Chaerin lalu menunduk dan mulai membuka kancing kemejanya satu per satu dengan sedikit gugup. Ia sudah memikirkan ini sejak tadi, sejak dia berputar – putar ditaman. Ia sudah gila karena mencintai Changmin sejak lama. Jika namja itu akhirnya bercerai dengannya setidaknya ia namja itu meninggalkan hadiah untuknya, ia tidak akan menyesal dengan semua itu. Changmin memperhatikan setiap tindakan gila istrinya. Ia semakin terkejut ketika ia melihat Chaerin hanya memakai pakaian dalamnya.
"Aku mungkin terlihat seperti wanita murahan dimatamu. Lakukan apapun yang kau inginkan, kumohon berikan benihmu pada rahimku, setelah ini kau boleh menceraikan aku." Katanya pelan, ia menunduk.
Sejujurnya Chaerin malu dengan kondisinya saat ini. Ia bahkan terlihat lebih murahan dari pada pelacur. Ia begitu saja menyerahkan tubuhnya pada namja itu. Namja yang tidak pernah menatapnya sebagai wanita apalagi menyentuhnya.
"MWO!!"
Changmin menarik selimut dan menutup tubuh istrinya.
"Neo micheosseo!!!" pekik Changmin.
Namja itu beranjak dari atas ranjang.
"Pakai pakaianmu dengan benar. Aku tidak akan kembali, tidak usah menungguku..!"
Teriak Changmin beberapa saat sebelum ia membuka pintu.
"Ku mohon, setelah ini kau bisa bebas menceraikan aku dan tidak akan melihatku lagi..." Dengan setengah berlari Chaerin menghalangi namja itu.
Chaerin berdiri tepat didepan pintu, menghalagi Changmin yang hendak keluar. Ia menatap Changmin dengan tatapan memelas. Ia ingin anak dari dari Changmin setelah itu jika ia tinggal sendiri, tidak akan menjadi masalah.
"Kau sudah gila!!.. Menyingkir dari ku!!" bentak Chagmin.
Ia mendorong Chaerin kearah samping dengan cukup keras hingga Chaerin tersungkur dekat sofa.
"Wanita gila!!". Umpat Changmin kemudian meninggalkan kamar itu dengan langkah terburu – buru.
***
-Changmin Point Of View-
"Apa dia sudah gila..!! Dasar Yeoja gila!!."
Aku mengutuk gadis itu.
"Kenapa dengan bodohnya ia menyodorkan kemolekan tubuhnya padaku. Tidak tahukah dia jika aku ini namja normal yang akan bereaksi gila jika dihadapkan dengan hal seperti itu.. ?"
"Oppa... Kau ternyata menikahi gadis itu. Pantas saja kau tidak bisa menikah denganku.. Aku telah memutuskan untuk ke Paris, dan melanjutkan hidupku disana. Jangan mencari ku.."
Aku kembali teringat pesan yang dikirim Hyemi padaku. AAAAARGH!!. Aku meminum soju untuk botol kedua ku.. kemudian botol ke tiga ku...
***
.-Chaerin Point Of View-
"Neo micheosseo!!!"
"Menyingkir dari ku!!"
"Wanita gila!!"
"Aku memang sudah gila..." isak Chaerin. "Aku gila karena tidak ingin kau menceraikan aku."
Chaerin duduk di samping ranjang, ia memeluk lututnya. Ia sudah merendahkan harga dirinya hingga sangat rendah. Bahkan seorang budakpun tidak akan melakukan hal sehina itu pada tuannya.
Ia menangis...
***
-Author Point Of View-
YOU ARE READING
THE CHANCE OF LOVE
FanfictionKisah seorang gadis biasa yang menikahi lelaki sedingin es, Shim Changmin.