Bab 3- Cappuccino dingin.

14 2 1
                                    

Malam itu memutuskan untuk bertemu dengan gadis yang selama ini bersembunyi di balik pesan pesan singkat nya. Gadis yang sudah entah berapa kali di amati dari jauh oleh Adimas.

Adimas Ambiya, cowok kelas 3 SMA yang bersekolah di sekolah swasta Cakra yang mempunyai penggemar yang amat banyak karena ia adalah salah satu pemain volly kiri terbaik di sekolah. Si cowok kidal yang sangat menyukai chicken katsu memiliki mata coklat dengan alis yang cukup tebal. Ia sangat tampan, tapi ia tak pernah menyukai gadis yang menyukai nya ia malah memilih meluluhkan hati gadis seperti kena yang sudah berhasil menarik perhatian nya berkali kali.

Malam itu cukup dingin karena baru saja hujan turun, Kena melihat diri nya dari Atas hingga bawah di depan kaca.

"Apa pakai baju ini terlalu berlebihan ya? " batin kena yang dari tadi melihat kaca.

Adimas send you picture

"Adimas kenapa suka banget sih ngirim foto" batin kena namun ia tersenyum kecil saat melihat foto apa yang di kirim adimas

"Siap sedia, Adimas sudah di depan indomaret nih. Takut keburu hujan lagi" Adimas mengirim foto stang motor nya. Motor yang akan menjadi saksi bisu cerita mereka malam itu.

"Tunggu ya"

"Aku jemput aja ya ken? " Adimas juga tidak enakan mereka jadi nya ketemu seperti ini tapi apa boleh buat adimas tidak pintar memaksa kehendak seseorang.

"Engga. Tunggu saja" kena memasukan ponsel nya kedalam Tas selempang nya. Ia memesan Ojek online untuk menemui adimas.

"Kok aku deg deg an, sudah lama engga merasakan ini" Adimas menarik pelan nafasnya agar tidak malu malu in. Ia sangat tampan malam itu menggunakan kemeja dengan rambut yang sangat rapi. Juga adimas sangat wangi saat itu.

19.35

Sudah jam segini kena tak kunjung datang, Adimas mencoba menelfon kena namun panggilan itu di tolak oleh kena. Jangan khawtir berlebihan dulu, sebentar lagi kena datang. Adimas yang sudah entah berapa menit menunggu dengan segala kecemasan akhirnya mencoba menelfon kena.

Adimas calling you...

"Kena ayo kena ayo" Kena memukul pelan kening nya. Ia sudah 10 menit berdiri di belakang mobil yang sedang parkir di depan indomaret itu.
Ia juga sudah mengetahui adimas sedang duduk di atas motor nya dan sedang mengutak ngatik hape karena cemas.

Badan Tinggi berisi itu berdiri, berjalan mondar mandir di sekitar parkiran mencoba menelfon lagi agar khawatir ini segera redah dan akhirnya Ponsel kena berbunyi tepat di belakang mobil yang adimas sendiri sedang berdiri di depan mobil itu adimas menemukan kena yang langsung memutuskan panggilan telfon itu.

"Kena" kata Adimas dengan senyuman manis di bibir tipis nya. Bibir yang berwarna pink itu menunjukan kebahagiaan tersendiri setelah beberapa minggu hanya bersapa lewat Whatsapp namun ini sudah nyata. Kena di depan nya.

"Maaf ya mas, sudah menunggu terlalu lama" kena tersenyum tipis. Ia menggunakan dress di bawah lutut warna navy serta sepatu putih "Aku kacamataan" lanjut sena singkat.

"Kamu cantik,dan aku suka dengan gadis berkacamata" Adimas membuat kena merasa di hargai, merasa adimas adalah cowok yang sangat sabar juga menerima kena dengan baik.

"Mari" ajak adimas mendekati motor kesayangan nya.

Adimas dan kena pun melewati malam itu dengan kaku, belum ada canda tawa saat itu. Belum ada juga yang mau membuka topik pembicaraan. Cuaca sangat dingin kala itu, terasa badan adimas yang besar mulai tidak nyaman dengan cuaca malam itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang