10. Problem

109 20 0
                                    


"Young, gapapa? Kenapa?" Daehwi menanyakan saat HwaYoung masih sedikit terisak.

HwiYoung masih melihat HwaYoung dari kaca.

"Gu..gue liat Chan sama Chaeryong tadi. Mereka duduk berdua." Jelas HwaYoung.

"Hmm, cuma mau nanyain musik kali Young.." Daegwi mencoba menenangkan.

"Gatau Dae, nanyain musik juga ga harus ketemuan kan?" HwaYoung.

"Young, mending lu istirahat dulu deh. Lo capek, habis kemah. Lo gabisa mikir jernih." Kata HwiYoung akhirnya.

"Iya Hwi."

HwaYoung sampai di rumah dan langsung masuk.

"HwaYoung, udah pulang?" Tante HwaYoung yang sedang membaca majalah sadar akan kehadiran HwaYoung.

"Udah tan." HwaYoung menjawab sambil mencoba tersenyum.

"Eh tunggu, kamu kenapa? Kok matanya sembab?" Tante menghampiri HwaYoung dan memegang pipinya.

"Gapapa ko tante."

"Ada yang macem macem hmm?" Tanya tante penuh selidik.

HwaYoung mencoba menahan air matanya yang berhasil lolos.

"Ngga ko tante. Lagi cape aja. Ada Daehwi sama HwiYoung kok yang jagain HwaYoung. Udah ya tante."

Tante hanya memeluk HwaYoung untuk memberikan kekuatan dan membiarkan ponakannya itu masuk ke kamar.

HwaYoung mandi setelah membereskan barang barangnya.

"Hhhh gue kenapa siiiiih? Gue percaya BangChan ko, tapi kenap sakit banget pas liat dia sama cewe lain..?" HwaYoung berbicara pada dirinya sendiri.




HwaYoung merebahkan badannya di kasur dan mengambil HP nya. Banyak missed call dari BangChan.

BangChan menelpon lagi. HwaYoung mengangkatnya.

"Hallo." Suara HwaYoung serak.

'Sorry Young, semuanya ga kayak yang lo liat.'

"Hmm mm."

'Are you crying?'

"Ngga."

'Young?'

"Hmm, aku cape Chan. Kita ngomong besok aja ya."

'Oke, gue sayang lo.'

"Gue juga."






HwaYoung melangkahkan kaki masuk ke kampus. Mood nya sudah membaik dan ia berencana akan menemui BangChan.

Tapi HwaYoung melihat Chaeryong yang seperti sedang menunggunya. HwaYoung menghela napas dan mendekatinya.

"Ka HwaYoung."

"Iya. Chaeryong kan?"

Chaeryong mengangguk. Chaeryong menceritakan kejadian kemarin.

Ternyata, Chaeryoung dikerjai orang. Ada beberapa surat cinta yang mengatas namakan BangChan.

Chaeryong tau kalau BangChan berpacaran dengan HwaYoung. Maka dari itu ia menemui BangChan dan menjelaskan semuanya.

"Sorry de kalau kaka salah paham." HwaYoung meminta maaf.

"Gapapa ko ka. Wajar. Yang penting udah gaada kesalahpahaman lagi."

HwaYoung memeluk Chaeryong.

"Kalo ada yang macem macem bilang aja ya Chae."

"Hehehe siap kaaa."







Sepulang kampus, HwaYoung menemui BangChan.

"Chaaan." Panggil HwaYoung dan langsung menghampiri Chan yang sedang berjalan

"Oh hei."

"Chan, tadi pagi gue ketemu Chaeryong. Dia udah jelasin semuanya. Sorry ya Chan, kayaknya kemaren emang gue capek banget."

"Hmm Young, duduk yuk."

"Ayo." Jawab HwaYoung dengan semangat.

Mereka duduk di bangku taman. HwaYoung dapat membaca ekspresi muka BangChan yang seperti memendam sesuatu.

"Chan, kenapa?" Tanya HwaToung lembut.

"Young, apa ada sesuatu antara HwiYoung dan lo?"

Mata HwaYoung membulat.
"Maksudnya?"

"Ya pas camping."

"Lo tau dari mana Chan?" Yang ada dipikiran HwaYoung adalah, BangChan pasti tahu bahwa HwiYoung menyatakan perasaannya.

BangChan menatap mata HwaYoung.

"Udah Young, yuk pulang." BangChan berdiri.

"Chan, lo kenapa sih?!" HwaYoung menahan tangan BangChan dan ikut berdiri.

"Gimana gue baik baik aja saat ada cowo yang deket sama lo, sahabat lo, nembak lo Young, dan.. dan.." BangChan berbicara dengan nada yang ditekan.

HwaYoung menatap tak percaya.

"Dan apa? Siapa yang cerita kayak gitu Chan siapa?!" Suara HwaYoung mulai meninggi.

"Gaperlu tau Young. Please jujur."

"Chan, emang HwiYoung nyatain perasaannya, tapi ya dia sadar kalo perasaannya ga lebih dari sekedar sahabat. Kita cuma sampe situ. Gaada yang namanya HwiYoung nembak gue. Dan sekarang lo cerita gimana versi yang lo denger."

BangChan memijat pelipisnya.

"Gue.. gue denger kalo selain lo di tembak, Hwi..HwiYoung nyium lo."

HwaYoung menutup mulutnya. "Dan lo percaya Chan? Lo percaya? Lo pikir gue cewe apaan hah?"

"Gue gamau percaya Young. Tapi kalian deket, kalian sahabat dan gue gabisa mikir jernih."

"Udah Chan, jernihin dulu pikiran lo. Gue mau pulang. Terserah lo mau percaya gue atau cerita itu." Kata HwaYoung dingin

"Gue anter." Chan menahan tangan HwaYoung.

"Gausah." HwaYoung melepaskan genggaman Chan dan berlari.

Dia kecewa, kenapa Chan percaya dengan cerita dari orang lain? Kenapa dia tidak langsung bertanya pada HwaYoung.

💜💜💜💜💜💜💜💜

We Still Have It [BangChan] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang