Musuh lama

2.2K 125 5
                                    

Sudah sebulan Kaira tinggal dirumah tok aba.
Dan sudah hampir sebulan pula Kaizo dan Kaira pacaran.
Hari ini Gempa sedang membaca buku diwaktu soreh yang senggang. Semenjak kedatangan Kaira tugas Gempa menjadi lebih ringan apalagi Laksamana Tarung dan yang lain dengan senang hati (lebih tepatnya diancam dengan pedangnya kecuali Kaizo dan Fang) membantu tanpa imbalan.

Sementara dikedai tok Aba
Saat Kaira sedang membersikan meja dibantu Kaizo yang berubah menjadi Abang Kasim (cuma bedanya sekarang Kaizo gigit bunga mawar merah dengan gaya alay)
Saat Kaizo sedang asik ngodain Kaira, Yaya datang dengan sekeranjang biskuit buatannya.
"Assalamualaikum kak Kaira" sapa Yaya ramah
"Waalaikumsalam Yaya" jawab Kaira
"Kakak mau coba biskuit buatan Yaya gak sedap loh" kata Yaya menawarkan biskuit buatannya
"Boleh" jawab Kaira
Kaizo meneguk ludah saat Kaira mengambil biskuit milik Yaya dia tahu biskuit itu gak enak bikin orang pingsan.
Kaira mulai mengambil dan akan memasukan biskuit itu kemulutnya dengan alaynya Kaizo mencegatnya sementara Yaya sudah membuka mulutnya senang semua yang ada disana kecuali Kaizo Tok Aba ochobot dan Fang ada yang girang karena Kaira sipemalak akan  mandapat karma batin mereka tapi belum sempat Kaira memakannya karena.......

"Nah ambik kau biskuit tak sedap kau bilang sedap aku yakin rasanya macam amplas plastik pembawa petaka bikin orang pingsan" kata Kaira sambil mendulang biskuit-biskuit itu ke Yaya memang gak kasar sih tapi Yaya jelas tetap pingsan merasakan rasa biskuitnya yang errr gak enak! Semua kecuali Kaizo Fang Ochobot dan Tok Aba jatuh menyembah tanah karena hal itu mereka kira Kaira akan mendapat Karma tapi malah kawan mereka yang pingsan gara-gara biskuitnya sendiri.
"Bagaimana..." belum sempat Kaizo bertanya Kaira sudah memotong
"Aku sudah terbiasa dengan bau-bauan makanan jadi aku tahu bahan-bahan dalam makan itu. Baunya tak sedap seperti racun. Lagi pula aku gak akan tertipu dengan tampilannya yang menarik belum tentu yang dilihat sama seperti isinya kan" kata Kaira membuat semua terlopong mendengarnya kecuali Tak Aba dab Ochobot yang tertawa dan berkata "Tebaik"
[Dan: widih keren
Cecil: semua mari berdo'a
Thalia, Niko dan An: oke
Cecil: semoga setelah ini Yaya sadar dan gak akan pernah buat biskuit yang errr tak sedap lagi
Semua: amin
Cecil:gak ada korban lagi yang pingsan makan biskuit Yaya
Semu: amin
Cecil: dan semoga Yaya gak coba buat kue untuk orang-orang karena kue buatan Yaya sama-sama mematikan dengan biskuitnya
Semua:amin amin ya robal alamin]

Kembali dengan Gempa.
Gempa memandang sebuah album itu adalah foto kedua orang tuanya bersama saudara-saudara juga saudarinya saat ia masih kecil ketika itu terlihat Gempa sangat bahagia dan tertawa bersama denga saudara-saudaranya. Gempa dengan jaket hitam emas dan topi hitam emasnya digendong Halilintar dipunggungnya sambil memegang boneka barbie dan menyengetkan kepalanya sampai menyentuh pipi kanan Halilintar sementara saudaranya yang lain sepertinya iri terus menggelanyuti Gempa tak mau melepas tangannya. bahkan Thron hampir menangis karena tidak dapat bersama Gempa. Solar yang sudah menangis duluan sambil digendong ayahnya tangan kanan Solar memegang bahu Gempa sementara tangan kiri sibuk mengusap matanya yang penuh air mata. Taufan yang berusaha mencubit pipi Gempa Blaze yang ingin menarik perhatian Gempa dengan sebuah coklat batang dan Ice yang mencoba meraih Gampa digendongan ibu mereka sementara Kaira membuat pose imut dengan memuncungkan mulutnya kedepan dihadapan kamera. Gempa menangis mengingat masa-masa itu.

Dihalaman album selanjutnya ada sebuah foto dimana Gempa menangis dengan sebuah boneka barbie yang kepalanya sudah hilang entah kemana, semua saudaranya sedang dihukum Kaira karena membutnya menangis.
Inilah foto dimana semua elemental bersaudara dihukum Kaira (ituloh foto yang Fang kasih buat Kaizo di chap sebelumnya judulnya Kapten Kaizo jatuh cinta).

Ada juga foto Gempa yang bersorak gembira mendapat boneka baru dari Halilintar sebuah boneka pikacu dan semua saudaranya kecuali Ice yang sedang mengusap kepala Gempa. Mereka menyoraki Halilintar karena hadiah yang diberikan untuk Gempa menurut mereka lucu. Halilintar sendiri hanya cuek asal Gempa senang dia senang saja. Jika dilihat kok malah seperti Gempa itu sebagai adik saja ya.

Rahasia Saudara kamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang