Sepertinya keputusan yang telah ia ambil dengan mengijinkan Changmin tinggal di Bangkok adalah keputusan yang salah. Selama ini Yoon Semi berpikir hubungan pernikahan putranya baik- baik saja, tetapi apa yang dilakukan Changmin membuatnya sakit.
"Lalu bagaimana cara mengatakannya padamu Chaerin ah?" Desah Semi.
Saat Semi meninggalkan gedung perkantoran dimana Changmin bekerja, ia memutuskan untuk mengirimi putranya pesan. Berpura – pura tidak terjadi apa – apa.
"Changmin a... eomma ingin bertemu denganmu. Eomma merindukanmu.
Maafkan eomma karena membawa Chaerin bersama eomma.
Eomma harap kau akan meluangkan waktu dan makan malam bersama kami."
Yoon Semi lalu kembali ke Hotel dan menemui menantunya.
***
Jam menunjukkan pukul 7 malam. Yoon Semi dan Chaerin duduk di salah satu meja restoran hotel. Mereka menunggu Changmin untuk jamuan makan malam.
"Eomma, kenapa tidak memberitahu aku jika eomma akan datang."
Suara Changmin mengalihkan perhatian Semi dan Chaerin.
"Changmin a... duduklah."
"Oraenmaneyo, Changmin-ssi..." sapa Chaerin formal.
Namja itu hanya menoleh sekilas lalu menatap eommanya.
"Tidak apa – apa Changmin a." ujar Eommanya.
Kepura – puraan macam apa yang mereka perankan?. Antara Changmin dan eommanya, antara Changmin dengan Chaerin. Jika orang lain melihat dari kejauhan mungkin akan berpikir mereka keluarga yang harmonis namun jika di perhatikan lebih dekat. Mereka sangat kaku satu dengan yang lain, kepura – puraan.
"Dimanakah kau tinggal?"
"Aku?"
"Ne.. kau, Changmin a..."
Chaerin berpura – pura tidak tertarik. Ia mengunyah makanannya.
"Aku tinggal di apartemen dekat perkantoran, eomma."
Yoon Semi tersenyum hambar, ia mengingat kembali kejadian tadi siang saat memergoki Changmin berciuman dengan seorang yeoja. Apakah putranya tinggal bersama yeoja itu?.
"Kami akan tinggal disini selama beberapa hari, eomma harap kau bisa meluangkan waktu untuk menemani kami." Bujuk wanita paruh baya itu.
Changmin mengangguk setuju.
"Baiklah..."
Changmin berpikir hanya beberapa hari dan mereka akan segera kembali ke Seoul. Tidak akan mengganggu hubungan yang telah ia jalin bersama Hyemi. Setelah ini, ia akan memikirkan bagaimana caranya untuk meninggalkan Chaerin.
"Maafkan eomma karena membuatmu repot."
"Gwaenchana eomma."
Mendengar Changmin setuju menemani liburannya di Bangkok membuat Chaerin tersenyum diam – diam. Setidaknya namja itu akan bersamanya selama beberapa hari, itu cukup untuk menghilangkan rasa rindunya pada Changmin.
***
Chaerin tidak memiliki alasan apa – apa lagi untuk merasa tidak bahagia sekarang. Changmin mengajak ibunya berjalan – jalan menelusuri kota Bangkok. Itu artinya ia juga ikut dalam perjalanan ini, walaupunn ia berjalan dibelakang namja itu.
"Ya.. Chaerin ah, jalanmu lambat sekali." Omel Changmin
Chaerin tersenyum saat mendengar Changmin mengomel untuk pertama kalinya. Ia tidak mendengar umpatan ataupun kata – kata dingin tanpa perasaan.
YOU ARE READING
THE CHANCE OF LOVE
FanfictionKisah seorang gadis biasa yang menikahi lelaki sedingin es, Shim Changmin.