.
.
.
.
.
.
.
.Katakan Yoongi pengecut, menemui Jimin saat namja itu sudah tertidur, walaupun belum sepenuhnya.
Kalau bertemu saat Jimin sadar, Yoongi yakin Jimin akan menghindar sebisa mungkin dan tidak menjawab pertanyaan Yoongi.
"Jimin, aku tau kau mendengarnya"
Yoongi mencium pelipis Jimin pelan
"Kau tau PDnim memberikan ku project album baru sayang... tim ku merangkai nada penuh, lalu tim Namjoon membantu lirik, dan tim Adora seperti biasa, backing singer"
.
."Aku hanya membantunya, dan disana bukan hanya ada kita berdua, masih ada Seoyoon dan temannya. Hanya kebetulan saja kau lewat saat mereka pergi makan"
Yoongi menyingkirkan rambut halus di kening Jimin, menyentuh pipi mochinya, lalu berhenti di bibir penuh Jimin
"Maafkan aku, tapi adegan di depan komputer itu aku benar-benar hanya ingin mengarahkannya"
tapi dipikiran Yoongi berbeda, ada satu hal yg membuatnya selalu tertarik dengan Adora
Koreksi bukan tertarik, hanya... Yoongi selalu bekerja dengan Adora jadi ada rasa yg membuat Yoongi penasaran dengan wanita itu. Tidak perlu diperjelas
"Pukulan si alien itu cukup sakit" Yoongi terkekeh mengingat bagaimana semangatnya Taehyung menghajar bagian pipinya
Yoongi menatap langit-langit kamar Jimin "kalau aku memang bukan yg terbaik, mungkin aku serahkan Hoseok, dia sahabat mu lebih tau tentang mu"
Tolong ingatkan Yoongi kalau Jimin masih terbangun, dan ya.
Jimin mendengarnya
.
.
.
Jimin menangis dalam diam, berharap yoongi tidak mendengar isakannya tapi tetap saja rasa kecewanya lebih besar tangisannya menjadi-jadi"Sshh Jimin kenapa menangis?" Yoongi cukup panik melihat Jiminnya menangis deras ia mencoba menarik Jimin kepelukannya tapi entahlah Jimin melawan
"H-hyuung. Tinggalkan aku sendiri"
"Kenapa?"
"Kalau pada akhirnya kau akan meninggalkan ku, ku mohon tinggalkan aku sekarang" tangisannya belum mereda ia bahkan tidak mencoba menahan tangisannya... Terlalu sakit
"Aku tidak mengerti Jimin" Yoongi tetap mencoba menggenggam tangan kekasihnya
"Kau mengatakannya tadi, kau akan menyerahkan ku pada Hoseok hyung. Itu berarti kau akan meninggalkan ku dan berakhir dengan jalang murahan itu? Lalu aku hidup bersama Taemin?"
"Yaa! Siapa yang akan membiarkan mu hidup dengan Taemin Jimin-ah?"
"Kau" jimin mencoba menghapus air matanya sendiri dengan tangan mungilnya, tapi dengan cepat yoongi menangkup pipi mochi Jimin lalu menghapus sisa air matanya
"Jangn..hmmpp"
Yoongi menghentikan ocehan Jimin dengan ciumannya, Jimin tak membalas sedikitpun lumatan Yoongi mungkin masih kaget
Jimin dengan paksa mendorong dada Yoongi mengerahkan semua tenaganya karena badan Yoongi cukup kekar setelah gym akhir akhir ini
"Kapan aku mengatakan akan bersama jalang yang kau maksud sayang?" Yoongi mendekati Jimin memindahkan badan Jimin agar terduduk diatasnya
"Jawab baby"
"Hyung. Hyung yang mengatakannya tadi" jawab jimin menatap Yoongi berani
Yoongi tersenyum melihat ekspresi Jimin