Part 10

850 105 30
                                    

Tubuh Yuri membeku ketika merasakan sepasang tangan memeluknya erat pingganya. Buru-buru ia menoleh ke belakang untuk melihat apa yang terjadi dengan gadis yang tengah di boncengnya.

"Sica-aa, waegereu?" Tanya Yuri.

Namun tak ada jawaban dari Jessica, hanya menampkan raut muka yang seperti orang sedang ketakutan. Yuri yang melihatnya pun langsung melepaskan pelindung kepalanya, memutar tubuhnya ke belakang untuk melihat Jessica lebih jelas.

"Sica-aa" Panggil Yuri.

Sang pemilik nama masih terdiam, tidak ada satu kata pun yang terucap dari mulutnya. Yuri yang semakin penasaran pun semakin mendekatkan dirinya menengok sedikit ke arah wajah Jessica yang tertunduk.

Bugh!

Mata Yuri terbelalak kaget! Ketika merasakan satu dentuman oukulan mendarat di dada bidangnya.

"Aw..." keluh Yuri Menatap heran ke arah Jessica.

"Yak! Oppa apa kau ingin membunuh ku?" Ucap Jessica memasang tatapan tajamnya.

"Membunuh?"

"Iya, apa kau ingin membunuh ku?"

"Aku tidak mengerti. Apa maksud mu Sica-aa?"

"Aku hampir saja mengalami serangan jantung mendadak!"

Yuri kembali menautkan kedua alisnya, bingung dengan apa yang diucapkan Jessica. Hatinya sejak tadi bertanya-tanya apa yang di perbuat olehnya sampai Jessica berbicara seperti ini.

"A-aku tidak paham Sica-aa. Apa yang sebenernya terjadi dengan mu?"

"Sudahlah oppa, memang kau tidak pernah peka!" cetus Jessica memasang tatapan tajam.

Yuri berdiri mematung, mendengar apa yang Jessica ucapkan. Ucapan yang keluar dari mulut Jessica membuat jantungnya serasa tertancap benda tajam dingin begitu menyakitkan.

"M-mianhe Jessica-ssi."

Yuri kembali melanjutkan perjalananya, helaan nafas berulang kali Ia lepaskan ketika ucapan Jessica masih menggema di pikirannya. Ia tidak habis pikir apapun yang dilakukannya selalu salah dimata wanita pemilik nama lengkap Jung Seoyeon ini.
Perubahan mood yang sering kali berubah-ubah, membuat Yuri harus lebih extra mengerti keadaan Jessica. Wajar kalau memang manager sebelumnya suka enggan jika Jessica meminta meraka untuk menemaninya pergi tanpa member yang lain,

* * * * **

Udara dingin menyusup ke celah2 kaos yang di lapisi flanel membuat tubuh namja berkulit Tanned ini merasa sedikit menggigil. Langit malam kali ini terihat nerwarna merah, tidak ada satupun bintang menampkan cahayanya. Bertanda awan mendung sedikit lagi siap menghujani kota.

Tiba-tiba saja hujan rintik mulai turun, mulai membasahi jalan dan pakaian yang Yuri kenakan. Yuri buru-buru langsung membawa motornya untuk berteduh di troar jalan yang

Yuri mengendarai motornya dengan p

Yuri melajukan motornya dengan perlahan  penuh hati2. Sesuai yang di pinta oleh Jessica tadi. Beruntung jalanan sudah sngat sepi, jadi tak ada lagi adegan salip menyalip yang baru saja membuat dirinya menerima ocehan pedas dari Jessica bahkan satu kepalan tangan mendarat di dada Yuri tadi.

The Space Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang