5.Bukan aduh

6.2K 335 4
                                    

Alicia pov
Aduh siapa sih yang colek-colek, ganggu tidur aja sih.
"Bentar Mom Cia masih ngantuk."Ujarku bergumam soalnya ini mata masih ngantuk.

"Mom, Mom! Ayo bangun udah siang."Ujar suara laki-laki. Bentar siapa yah kok Cia gak inget yah. Aku mencoba untuk membuka mata.

"Eh Abang."Ujarku masih muka bantal.

"Bangun dek udah shubuh, mandi gih terus sholat!"Ujar Abang.

"Hmm."Ujarku lalu berjalan jangan lupakan mataku yang tertutup.

Duk.
Eh kok sakit ya. Aku denger Bang Doni tertawa. Oalah ini kan tembok bukan pintu, oke mari kita buka mata. Sekarang bener kok masuk ke pintu toilet. Mari kita bersih-bersih.

"Fiuh akhirnya beres juga."Ujarku sambil pergi ke luar kamar.

"Pagi Bang, Mbak!"Sapaku.

"Pagi juga. Yu makan!"Ujar Mbak Irren.

Akhirnya kami pun sarapan dengan khidmat.

"Bang gak kemana-mana?"Tanyaku.

"Gak! Mau kangen-kangenan sama Mbak kamu."Ujar Bang Doni.

"Ngapain kangen-kangenan bukanya tiap hari ketemu yah."Ujarku polos.

"Alah yang jomblo mah gak akan ngerti, makanya cari pacar gih."Aduh ngeledek nih si abang.

"Ih Abang emang cari pacar itu gampang apa? Mestinya nih yah kalau mau es krim tinggal beli gampang."Ujarku kesal.

"Lah apa hubungannya coba sama es krim?"Ujar Bang Doni sambil tersenyum aneh.

"Mana Cia tau lah Bang"Ujarku kesal.

"Makannya dandan sana! Lah ini masih pakai baju doraemon. "Ujar Abang sambil menunjuk bajuku.

"Ih Abang, biarin kan doraemon lucu."Ujarku sambil mengerucutkan bibir.

"Iyah Adek kecil"Ujar Abang sambil tertawa.

"Udah ah Cia mau keluar aja."Ujarku sambil berjalan keluar. Dan berjalan tanpa memperhatikan arah.

Ish kesel deh masa diledekin terus kezeeel pengen nabok deh eh jangan nanti di cap adik durhaka lagi.
Eh kok ini dimana ya omygod Cia tersesat kok ada ban ditumpuk-tumpuk. Maklum Cia anak rumahan.

"Heh kamu ngapain?"Aduh suara siapa tuh, oke Cia liat.

"Eh Om."Ujarku cengengesan.

"Ngapain kamu?"Tanyanya judes.

"Ini lagi mau ngepel eh mau mungutin sampah."Aduh kan ini lapang bersih ya.

"Mana sampah yang kamu pungutin?"Tanya si Om sambil melirik-lirik tanganku.

"Emm eh emm."Aduh terciduk ini mah eh kan Cia tersesat ya bukan maling.

"Kamu mau maling ya?"Tanyanya dengan telunjuk di hidungku, ya Cia singkirin lah. Maksudnya apa nuduh Cia maling.

"Ih mana mau kali Cia maling ban buat apa Cia tuh tersesat kali Om."Ujarku santai iyah kayak di pantai.

"Jangan panggil saya Om."Ujarnya judes.

"Ya terus panggil Oppa gitu?"Tanyaku polos.

"Panggil Kakak aja lah, apaan Oppa-Oppa lebay."Ujarnya judes eh judes nya gak bisa di ilangin apa:(

"Iya KAKAK."Ujarku sambil menekankan kata kakak.

"Udah kamu ikut saya."Ujar si Om sambil berjalan ya Cia liatin lah.

"Ngapain diem ayo!"Ujarnya sambil berbalik menghadapku. Cia liatin ya moga baper.

"Saya gak akan baper diliatin kamu Adek kecil."Ujarnya santai.

Thank You Captain(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang