Perang III : Menginginkan Bekalnya

8 3 0
                                    

"Heheh ... jangan ah..."

"Eh kenapa? cuma satu gigit kok."

Itu adalah sepasang kekasih yang sedang menikmati suasana romansanya, di taman sekolah yang cukup luas. Kebetulan sekali, Reza dan Rara sedang berjalan melewati mereka dari kejauhan.

Rara melihat dengan penuh pengamatan.

"Iya deh aku kasih satu, nih ... Aaaa..."

"Aaaam..."

Sepasang kekasih itu benar-benar memandu kasih dengan kemesraan mereka berdua.

Tentu saja membuat siapapun iri bila melihatnya.

Dan tiba-tiba...

Langkah Rara menjadi gemetar tidak karuan, setelah melihat apa yang terjadi di taman tadi.

Seperti dia merasa tidak terima dengan hal itu, atau mungkin bisa dibilang...

Iri.

Setibanya di ruangan OSIS.

"Itu tadi gak senonoh!!!"

"Hee ... kenapa sampai marah gitu sih?"

"Kesadaran diri mereka masih kurang sebagai murid dari SMA Akademi Garuda yang bermoral tinggi ... dan lagi, mesra-mesraan di muka umum itu sangat memalukan ... itu tindakan bodoh yang tidak senonoh!!!"

Tiba-tiba terlintas bayangan atau imajinasi liar Rara, di dalamnya terdapat seorang Rara Depara yang menyuapi sang ketua Reza dengan penuh kasih sayang.

"Eh!?"

Membayangkan hal tersebut, mukanya kembali memerah dan terkejut dengan apa yang ada di dalam pikirannya.

"Aduh ucapanmu kejam banget Ra..."

Sang ketua membawa sesuatu benda dari bawah meja, dan itu adalah kotak bekal makan siang yang sudah disiapkannya dengan penuh kesempurnaan.

"Eh ketua? Kamu bawa bekal sendiri hari ini?"

"Ya. Soalnya kakekku yang ada di desa banyak mengirimkan sayuran dan daging ke keluarga kami ... meski bekal ini terlihat sederhana, tapi aku yakin rasanya pasti enak."

Setelah kotak bekal yang sederhana itu terbuka, di dalamnya terdapat kemewahan yang tak tertandingi, bersamaan dengan cahaya dan kilauan itu, bekal sang ketua menarik penuh perhatian dari seorang Rara Depara.

Karena dalam sepanjang hidupnya, ini adalah pertama kalinya Rara melihat bekal seperti itu. Bekal Rara selalu disiapkan oleh sebuah tim koki khusus yang sudah diakui secara internasional, dan selalu dikirim pada waktu yang tepat untuk sarapan sehatnya. Tentu saja itu adalah makanan harmonis dan seimbang dalam hal gizi, dengan memakai bahan segar sebagai dasarnya.

Dan itulah bekal yang Rara ketahui selama ini.

Tapi kini, seorang Rara Depara akhirnya menemukan sesuatu yang baru, seperti...

Sayur rebus, sosis merah, telur dadar, dan rendang.

Lalu...

Bumbu di atas nasi.

Seluruh makanan yang dikagumi oleh Rara Depara telah masuk ke dalam kotak bekal sederhana itu. Dan bagi Rara itu adalah kebebasan yang ditawarkan oleh kotak harta seorang anak-anak.

Rara hanya bisa terpana bersama ilernya.

Sosis yang dibentuk jadi gurita, ternyata memang ada ya! Aku ingin sekali mencoba untuk memakannya, tapi...

Harga diri dari seorang Rara Depara tidak mengizinkannya!!!

"Wahh ... ketua bawa bekal sendiri ya, hmm pasti enak tuh!" Itu suara serketaris Niki.

Reza dan Rara : Cinta Itu PerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang