9

158 17 3
                                    

"kau tidak apa apa?" tanya mingyu kepada wooni yang berada di pundaknya, wooni mengangguk pelan lalu menyembunyikan wajahnya di leher mingyu, dia merasa sedikit takut setelah melihat gang tadi, kepingan kepingan kenangan itu membuatnya mengingat ingatan yang sama sekali bukan miliknya

wooni memejamkan metanya, dia mengeratkan pelukannya pada leher mingyu, "mau kemana abis ini?" tanya mingyu sambil menengokkan kepalanya ke wooni. wooni menegakkan kepalanya

"PANTAI!" ucap wooni semangat membuat mingyu terkekeh, "mau pake baju couple kita, ya gyu ya?" wooni menggesekkan hidungnya di leher mingyu, mingyu tertawa "boleh" jawab mingyu lembut

~.~.~.~

setelah semua siap mingyu segera menjalankan mobilnya menuruni bukit diamana villanya berada menuju pantai, mingyu membuka bagian atas mobilnya membiarkan anging yang meniup rambut coklatnya dan rambut hitam milik wooni. tidak ada obrolan diantara mereka mingyu terlalu fokus dengan jalan dan wooni terlalu larut memperhatikan pemandangan pantai di sebelahnya

ta butuh waktu lama untuk sampai pantai karena jalannya yang sepi dan bagus. wooni turun dari mobil dan langsung berlarian mendekati air, dia akan mengjar air ombak namun saat airnya mengarah ke dirinya dia akan berlari mengindarinya dan mingyu hanya tersenyum melihat tingkah wooni

wooni menghampiri mingyu, dia melepas cardigan hitamnya dan minyimpannya di dalam mobil mingyu, lalu dia menarik mingyu untuk bermain bersamanya "ayo" ucapnya dengan senyuman yang lebar hingga ujung hidungnya mengerucut, mingyu hanya menurut dia mengikuti kemana wooni menariknya

"gyu liat ada kepiting" wooni berlari dan menangkap kepiting yang dia maksud, wooni tersenyum saat melihat kepiting kecil berada ditangannya. "mingoo liat aku dapet kepiting akh-"

wooni melepaskan kepiting yang dia ambil setelah mendapatkan capitan dari kepiting tersebut, mingyu langsung menghampiri wooni dan melihat tangan wooni yang terkena capitan, namun wooni langsung menariknya lagi. "ayo kita berburu kepiting" mingyu hanya terdiam mendengar ajakan wooni

"udah sana cepet  gali pasirnya, aku mau ngambil botol di mobil, dadah~" wooni melambaikan tangannya lalu berlari menjauhi mingyu menuju mobil. mingyu hanya meggelengkan kepalanya lalu tersenyum, dia mulai mencari kepiting kepiting kecil

dia ingat waktu kecil, ayahnya pernah bilang jika ada lubang lubang kecil di tanah biasanya kalo di gali akan ada kepiting kecil, dan benar saja beberapa kali dia menggali lubang kecil itu dia pasti ada kepitnya

mingyu menolehkan kepalanya ke arah tempat dimana mobilnya berada, dan dia menemukan wooni berlari sambil membawa sebuah boto "mingoo aku dapat botol". mingyu tersenyum "cepet kesini aku udah dapet 3" teriak mingyu

saat mamasukan kepiting yang didapat mingyu, mereka kembali mencari beberapa kepiting. tidak jarang mereka mendapat capitan dari kepiting, mereka tertawa satu sama lain

sampai sore tiba, mereka sudah duduk di atas rooftop sebuah restourant dekat pantai, di mejanya pun sudah ada sebuah lilin dan pesanan mereka seperti 2 piring steak, 1 gelas wine dan 1 gelas lemon tea, wooni tidak suka wine ataupun minuman berakhol lainnya

mereka menikmati makanan mereka, angin sore yang menerpa wajah mereka dan pemandangan sunset membuat keduanya semakin nyaman dan juga membuat mereka merasa rilex

"makasih ya gyu" wooni dengan enyum lembut mingyu mengangguk kemudian menatap wooni, dia menggenggam tangan wooni "tolong jangan pergi lagi, aku adalah rumahmu dan aku akan melindungimu"

wooni sama sekali tidak mengerti apa maksud mingyu, tapi dia melihat kesedihan di dalam mata mingyu yang membuatnya mengangguk, mingyu tersenyum "terima kasih" lalu mereka berdua kembali menikmat pemandangan sore dengan obrolan obrolan dan sesekali candaan yang membuat keduanya tertawa

TBC

Can u remember? [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang