✔f a i l

1.1K 228 26
                                    

ㅡa n o t h e r w o r l dㅡ

"kamu serius?"

"seriuuuuuusss.." jawab ryega untuk pertanyaan jaehyun. "jadi tuh tadi dari jauh aku emang udah liat ada penunggu disana, disamping pohon. tapi pas kita udah tinggal beberapa langkah lagi sampe sana, aku liat dikolam, ada sesuatu, matanya item, kulitnya ijo, rambutnya berantakan, lidahnya bersisik kayak ular. serem banget."

"ah masa? ini kan masih rame, halusinasi lu aja kali."

"lu kira tukang bubur?"

sejenak yang lainnya terdiam, meresapi perkataan lucas barusan. kok jadi tukang bubur?

"gajelas lu cas. lagi serius ini!"

"ya maap." lucas menatap ryega, "trus kita gajadi kesana?"

"gak. gausah dulu, kita ketempat berikutnya aja."

"kalo tempat berikutnya gitu lagi, gimana?"

"ya ketempat satunya lagi."

"kalo satunya lagi juga begitu gimana?"

ryega berdecak, menatap mark dengan kesal, "banyak tanya lo mark. lakuin dulu baru ngomong!"

"ebuset, galak."

"udah udah, ayo kita tempat lainnya." jaehyun menggandeng tangan ryega dengan lembut, kalo gak inget tempat mungkin ryega udah salting ting ting, untungnya dia bisa menahan ekspresi.

"lo berdua kalo sampe gandengan juga, gue pukul nih." ancam lucas ke mark dan yeri. ya maklum, jomblo.

lagian yuqi gak ditembak-tembak, keburu dicomot orang lain dah.

"dimana sih?"

"gedung ini. dilantai dua."

sesaat ryega berhenti dan memandangi lantai dua gedung itu dari bawah, hawanya agak-agak asing memang, tapi ryega gak begitu merasakan bahaya disana.

kali ini ryega yakin gak akan kenapa-kenapa.

"ayo!"

kelimanya masuk kedalam gedung itu dan berjalan menuju lantai dua. disana masih lumayan ramai, paling enggak disetiap mereka jalan masih ada mahasiswa yang berlalu lalang.

"maaf." kelimanya terhenti lalu menengok. "kalian bukan mahasiswa musik ya?"

"iya, gue dari fakultas teknik elektro, kenapa?" tanya jaehyun balik.

"kalian seventh sense kan?"

"iya." kali ini yeri yang jawab.

"mau keruang musik yang angker itu?"

lucas menghela nafas, "iya mas, kenapa?"

"saya saranin mending jangan kesana. disana bener-bener angker. gak cuma satu dua kali ada kejadian-kejadian aneh disana. banyak banget anak fakultas musik yang diganggu." jelas si mas. "tapi kalo yakin mau kesana sih gapapa, saya cuma saranin aja supaya gak kesana."

"emangnya biasanya gangguan disana apa aja?"

dengan wajah antusias, masnya menjawab, "wah macem-macem deh, pokoknya paling sering sih dikerjain. ada yang alat musiknya dirusak, ada yang dikunciin disana, ada yang dimasukin, kebanyakan sih begitu."

ryega semakin percaya diri buat kesana. gak ada yang perlu ditakutin apalagi setelah mendengar cerita masnya ini. ryega yakin banget kalo hantu diruang musik adalah tipe hantu yang jahil, bukan seperti hantu sebelumnya.

"ah, makasih ya, kalo gitu kita kesana dulu." ryega berjalan mendahului teman-temannya, tapi kemudian berhenti lagi. "duluan dong, aku kan gatau tempatnya."

[2] another world✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang