B L U R B
🍂🍂🍂
"QUINN!!"
"Ya?" Quinn menyeringai, mengurung tubuh Athanasia dengan kedua lengan.
Athanasia menahan napas, tapi dia memberanikan diri mendorong tubuh tegap Quinn. "Pergilah! Jangan ganggu aku. Sudah seharusnya putra mahkota menghadiri upacara kerajaan!" rutuk Athanasia sembari melirik ngeri ke bawah.
Upacara ulang tahun kerajaan sudah dimulai, ratusan ... ralat, ribuan orang bahkan sudah ada di bawah, memadati lapangan upacara Istana.
"Kalau aku tidak mau?"
Ucapan Quinn membuat Athanasia menoleh, kemudian menelan ludah. Terlalu dekat. Sangat dekat hingga Athanasia khawatir Quinn akan mendengar detak jantungnya. "Quinn...."
"What? Menghadiri upacara kerajaan juga kewajiban calon ratuku. Kau masih di sini. Jadi untuk apa aku turun?"
"Aku. Bukan. Calon. Ratumu!"
"Really?" Quinn tersenyum manis, dia bergerak maju, menempelkan hidung mereka. "Let's prove it."
Mata Athanasia membulat. Terkejut. Ia bahkan tidak sempat merespon ketika tiba-tiba saja bibir Quinn menempel di bibirnya. Menciumnya lembut dengan cara yang mungkin banyak perempuan lain impikan. Terlalu lembut--terlalu menghanyutkan. Seakan-akan lelaki ini menciumnya dengan segala rasa cinta yang ia miliki.
Untuk sepersekian detik, Athanasia kehilangan kemampuan berpikirnya. Ia sama sekali tidak bisa melakukan apa pun kecuali mencengkeram kemeja lelaki itu.
Sayangnya, ketika otak Athanasia kembali berfungsi, suara gaduh terdengar dari langit. Parade pesawat tempur sudah dimulai. Quinn sendiri melepas ciuman mereka, lalu mengulurkan jemarinya untuk mengelus lembut pipi Athanasia.
"Ternyata kau lebih suka membuat pertunjukan di sini daripada pergi ke bawah." Nada suara Quinn terdengar geli, membuat Athanasia mengernyit, mencoba mengerti maksud lelaki ini.
"Kau. Apa yang kau--" Ucapan Athanasia terpotong, napasnya tercekat, baru menyadari jika usai pesawat melintas, pandangan setiap orang beralih ke atas--kemudian terpaku pada mereka!
Kilatan Blitz kamera saling sambar, seakan berita antara calon raja dan ratu ini lebih berharga daripada the Fiesta Nacional de España.
"Kau...." Athanasia kesulitan berkata-kata. ""You, jerk!" rutuk Athanasia sembari menenggelamkan wajahnya di dada Quinn. Mencoba menyembunyikan wajahnya. Tidak tahan dengan semua pandangan itu.
Quinn terkekeh. "I know. But this jerk is your king soon to be, right?"
"Aku tidak mau!"
Quinn makin terkekeh, membawa Athanasia ke pelukan. "Kenapa tidak?" bisik Quinn geli. "Bukankah mendapat gelar Queen of Spain tidak terlalu buruk. Iya kan?"
______________
A KNIGHT in Shining Suit
A wattpad Romance by daasa97
KAMU SEDANG MEMBACA
A KNIGHT in Shining Suit
Romance"𝗕𝗮𝗴𝗶𝗸𝘂, 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮𝗺𝘂 𝘀𝗲𝘂𝗺𝘂𝗿 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗶𝘁𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽. 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗻𝗮𝗵 𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽." QUINN FREDERICK ALONSO JENNER, pangeran Spanyol yang menempati baris kedua pewaris tahta. Bebas dan tidak suka dike...