șase

193 64 9
                                    

"kim chia..."

"kimchi..."

"kimchi!"

mata gue terbuka tiba tiba. hal pertama yang gue liat adalah warna charcoal black yang identik dengan cat kamar gue. lalu baru pas semuanya nggak burem lagi, gue liat wajah seungyoun yang khawatir dan seorang pria yang baru pertama kali gue liat.

gurat kepanikan tersirat dari ekspresi seungyoun, bahkan bibirnya aja gak saling bertemu.

"kimchi..." panggil seungyoun pelan.

gue pengen ngomong tapi rasanya seluruh tubuh gue lemes banget.

"sebaiknya jangan bicara dulu, nona kim. anda perlu menghemat tenaga."

gue ngeliat lelaki yang barusan ngomong lalu seungyoun secara bergantian. berisyarat ke seungyoun buat ngasih penjelasan.

"ini dokter lee, ayahnya jinhyuk. tadi gue panik pas lo pingsan dan gatau harus ngapain. untung gue inget ayahnya jinhyuk itu dokter." jelas seungyoun.

dokter lee senyum ke gue, "reaksi alergi anda cukup parah nona kim, tubuh anda melepas antibodi immunoglobulin yang lebih banyak daripada reaksi alergi pada umumnya."

gue yang lumayan ngerti maksud dokter karena emang pernah ngalamin ini santai aja.

sementara seungyoun yang gak paham sepatah kata pun ucapan dokter lee sekarang natap pria yang sudah berumur itu dengan panik.

"jadi gimana dong dok?! chia gak bakal kenapa napa kan dok? gak sampe harus ke rumah sakit kan?" kecepatan berbicara seungyoun yang diatas normal ngebuat dokter lee ketawa.

"tenang, seungyoun. syukurnya recovery nona kim lebih cepat dari rata rata. tubuhnya sekarang seluruh tubuhnya sedang dalam proses penetralan. seharusnya istirahat 3 hari cukup untuk memulihkan nona kim."

"3 hari?! saya ada studi banding ke bogor 2 hari lagi."

gue yang mulai punya tenaga lagi berusaha ngomong, "t-terus kenapa?"

seungyoun yang kaget ngedenger gue langsung natap gue dengan tidak santai, "kenapa? gue gak bisa jagain lo dong!"

"t-tapi kan g-gue bisa sendir—"

"shh!" seungyoun nempelin telunjuknya ke bibir gue, "kata dokter lee gak boleh ngomong dulu."

dokter lee yang ngeliat interaksi antara gue dan seungyoun gak mampu buat nahan tawanya.

sontak bola mata gue dan seungyoun mengarah ke dokter lee yang ngeliatin kita sambil senyum.

"kalian mengingatkan saya dengan istri saya waktu muda."

gue sama seungyoun kembali tatap tatapan canggung. seungyoun yang baru sadar langsung narik tangannya.

"hehe."

"sepertinya nona kim sudah bisa saya tinggal ya?" sindir dokter lee jail.

gue melototin seungyoun yang cuma dia bales cengengesan.

"kalau begitu saya pamit." kata dokter lee sambil menggandeng tas yang berisi alat alatnya.

"terima kasih banyak, dok," seungyoun sedikit nunduk sebagai tanda hormat yang dibalas dengan gestur serupa.

gue ngasih senyuman sebagai tanda terima kasih gue.

"udah, yah?" tanya cowo yang baru gue sadar ada di depan pintu selama ini, iya, jinhyuk.

dokter lee ngangguk sebagai jawaban dan jalan duluan sementara jinhyuk ngeliat gue sama seungyoun.

"gue balik ya!"

except | csyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang