HwaYoung sedang berjalan sendiri menuju kantin. HwaYoung baru saja ingin memasukkan hp nya ke dalam saku, tapi seseorang menabraknya sehingga mereka terjatuh dan hp HwaYoung terpental."Aduh!" Keluh orang itu.
HwaYoung berdiri terlebih dahulu dan mengulurkan tangannya.
"Duh kak sorry saya galiat jalan."
Bukannya menerima uluran tangan HwaYoung, orang itu malah menepisnya.
Orang itu berdiri dibantu oleh dua temannya yang baru datang.
"Kalo jalan tuh liat liat dong!"
HwaYoung membelakkan matanya. Perempuan di depannya sepertinya anak kelas model dan satu tingkat diatas HwaYoung, sudah menatapnya galak beserta kedua temannya.
"Kan saya udah minta maaf kak, lagipula jalan ini luas. Masa kaka gabisa ngehindarin saya yang galiat jalan?"
"Terus salah gue gitu? Lo junior kan? Belagu banget sosoan ngajarin gue!"
Kesabaran HwaYoung sudah habis. HwaYoung mengambil hp nya yang jatuh tadi.
"Kakak senior malah sosoan ngebentak bentak. Kan saya udah minta maaf. Kenapa malah nyolot. Mentang mentang senior dikira bisa nindas gitu hah?"
Ketiga perempuan itu kaget. Tidak menyangka HwaYoung bisa seberani itu.
Beberapa orang yang berlalu lalang berhenti untuk melihat pertengkaran kecil itu.
"Hmm sorry, tapi kayaknya temen saya bener deh. Jalan ini luas. Kalo salah satu dari kalian galiat jalan, harusnya ada yang bisa ngehindarin dong." HwiYoung sudah ada di samping HwaYoung.
"Ya tapi anak ini sok ngajarin gue. Udah ah. Males sama juior gatau diri." Perempuan tadi menunjuk HwaYoung.
"Heh ka jangan asal ngomong dong jadi orang!"
Tapi tiga perempuan itu sudah berjalan pergi.
HwaYoung rasanya sudah ingin maju dan menjambak saja kalau tidak di tahan HwiYoung.
"Udah Young elah ngabisin tenaga doang tau ngurusin yang kayak gitu."
"Tapi Hwi, gue gaterima."
"Biarin. Dia sengaja bikin lo keliatan jelek. See? Udah mulai rame nih. Pergi yuk."
HwaYoung menurut. Tiba tiba Daehwi datang dari belakang.
"Young lu abis ribut ama senior? Astagaa jiwa premannya ditahan dulu napaaaa?"
HwaYoung menatap daehwi sengit.
"Oh oke nanti aja gue tanyanya."
HwaYoung tidak jadi ke kantin. Ia berjalan menuju taman kampus dan duduk di rerumputan diikuti HwiYoung dan Daehwi.
"So.." Daehwi memulai.
HwaYoung masih diam. Malas untuk bercerita kejadian yang membuat moodnya hancur itu.
"Sini deh gue aja yang cerita. Jadi gini....." HwiYoung bercerita menggantikan HwaYoung.
"Heh ngapain lo tahan sih. Biarin aja si HwaYoung ngajambak sekalian." Sekarang malah Daehwi yang marah marah.
"Lah ini anak malah sama aja lagi." HwiYoung menatap Daehwi datar.
"Ya kan si HwaYoung cewe.. biarin aja.. kalo gue yang kayak gitu baru salah."
"Pffft huahahahaha." HwaYoung tertawa.
"Tuh kan emang harus gue kayak gini dulu baru mood lagi dia." Kata Daehwi.
"Emang dasar lo itu Young." HwiYoung
"Iya deh.. maaf. Habisnya kan tadi gue kesel tau."
BangChan menunggu HwaYoung tak jauh dari kelas sastra.
"Hai Chaaaaan." Sapa HwaYoung
Tapi BangChan hanya tersenyum simple.
"Kenapa sih Chan tumben banget."
"Hmm kenapa ya? Kayaknya pacar gue tadi siang mau berantem sama senior."
"Hmm pasti dari bunda kan taunya?"
"Hah bunda?"
"Bunda Daehwi."
"Hahaha iya dong. Sini ceritain coba."
"Sambil makan ya Chan, gue laper belom makan."
"Tuh kan. Sering banget ngingetin gue tapi sendirinya ga makan. Gimana sih? Yaudah kita cari makan dulu." Oceh BangChan.
Berakhirlah BangChan dan HwaYoung makan di salah satu restoran fast food.
"Jadi ceritanya gue jalan dan galiat. Nah terus ada yang nabrak. Hp gue mental. Gue minta maaf dong ya. Eh malah nyolot Chan. Temen temennya dateng buat nolong dia. Bayangin aja gue kesel. Gue gas aja, datenglah HwiYoung buat ngelerai. Eh dia malah nunjuk nunjuk gue dan bilang gue junior gatau diri. Terus udah deh dia pergi. Pengen gue jambak rasanya. Tapi gue ditahan sama si HwiYoung."
"Astaga jangan sampe berantem lah Young. Emang dia siapa sih? Ko bisa bertiga gitu?"
"Ya biasa.. kayaknya senior famous gitu.. anak model."
"Hmm biasa sih.. cari mangsa kali. Yaudah lagi lagi kalo ada yang macem macem bilang gue aja ya Young. Jangan diem aja. Pokoknya kalo lo di tindas bilang gue. Gue akan ngelindungin lo oke? Sekarang udah, makan dulu biar ganasnya ilang." BangChan mengusak rambut HwaYoung dan tersenyum.
HwaYoung tersenyum.
"Maaf ya Chan lo punya cewe ganas banget kayak gue. Paldahal lonya baik."
"Apaan sih lo. Itu kan bentuk perlindungan diri lo. Lo kan awalnya bersikap baik, tapi malah digituin kan? Udah gausah dipikirin lagi ya. Gue tetep sayang lo ko."
HwaYoung mengangguk. "Gue juga Chan. Thanks a lot."
HwaYoung dan Chan melanjutkan makan mereka sambil sesekali bercerita dan tertawa.
💜💜💜💜💜💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
We Still Have It [BangChan] ✅
Fiksi PenggemarLanjutan dari 'More Than You Know' Kisah BangChan dan HwaYoung yang sebelumnya sempat hampir terpisah, sekarang mereka kembali bersama. Sekarang mereka sudah masuk dunia perkuliahan. Lebih banyak kesibukan dan lebih banyak orang orang baru di sekit...