Ruangan kelas itu terlihat sangat sunyi,
Hal itu seeing terjadi dikelas Saori. Gadis yang sekarang duduk sendirian dipojok sana. Dia menyimak jelas apa yang dijelaskan Sang guru.
Sampai Akhirnya Dia terlihat bosan.
Sesekali dia mencoba menghibur diri dengan mencoret coret buku catatan miliknya. Kadang pula dia menguping temannya yang asik asikan mengobrol. Ditambah Dirinyalah yang kena bahan Ghibah mereka.
"Cih, mereka semua menyebalkan"
Saori mendecih kecil saat mendengar Apa yang dibicarakan kedua temannya. Dia tidak berani berkata lebih keras dari itu, apalagi didepan Guru Saga yang merupakan Guru Favoritnya.
Plakk
Satu batang Lidi menghantam meja kedua Gadis yang dari tadi mengghibahi Saori. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Saga yang merasa terkacangi saat sedang mengajar.
"Keluar!!" Desahnya.
Dua siswi itu saling meneguk ludah. Dan segera keluar dari ruang kelas.
"Setelah jam Saya, Kalian pergi keruang Bk!" Timpal Saga.
"Tapi pak..." Saga menatap mereka dengan Tajam. "Keluar!! atau Saya panggil orangtua kalian"
Mereka pun akhirnya menurut.
Saori susah terbiasa melihat seperti itu. Dan dia terus menganggapnya sebagai 'Takdir Tuhan'.
"Keluarkan Buku Pr kalian" Ucap Guru Saga lantang. Dia memperhatikan Saori sembari Tersenyum tipis.
Semburat merah mulai muncul dipipi Saori. "Maju kedepan"
Deg
'Kenapa harus aku?' Keluhnya dalam hati.
"Ayo cepat!"
Dengan langkah ragu, Saori pun melangkah. Sebenarnya dia belum pernah disuruh maju kedepan kelas. Jadi ini merupakan pertama kalinya Saori menginjakkan kakinya disana.
"Ayo bacakan"
Perlahan namun pasti, Gadis itu mulai membacakan Pr miliknya.
"Sekerumunan Daging mentah berkumpul disuatu tempat, maka tidak diragukan lagi jika Darah berceceran ditempat itu. Bau Anyelir yang menyengat mulai menyebar dari berbagai sudut. Sringg Seorang pria bertopi sedang mengasah Pisaunya. Dengan perasaan jijik yang tak tertandingi, pria itu mengambil Sepotong daging yang telah tercecer cecer disana. Memotongnya hingga menjadi kecil kecil tanpa belas kasih. Sungguh Pria yang tak punya hati. Dia Mengambil sebatang Lidi yang digunakan untuk Target selanjutnya. Tak lama kemudian terdengar suara "Bang masih ada Satenya?" Ucap salah satu pembeli. Pria itu menjawab "Masih pak"..."
"Tunggu dulu" Potong Saga ditengah tengah cerita. Saori menoleh kearah Guru Saga. "Ada apa pak?"
"Cerpen? Perasaan aku memintamu untuk membuat puisi" Celetuk Gemini Saga ketika mendengar apa yang dibacakan murid kesayangannya tidak sesuai dengan apa yang Dia tugaskan.
Dengan santai nya Saori membuka Nama disampul buku yang dia bawa.
Deg
'Ini bukan buku Prku, gawat nih'
Sementara itu dikelas yang berbeda...
"Hei Kamu yang dipojok sana!" Tuding Aiolos dengan geram. Bagaimana tidak? Pria yang duduk disana malah Menangkringkan kakinya dimeja. Dia kira ini kantin?!
Yang dituding pun terkejut bukan main. "S--saya pak?" Jawabnya terbata bata.
Sontak semua siswa maupun siswi dikelas itu memandangi Seiya dengan tatapan Horor. Seiya hanya memiringkan kepalanya dan menatap bingung, seolah dia tidak tau apa masalahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Dia Jodohku? [Hiatus Dulu]
FanfictionSaori sigadis pendiam secara tak sengaja mengenal Seiya sipria brandalan melalui tertukarnya buku Pr mereka. Sedikit demi sedikit Seiya mulai menyukai Saori, sedangkan Saori malah mencoba menghindar dari Seiya. Akankah mereka bersatu? Temukan semuan...