Part 8

12 0 0
                                    


Setelah 3 hari menginap di rumah sakit, hari ini Dista mulai membaik dan mulai masuk sekolah.


"Pagiii sayang udah mendingan" sapa Samuel.

Yang tiba tiba datang mengagetkan Dista di depan pintu kelas.

"Kamu panggil 'sayang' lagi,aku rasain muka kamu ke aspal!"

"Haduhh galak amat sih, baru aja sembuh"

Dista merasa salting sendiri karena Samuel memanggilnya sayang.

"Nanti pulang sekolah kita jalan jalan yuk" ajak Samuel.

"Kemana?"

"Ke toko buku"

"Serius, beliin aku novel yh?" Ucap Dista dengan nada manjanya

"Iyaa iya jangan bawel"

.
.
.
.

Saat ini Dista menyusuri setiap rak buku yang ada di toko tersebut.

"Ayoo dong Dia udah 1 jam loh kita di toko buku"

Dista sama sekali tidak menggubris perkataan Samuel ia tetap fokus mencari novel yang diinginkan nya.

Samuel sangat kesal,ia hanya bisa menahan nya.

"Nahh ini ni yang aku cari dari tadi" ujar Dista yang langsung mengambil novel yg ia cari.

"Udah yuk bayar" ajak Dista.

Tiba tiba seorang cewek datang ke arah Dista, dan langsung merebut novel yg Dista bawa.

"Ehh apaan sih!!"

"Kenapa gak terima!!!" Jawab cewek itu.

"Yahh jelas dong!! Situ Dateng Dateng main rebut novel punya orang!"

"Kan lagian belum Lo bayar"

"Tapi kan gw dulu yang ambil!"
Ujar Dista yang mulai meninggikan nada bicara nya.

"Kamu jangan diem aja dong belain aku kek!" Bentak Dista.

Samuel mencoba mereda amarah Dista.

Dista tidak bisa menahan amarah nya lagi,dia mulai mengepalkan tangannya yang siap meninju muka cewek itu.

Samuel mulai panik,jangan sampai Dista membuat keributan disitu.

"Hey cantik boleh nggak novel itu buat aku?" Ujar Samuel dengan nada menggodanya.

"Gantinya nomor telpon kamu yh" ujar cewek itu tak kalah centil.

Dista yang melihatnya merasa jijik dan ingin sekali ia muntah.

"Iya apa sih yang nggak buat kamu" goda Samuel.

Kesal!!

Itulah yang dirasakan Dista. Hati Dista sangat panas!

"Udah gajadi gajadi ambil aja tuh novel kalau perlu makan tuh" ujar Dista.

"Udah ayokk pergi, Brengsek!!" Bentak Dista pada Samuel.

Dista menarik kerah baju Samuel membawanya keluar dari toko buku.

.
.
.
.

Setelah menarik Samuel keluar. Dista melepas tarikannya, dan berjalan mendahului Samuel.

Dista sangat kesal dengan sikap Samuel tadi, bukanya dia membela Dista ia malah menggoda cewek itu.

Samuel mencoba menjelaskan dan meminta maaf pada Dista. Tapi Dista tidak memperdulikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Samuel PrambudiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang