일곱

4.3K 448 51
                                    

Manik matanya menyorot tajam. Melonggarkan dasi hitam yang terasa mencekik leher.

Kaki berbalut sepatu kulit yang mahal itu semakin mendekat kearah Yohan yang terbaring kaku. Badannya membungkuk hingga wajah mereka sebegitu dekat berhadapan. Hembusan napas Junho tepat menerpa wajah Yohan.

"Tepat waktu—"

"—untuk membawamu pergi." Bisikan itu tepat didepan wajahnya. Manik mereka bertabrakan. Yang satu dengan kerlingan nakal, dan yang satu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Suami mu itu sangat bodoh, hyung..." "sangat bodoh."

Satu fakta yang membuat tubuh Yohan bergetar ketakutan adalah, bahwa Junho tidak pernah akur dengan Yuvin.

'DUGH'

Suara hantaman keras terdengar menggema dikamar bercat abu-abu tersebut. Junho dengan tidak manusiawi membenturkan kepala Yohan ke lantai agar ia tak sadarkan diri. Seringaian penuh makna tertuju pada makhluk menggemaskan yang sebentar lagi akan menjadi miliknya. Lalu dengan segera membawa tubuh ramping itu pergi dalam gendongannya.


LITTLE PRINCE🤴

Yohan terbangun saat merasakan hawa dingin yang menerpa tubuhnya. "Shh..." ringisan kecil itu mengiringi pusing yang mendera kepalanya secara tiba-tiba. Mengerjapkan mata untuk melihat sekitar, namun yang ia temukan hanya kegelapan. Matanya tertutup kain hitam.

Panik, jelas sekali, setelah menyadari hawa dingin yang dirasakannya akibat keadaan tubuhnya yang telanjang, beserta matanya yang ditutup sebuah kain. Membuat Yohan semakin bertanya-tanya, dimana dia? Apakah ini ulah Yuvin?. Putaran memori mengembalikannya kepada kejadian beberapa jam yang lalu. Junho mendatanginya. Itu berar—

"Sudah bangun rupanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bangun rupanya."

Tubuh Yohan menegang. Lantas ingin beranjak, namun pergerakannya terhenti. Tubuhnya terikat. Kedua tangannya diikat oleh sebuah rantai, begitupula kedua kakinya yang terbuka lebar saat ini. Oh tuhan, telinga Yohan memerah.

"Berpikiran mesum atas kondisimu, hm?"

Tempat tidur bagian samping kanan terasa memberat, Junho duduk disana. Memandang tubuh telanjang juga wajah tegang Yohan membuatnya terhibur.

Kepala Yohan menggeleng ribut.

"Lepaskan aku!" Yohan berusaha, walau permintaannya jelas sia-sia.

"Apa? Aku tidak mendengarnya."

"Hiks... lepaskan aku."

Blind fold yang membungkus mata Yohan basah karena air matanya. Semakin membuat Junho sangat senang.

"Hentikan tangismu, kau malah makin membuatku menyukaimu." Mengelus pipi Yohan lembut, lalu semakin turun ke bibir pink alami yang akan menjadi candunya nanti.

"Bajingan!"

"Shut up. Suami mu lebih bajingan dariku!" Nada tinggi itu semakin mengiring Yohan pada tangis kembali.

"Aku ingin Yuvin."

"Aku menginginkan dirimu."

"Tapi aku milik Yuvin!"

"Dan aku tidak peduli." "Diamlah, atau kusumpal mulutmu dengan kejantananku."

"J-junho..."

"Kubilang diam!"

"Ak-aku kedinginan."

"..."

Junho tiba-tiba berbaring disamping Yohan.

"Aku akan memelukmu."

Yohan ingin baper, tapi gajadi. Nanti dimarah Yuvin.

"LALU UNTUK APA KAU MENUTUP MATAKU!"

Yohan emosi, ia pikir akan diapa-apakan. Tapi malah berdebat tidak jelas begini.

"Tadinya aku berpikiran untuk bermain denganmu, tapi aku sudah tidak bernafsu."

Yah, tertebak, chapter ini hanya berisi percakapan unfaedah antara Song Yohan dengan penculik gadungannya.

TBC

sebenernya tadi kepikiran bikin yang iya-iya. EH MALAH MELENCENG JAUH. Gapapa deh ya, buat pemanasan. Pertama kali adegan junhan, wkwk.

Btw, menurut kalian, penulisanku yang ini enak gak sih buat dibaca? Kok keknya aku baca ulang bahasanya tegang amat :")

Maaf ya, ceritaku selalu gaje.

Nyaman gak sama alur cerita yang aku buat? Kalo ga nyaman bilang aja gapapa. Ini little space, kok merambat adegan nsfw. Lama lama kubuat juga book isinya pwp all x yohan nih :( gemes pen bikin. Tapi, book ku udh mayan banyak :") skill nc ku juga jelek abis ㅠㅠ

Thx u and see u 💛

Little Prince; Yuvin x Yohan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang