10

174 20 0
                                    

seminggu sudah mereka lalui dan kini saatnya pulang. mingyu sedang  di balkon kamar villanya. pandangannya menatap gulungan ombak kedua tangannya beregangan pada pagar balkon, pikirannya kembali kepada hari itu, hari dimana dia gagal menjaga wonwoo. namun tidak lama pikirannya buyar saat ada sebuah tangan menyentuh punggung lebarnya. mingyu tersenyum saat melihat wooni yang baru selesai mandi dengan handuk kecil masih berada dikepalanya

mingyu mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan wooni, tangannya terulur membantu wooni mengeringkan rambutnya. tidak ada obrolan diantara mereka, wooni memandang wajah mingyu yang sedang mengeringkan rambutnya kemudian dia menangkup kedua mingyu sehingga mingyu menatapnya

chup

kaki wooni berjinjit, bibirnya menempel dengan bibir mingyu membuat mingyu membulatkan matanya namun beberapa saat kemudian mata mingyu tertutup, tangannya memeluk pinggang wooni, bibir wooni terbuka membiarkan bibir mingyu melakukan apapun yg dia mau. setelah beberapa saat wooni memukul dada mingyu mengerti apa maksud wooni, mingyu melepas tautan mereka

mingyu sedikit kaget saat melihat mata wooni yang berkaca kaca, "woon-"

"AKU INGET SEMUA, AKU MERINDUKANMU" tangis wooni pecah, dia langsung memeluk mingyu dengan erat "aku inget, aku inget goo. aku ingat saat aku ditembak lalu aku berjanji kalau aku tidak akan pergi, kau ingat? aku sudah pulang ke rumah ku gyu " ucap wooni di tengah tangisnya. mingyu terdiam mendengar ucapan wooni kemudian membalas pelukan wooni, air matanya pun ikut keluar membasahi pipi serta pundak wooni "terima kasih sudah menepati janjimu, selamat datang di rumah" ucap mingyu di telinga wooni kemudian mereka saling berpelukan

SKIP

mingyu masuk ke dalam mobil dgn sebuket bunga lily putih, "untuk kakak?" tanya wooni sambil mengambil buket bunga yang di tangan mingyu, mingyu mengangguk "aku yakin dia pasti seneng kalo ngeliat adiknya dateng berkunjung"

"tapi aku ga bawa bunga"

"ga papa"

"ga mau, mau beli bunga"

"ga usah"

"GA.MA.U!"

wooni langsung turun dari mobil, untungnya mingyu belum menjalankan mobilnya jadi wooni bisa turun dan berlari ke toko bunga sedangkan mingyu hanya pasrah di dalam mobil, dan menunggu sampai wooni selesai membeli bunga

sudah beberapa menit tapi wooni masih belum kembali dari toko bunga, mingyu menghela nafasnya lalu keluar dari mobilnya menyusul wooni. saat masuk mingyu menemukan wooni sedang berdiri menatap berbagai bunga mawar, mingyu menghampiri wooni lalu menepuk kepalanya membuat wooni menengok kepadanya untuk beberapa saat "kakak suka bunga apa?" dia memerhatikan beberapa jenis bunga

mingyu mengusap dagunya "mmmmm mungkin bunga sakura?" mingyu meringis saat wooni menonjok lengannya, "apa? Serius" ucap mimgyu sambil mengusap usap lengan yg ditonjok oleh wooni, sedangkan wooninya sendiri membuang mukanya dan mulai berjalan untuk melihat beberapa bunga yang di pajang

Mingyu menabrak tubuh mungil wooni karena dia tiba tiba saja wooni berhenti, mingyu melihat wooni yg sedang memandang sesuatu, dia mengikuti arah pandangan wooni. Wooni dan mingyu memperhatikan bunga bunga peony yang memiliki kelopak berwarna pink muda dan ada beberapa yg berwarna peach

wooni menunjuk bunga peony itu "mba aku mau 1 buket bunga itu!" ucap wooni tiba tiba dengan suara yg sedikit tinggi dan membuat mingyu kaget, pegawai di toko bunga itu pun mengangguk lalu mengambil beberapa tangkai bunga itu dan mulai merangkainya menjadi sebuah buket bunga. setelah membayar wooni mengambil buket bunga itu lalu dia dan mingyu kembali ke mobil mereka

dijalan wooni terus memperhatikan bunga peony yang ada di pangkuannya, jari jarinya mengelus kelopak bunga tersebut dengan lembut, matanya berkaca kaca siap menumpahkan airnya namun sebelum itu terjadi, wooni segera menutup wajahnya dengan kedua tangan kecilnya

Wooni terkadang berpikir kenapa kakaknya malah menyelamatkannya, bukan kah akan bagus jika mereka mati bersama dan bertemu kembali di surga sana? Tapi dia tidak membenci wonwoo, bagaimana pun wonwoo tetap kakak kandungnya

Wooni melepas tangannya dari wajahnya saat tangan mingyu menyentuh salah satu pahanya. "karena wonwoo tau, kalo aku rumahnya dia, kalo dianya ga ada aku ga ada yang ngurus trs malah jadi rumah buat orang lain. Dia tuh sok sok nolak terus padahal dia ga mau aku sama yang lain"

Wooni tersenyum "kakak tsundere" ejek wooni untuk kakaknya, "tapi manis" lanjut mingyu

"tapi manisnya nurun ke aku kan?"

"engga"

"MINGYU!!"

"Engga engga, maksudnya kamu manisnya natural dari kamunya langsung bukan turunan dari kakak kamu" ucap mingyu sambil mengangkat sebelah tangannya untuk pertahanan saat melihat wooni mengangkat kedua tangannya bersiap memukulnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan, jujur pukulan dari wooni itu...... Sakit

Wooni mencoba menyembunyikan senyumannya, "bacot" wooni mengalihkan pandangannya memandang keluar jendela untuk menyembunyikan wajahnya yang memanas karena malu, sedangkan mingyu hanya tersenyum dengan tingkah wooninya

-TBC

Can u remember? [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang