Kebaikan Tanpa Intruksi

13 2 0
                                    

  Viona adalah Gadis yang sudah tidak memiliki orang tua. Ia bekerja sebagai guru TK tapi memiliki pekerjaan sampingan yaitu mendesain baju. 

  Dengan tergesa gesa, Viona berlari mencari ponselnya. Ia dengar kabar bahwa desainnya di terima di lembaga fashion masa kini.

"terimakasih Tuhan. Akhirnya impian ku tercapai. Aku harus mengumpulkan rupiah untuk hidupku Kedepannya" Tekadnya yang kuat membuat ia semangat untuk meraih ponselnya yang ada di meja.

*Rancangan anda kami terima. Siap untuk menjadi perancang terkenal. Kami memiliki banyak rupiah disini. Datang dan lihatlah. ^FasGlam#Grace.

"Grace!!! Oh Tuhan...apa kau bercanda. Orang yang mengirim pesannya adalah Grace. Grace tidak hanya terkenal di negara ini. Namun ia cukup diakui dunia. Oh Tuhan...Aku harus segera memesan tiket untuk ke FasGlam." Viona sangat beruntung karena kali ini ia memiliki uang untuk pergi kesana. Beruntung, selama ini ia sering menabung. Viona harus banyak berdoa kali ini.

"hello, Gadis manis. Apa tugas ku hari ini?" Tanya Iblis itu tiba tiba membuat Viona terkejut.

"tidak tahu, kali ini kau ikuti saja aku. Aku tidak punya ide untuk mengurusmu" ketusnya.

"hmmm...baiklah, kau mau pergi?" tanya iblis itu karena melihat Viona memasukan bajunya kekoper. Viona yang hanya diam membuat Jeremy lebih memilih mengikutinya saja.

_____________________________🌿🌿

"hmmm, pesawat membuatku dejavu. Ada apa denganku" Jeremy berbicara dengan dirinya sendiri membuat orang disebelahnya mengoceh.

"diam kau, disini banyak orang. Berdiri saja kau disitu. Disini tidak ada tempat kosong untuk kau duduki. Tubuhmu juga transparant mereka tidak akan mengetehuimu" Viona yang berbicara dengan Jeremy pun langsung ditatap aneh oleh orang orang.

"Maaf saya membuat keributan, saya sedang menelepon. Mumpung pesawat belum lepas landas." Mau tak mau Viona harus membuat alasan sebaik mungkin agar ia tidak di cap orang gila disini.

Satu jam berada di pesawat, akhirnya Viona sampai. Sekarang ia sedang memesan taksi untuk ke perusahaan FasGlam. Taksi datang dan ia pun masuk. Seakan lupa dengan Jeremy, Viona memakai Headset nya dan tak memperdulikan Jeremy yang sudah berada di sebelahnya.

ΔΔ...ΔΔ

Jeremy yang tidak diperdulikan langsung saja pergi ke lantai paling atas di perusahaan FasGlam. Awalnya ia hendak bersantai, namun tidak jadi karena mendengar isak tangis seorang Wanita berumur 30 tahunan.

"Kalau tau aku gagal menikah karena dia lebih memilih jalang itu. Apa boleh buat, aku akan mengakhiri semua ini,  hidupku berantakan. Padahal ku berikan semua padanya bahkan tubuh pun kuberikan. Kurang apalagi aku baginya!!" Teriak wanita itu sambil menatap kebawah. Jeremy pun langsung ambil tindakan, ia merasuki tubuh seseorang dan menghampiri wanita itu.

"lebih baik kau langsung terjun saja. Tidak ada yang akan menolongmu dan ingat dia tidak menangis jika kau mati. Apa kau tidak berfikir kalau kau mati hidup mereka akan menjadi lebih bahagia. Menurutku lebih baik kau hidup agar kau bisa menunjukan seberapa berharganya kau dimata mereka." Ucap Jeremy membuat wanita itu berdecak kesal.

"apa urusannya denganmu" cerca wanita itu.

"hmm...maaf kalau mengganggu acara bunuh dirimu. Lanjutkan saja aku tidak akan menolong" wanita itu langsung mencekeram tangan milik tubuh orang yang Jeremy rasuki.

"apalagi?" ucap Jeremy dengan dingin.

"Terimakasih" ucap wanita itu lalu pergi.

Jeremy langsung keluar dari tubuh sang empunya dan pergi mencari Viona.

"Hai gadis manis. Kurasa aku tidak harus menyelesaikan tugasmu hari ini karena aku telah membuat kebaikan tanpa intruksi darimu" Viona mendengarkannya walau tidak menjawab. Jeremy paham situsasi karena disini ramai. Namun, tetap saja jeremy menceritakan hal tadi. Membuat Viona mengukir senyum tipisnya.
Jeremy yang menyadari itu pun berbangga hati.

*aku heran apakah aku ini iblis sejati~Jeremy.

......................................................

"Tidak ada perkembangan akhir akhir ini"

"kami masih bersabar. Kebesaran Tuhan lebih diharapkan disini"

"kami tau, tapi sekarang harapan nya hanya tinggal seperempat saja"

"kami akan tetap menunggu"

_____
*bersambung

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang