Prolog

8 1 0
                                    

"Papa udah pergi nak..kita harus kuat.." kata mama kepadaku. Aku yang baru saja tiba dirumah dan tak mengerti apa maksud dari perkataan mama hanya diam membisu.
Sampai pada beberapa menit kemudian, aku mendengar suara bising diruangan bagian tengah rumah kami ini. Ku hampiri suara bising itu. Dan kalian tau apa yang terjadi? Papaku terbujur kaku disana. Papaku tak menyambutku dengan hangat seperti biasa. Papa sudah pergi tanpa pamit padaku.
Dunia ku runtuh. Duniaku sudah tak lagi sempurna.

Kulihat mama disampingku, dia berusaha tegar. Tapi aku tau mama tak setegar itu, dia hanya berpura-pura didepanku. Ku peluk mama dan ku bisikkan ditelinganya "ayo ma, kita lihat papa". Ku hampiri papaku yang sudah terbujur kaku disana, aku menangis sejadi-jadinya. Aku meraung tak jelas. Aku tak tau lagi bagaimana menumpahkan rasa sedihku. Sampai pada hari pemakaman papa, aku sudah ikhlas. Sudahku akhiri sedihku, dan ku kuatkan mamaku. "Semoga kami bahagia pa, kuatkan kami dari sana.." kataku dimakam papa sebelum kami pergi.

3 bulan kemudian,

Sekarang, hanya ada aku dan mama. Sekarang hanya kami berdua yang akan saling menguatkan satu sama lain. Kami hidup dengan baik, sampai tiba harinya datang beberapa pria bertubuh besar yang ingin menyita semua milik kami, termasuk rumah. Dan dimulai dari hari itu, kehidupan ku yang penuh drama pun dimulai.

- Clarin Hayes

Rainy DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang