajah menunduk. Ia berhenti tepat di depan Chaerin, ia menurunkan kaca mobilnya.
Tin~... tin~...
Ia menekan tombol klakson mobilnya hingga Chaerin mendongak.
"Apakah aku terlambat?" tanya namja itu pada Chaerin dengan menyembulkan kepalanya lewat jendela mobilnya.
Chaerin menggelengkan kepalanya.
"Naiklah..."
Chaerin berdiri dan menghamppiri mobil Kyuhyun lalu menaikinya. Ia duduk di depan, sebelah Kyuhyun.
"Jja... kita akan kemana?" Kyuhyun telah siap untuk mengemudi.
"Kemana saja, asalkan Changmin tidak menemukan aku." Jawab Chaerin.
Senyum Kyuhyun tiba – tiba memudar. .
"Baiklah..." jawab Kyuhyun pelan
Ia lantas memacu mobilnya degan kecepatan sedang, ia ingin membuat Chaerin nyaman di dalam mobilnya melaju ke tempat yang di tuju. Tidak perlu berpikir banyak, ia tahu tempat yang dimaksud oleh Chaerin dan ia membawanya kesana.
***
Changmin duduk di tempat duduknya dan ia membuka laci meja kerjanya. Ia mengambil kotak berwarna merah dan membukanya, cincin pernikahan Chaerin. Ia masih menyimpannya juga kartu ucapan yang di tulis tangan Chaerin.
"Setelah apa yang kau bicarakan tadi malam, kau sama sekali tidak menunggu reaksi apapun dariku. Aku menggunakan banmal karena aku tahu kau lebih muda dariku. Jika kau berencana untuk menceraikan aku beberapa bulan lagi, aku sudah memutuskan untuk manceraikanmu detik ini juga. Jika kau berpikir untuk membiarkan aku pergi pada Yunho oppa, baiklah... setidaknya dia memperlakukanku lebih beradab dari pada kau. Lakukan apa yang kau inginkan dan aku akan melakukan apa yang ku inginkan. Jaga dirimu Changmin a... Annyeong..."
YOU ARE READING
THE CHANCE OF LOVE
FanfictionKisah seorang gadis biasa yang menikahi lelaki sedingin es, Shim Changmin.