Si Jago Tawuran

1.2K 109 6
                                    

"Alaska kamu dimana? Jemput aku di tempat Les bisa," kata orang di sebrang.

"ia,aku otw kesana,tungguin aku ya," jawab Alaska dan segera mematikan telphon nya dan menjalankan mobil nya menjauhi rumah Dazriel.

***
"kamu habis dari mana al," kata seorang gadis yang berada di sebelah kursi kemudi.

"maaf,tadi nganterin temen," kata Alaska apa adanya.

"iya iya,cowok kan?" tanya gadis tersebut lagi.

"iya rettha,"
Yah wanita yang berada di sebelah Alaska itu adalah Marettha,atau gadis yang sudah menaklukan hatinya.

"mau langsung pulang atau makan dulu," tanya Alaska saat melihat restoran cepat saji di kiri jalan.

"langsung pulang aja,udah malem juga," jawab Marettha

"maaf ya,tadi aku jemput kamu kelamaan kamu nya jadi kemaleman pulang nya," kata Alaska lalu mengelus tangan Marettha yang sedang free.

"bukan salah kamu,kan juga aku pulang les nya kemaleman,"

Ini lah yang membuat Alaska luluh kepada seorang Marettha,Marettha gadis yang lugu dan selalu mengerti keadaan yang dialami oleh Alaska.

***
Pagi ini kelas 10 IPS 3 mendadak di isie oleh teriakan gadis yang dikerjai oleh Dazriel.

"DAZRIEL KEMBALIIN BUKU GUE ,GUE BELOM SELESAI RESE BANGET SI LO," teriak gadis cempreng yang membuat seisi kelas terfokus dengan suara tersebut dan pelaku yang membuat suara tersebut terdengar.

Ya Dazriel sedang membawa buku tugas gadis tersebut dan membawa nya keluar.

Gadis yang dikerjai Dazriel pun mengejar Dazriel hingga keluar kelas.

Brakk

Dazriel terjatuh menabrak laki laki yang berbadan lebih besar darinya dan membuat siswa maupun sisiwi yang berada di koridor kelas 10 memberinya gelak tawa.

"balikin buku nya Dazriel," Dazriel menatap seseorang yang berani menuruh nya.

' Dia lagi dia lagi' batin Dazriel.

"siapa lo ngatur ngatur gue,"kata Dazriel tak terima di perintah.

Orang yang memerintah Dazriel pun mendekati Dazriel dan mendekatkan wajah nya ke telinga Dazriel.

"gue?orang yang lo paksa buat ngenterin lo pulang sambil lo nangis nangis demi korea korea an lo dan gue orang yang mau nyium lo waktu lo mau kabur sama temen lo"

kata orang yang berbisik di telinga Dazriel,dan membuat Dazriel menegang.
ia malu,untung saja orang tersebut tidak mengatakan nya jelas jelasan di depan siswa siswi di koridor yang sedang menatap nya.

"nih ambil buku lo,"kata Dazriel dan melempar buku tersebut kepada gadis pemilik buku tersebut.

Semua orang sedikit terheran,kenapa seorang Dazriel bisa patuh hanya dengan seorang Alaska. Dazriel tidak pernah patuh kepada guru guru,tapi kenapa ia patuh kepada Alaska yang notabenya hanya calon ketua osis.

Dazriel segera pergi dari koridor dan pergi ntah menuju kemana.

Alaska mengejar Dazriel,memang tujuan utama nya datang ke koridor kelas 10 adalah untuk menemui si Brandal. Ia hanya ingin meminta balas budi karena saat ia mengantar Dazriel kemarin ia tak ikhlas.

"heh bocah,tungguin gue," panggil Alaska saat Dazriel mulai mempercepat langkah nya.

"mau kemana sih lo,bentar lagi masuk,"Alaska masih mengejar Dazriel dan mulai bersejajar dengan Dazriel.

"ih kok lo,bisa nyusul gue sih," kata Dazriel tak terima,padahal ia sudah berjalan paling cepat.

"yah karena kaki lo pendek,jadi langkah lo kecil," Dazriel sadar kali ini Alaska mengejek nya karena ia pendek.

"gue pendek tapi gue bisa tawuran gak kaya lo yang badan nya gede tapi masih mainnya sama buku," balas Dazriel.

Tapi Alaska hanya tersenyum karena yang Dazriel katakan itu setengah benar dan setengah salah.

Saat duduk di bangku SMP Alaska adalah seorang panglima tawuran,hingga ia hampir di keluarkan dari sekolah nya.

Tapi saat kelas 9 ia mulai berfokus pada sekolah nya dan tidak pernah memikirkan tawuran,hingga sekarang ia menjadi calon ketua osis di kelas 11 nya.
Sungguh sungguh Alaska rindu saat dimana ia menjadi panglima geng di SMP nya.ia rindu saat wajah nya yang dihiasi banyak luka lebam.

"kenapa malah senyum lo gila ya lo," Dazriel sedikit mendongak dan melihat Alaska yang sedang tersenyum ke depan dan masih berjalan di sebelah nya.

"enggak Dazriel,gue cuman keinget masa gue waktu masih SMP," perkataan Alaska membuat Dazriel bingung.

"emang kenapa sama masa SMP lo," tanya Dazriel untung mengurangi rasa bingung nya.

"kepo,lo masih bocah jadi gak usah tau," kata Alaska menatap Dazriel yang lebih pendek dari nya.

"hei lo songong banget sih,gue sama lo cuma selisih 1 tahun,jangan panggil bocah," jelas Dazriel panjang lebar.

"ia ia Dazriel," kata Alaska.

"lo mau kemana sih Dazriel,dari tadi gue ngikutin lo jalan nya gak berhenti berhenti," lanjut Alaska.

"gue mau bolos," saat mendengar perkataan Dazriel,Alaska segera membalikan Dazriel menuju arah sebaliknya dan mendorong tubuh Dazriel menuju kelas nya yang sudah terlewat saat mereka tadi berbincang.

"Alaska,lepasin gue,gue mau bolos," Dazriel memberontak agar pundak nya tidak didorong oleh Alaska dari belakang.

Alaska merasa sangat mudah mendorong tubuh Dazriel karena tubuh Dazriel yang kecil.
Bagaimana Dazriel bisa menjadi Menjadi berandal dengan tubuh sekecil ini.

"mana tenaga lo,katanya jago tawuran," kata Alaska yang membuat Dazriel geram.

"gue cuma lagi males aja ngeluarin tenaga buat orang kaya lo," Dazriel betbohong,buktinya saja sampai saat ini Dazriel masih memberontak.

"bohong lo,"

Banyak siswa siswi yang melihat mereka berdua karena heran melihat Alaska yang tidak biasanya akrab dengan siswa siswi. Alaska memang malas untuk besosialisasi tapi kali ini ia merasa ingin lebih dekat dengan Dazriel saat melihat Dazriel akan kabur bersama temannya kemarin.

"Alaska udah,gue gak bakal bolos,udah deh sana lo pulang ke habitat lo," geram Dazriel saat Alaska masih saja mendorong nya.

"enggak,nunggu lo masuk kelas dulu," elak Alaska

"gue bisa sendiri," Dazriel semakin geram.

Karena kasian Alaska melepaskan tangan nya dipundak Dazriel dan membiarkan nya berjalan di depan nya.

"kaya gini kek dari tadi,"kata Dazriel merasa lega.

"awas aja lo kalo bolos," kata Alaska mengancam Dazriel walau ia masih berjalan di belakang Dazriel.

"kok lo ngurusin hidup gue mulu sih," kata Dazriel lalu berbalik menghadap Alaska yang dibelakang nya yang membuat Alaska yang sedang berjalan berhenti.

"gatau,gue pengen aja gitu ngurusin hidup lo," kata Alaska santai.

"ngeselin lo," kata Dazriel lalu meninggalkan Alaska yang masih berdiri di depan nya.

"lucu juga si Dazriel kalo marah sama tidur,"

tbc

Si BrandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang