Sulit

10 2 0
                                    

Viona pergi dari rumah sakit itu. Sebelumnya, ia mengintip ruangan Jeremy yang sedang diperiksa dokter. Ia sempat mendengar dokter mengucapkan selamat datang pada Jeremy.
Viona menghembuskan nafasnya yang terasa dingin karena semakin gelap semakin rendah pula suhu di udara. Untung saja ia memakai mantel yang sangat tebal. Kali ini Viona sedang menunggu bus, hanya saja tidak ada bus yang lewat. Akhirnya Viona  berjalan kaki menuju kedai terdekat sekedar menghangatkan dirinya dengan memakan mie panas.

"mie panas 2 porsi" pinta Viona.

Saat makan pun ia hendak menangis. Ia takut kalau Jeremy melupakannya. Apakah mereka akan bersikap layaknya orang asing?
Viona mengakui kalau dirinya mencintai pria itu, walau pria itu hanya bisa dilihat oleh dirinya.

"Halo gadis manis" Viona menatap seseorang yang memanggilnya persis saat Jeremy memanggilnya.

"siapa kau" jawab Viona pelan takut orang lain mendengarnya.

"aku Jack, teman Jeremy. Aku hanya ingin berkata kau sangat menyebalkan telah menggagalkan rencanaku. Kau bisa melihatnya karena dia hampir menjadi iblis dan besok dia akan mati dan bergabung dengan kami" Ucap Jack namun belum bisa membuat Viona mengerti.

"Aku membohonginya kalau dia berusia 1000 tahun dan berkata padanya kalau dia adalah karyawan iblis. Kau telah menghancurkan rencanaku" lanjut iblis itu.

"kau benar benar licik. Aku sekarang mengerti, Iblis seperti kalian sering memanfaatkan orang koma untuk dijadikan iblis seperti kalian. Termasuk Jeremy?" Tanya gadis itu kepada Jack membuat Jack tersenyum.

"semua tidak semudah melempar beras, sayang. Mereka akan dipermainkan berdasarkan kesalahan masa lalu" Jack menjawab pertanyaan Viona sambil mengelus pipi Viona dan langsung ditepis kasar dengan sang empunya.

"Dasar iblis bejat. Jangan sok kenal ya. Wajahmu memang tampan tapi umurmu itu tak bisa disandingkan dengan umurku yang muda ini, camkan itu. Kau mau sisa mie ku. Kau tak mau..oh ya ampun Maaf,  aku lupa kalau kau iblis dan tidak bisa makan makanan manusia" gadis itupun tertawa keras namun dia kembali mengingat kalau dia masih di tempat umum dan sukar untuk berbicara dengan iblis. Jack yang kesal pun langsung hilang tanpa jejak bagai debu tertiup angin.

"Iblis" gumam Viona.

Vionapun menyelesaikan kegiatan makannya dan bergegas untuk pulang. Ia menghembuskan nafasnya lalu meraih tas rajutnya. Beruntung Bus malam lewat, Viona langsung masuk dan duduk termenung.

"Misi terakhir Jeremy, menemukan jalan pulang." Gumamnya

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang