Dia lembut

8.2K 352 44
                                    

Semua kembar boboiboy dan teman temanya berumur 15 tahun



Hari ini hari minggu suasana yang sejuk dan segar seakan membuat semua terbuai dan enggan beralih dari tempat tidur. dikediaman kembar boboiboy.
"Ayo bangunnn udah pagiii nanti atok marah tidak ada yang bantu jaga kedai hari ini hari minggu" kata sebuah suara yang manis dan lembut.
"....." tapi tidak ada yang menyahut.
Sang pemilik suarapun hanya Geleng-geleng kepala.
"Ya udah Gempa pergi kedai mau tolong tok Aba. Nanti kalau makan makananya ada di meja ya" katanya sambil berlalu, ya dia adalah Gempa. Boboiboy Gempa. Kembar ketiga yang dapat mengendalikan elemen tanah. Gempa selalu memekai Topi dino dengan corak hitam emas dan jaket hitam emas. Matanya berwarna Gold atau kuning emas.

Sampainya dikedai Tok aba.

"Tok duduklah Biar Gem kerjakan" kata Gempa yang baru sampai
"Eh tak apa-apa Gempa ini masih pagi lagi" kata tok aba
"Alah biarlah Gempa buat Ochobot juga istirahatlah pasti capek" kata Gempa
"Alah aku masih sanggup capek juga tidak yang ada kamu tu Yang capek ngurusin saudara-saudaramu yang diluar nalar" kata Ochobot. Gempa hanya tersenyum menanggapinya nemang saudaranya yang lain itu kurang waras (kurang dari mananya Gem) yang suka bergadohlah, yang jahil, pemalas, terlebih polos, sok ganteng ada ada aja.

Skip

Sekitar pukul 12 siang Gempa masih sibuk mengelap meja. Hingga seseorang menepuk punggungnya.

Ternyata yang menepuk punggungnya adalah seorang anak laki laki berwajah persis sepertinya memakai topi putih biru kuning yang dimiringkan kekanan.

"Ada apa Bang lapar, atau ada sesuatu" tanya Gempa lembut
"Aku mau tolong" kata Taufan
"Eh gak usahlah Bang ini udah mau selesai" jawab Gempa.
"Ummm ya udah" Taufan pergi ke pondok (ituloh yang ada didekat kedai tok aba yang kayak gubuk atau apalah itu) di dekat kedai.

Malam harinya

Setelah makan malam Gempa beres beres peralatan makan.
"Gem mau aku tolong" tanya kakak tertuanya Halilintar
"Gk usah Bang udah siap kok" jawab Gempa.
"Oh oke" Halilintar pun berlalu kekamarnya.

Ketika Gempa berjalan kekamar terlihatlah ruang tamu yang kacau balau seperti baru diterjang badai Tsunami dan lainnya.
"Ya Allah...."
"Maaf Gemgem" teriak beberapa suara dari atas.
"Hmmm iya Gak apa-apa" jawab Gempa

Tbc

Rahasia Saudara kamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang