Perkiraan cuaca hari ini... 27 derajat celcius, berawan pada pagi hari dan diperkirakan malam hari akan turun hujan.
"Huh..." desah seorang pria berperawakan cukup tinggi setelah mendengar berita perkiraan cuaca hari ini. Walaupun ia sendiri sangat menyukai hujan bukan berarti bahwa hujan akan memudahkannya dalam bekerja.
Bekerja sudah merupakan sebuah kewajiban yang patut ia jalankan walaupun usianya masih tergolong sangat muda. Kim Minkyu, murid kelas 10 SMA sudah membanting tulang untuk membiayai kehidupannya sendiri setiap hari. Pulang sekolah Minkyu harus segera bergegas ke tempat kerjanya dan bekerja hingga larut malam. Meskipun begitu pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru tak pernah sekalipun ia lewatkan sebelum tidur. Mungkin karena itulah kedua kantung matanya yang sebelumnya cerah menjadi hitam bak panda.
Saat ini pukul 6 pagi, Minkyu sedang asik mengunyah sepotong roti yang telah ia beli semalam setelah pulang kerja di toko serba-ada tempat ia bekerja setiap hari selasa rabu dan jumat. Minkyu kemudian menelan potongan terakhir dari roti sebelum meneguk segelas air putih. Minkyu bergegas mengambil tasnya dan berangkat menuju sekolah. Begitulah kehidupan seorang Kim Minkyu setiap harinya, sebuah rutinitas "sekolah-kerja-tidur" yang berulang.
Sebenarnya Minkyu tidak perlu bekerja begitu keras dengan mengambil beberapa pekerjaan paruh waktu hanya untuk membiayai diri sendiri. Semuanya dilakukan Minkyu untuk membayar biaya pengobatan ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit. Sudah 9 bulan sejak ibunya koma dan masih belum siuman hingga sekarang. Ayah Minkyu telah meninggalkan mereka berdua sejak kecelakaan yang terjadi pada saat Minkyu berusia 4 tahun. Sebelumnya biaya sekolah dan biaya hidup Minkyu dibiaya oleh ibunya yang bekerja sebagai pegawai kantoran. Walaupun gajinya tidak seberapa namun cukup untuk membiayai hidup mereka berdua.
Sesampainya Minkyu di tempat pemberhentian bus ia mengeluarkan buku pelajaran sejarah. Minkyu kemudian membaca buku pelajaran favoritnya karena seingat dirinya hari ini Seokhoon-saem akan memberikan kuis dan siapapun yang bisa menjawab soal-soal yang diberikan akan mendapatkan tambahan nilai. Minkyu sangat membutuhkan nilai tersebut untuk mempertahankan beasiswa full berhasil ia dapatkan dan pertahankan selam ini. Beasiswa tersebut adalah alasan Minkyu masih mampu membiayai hidupnya sendiri selama ini.
Tidak lama setelahnya bus gratis dari sekolah datang untuk menjemput para siswa termasuk Minkyu. Setelah sampai di sekolah Minkyu menjalankan aktivitasnya seperti biasa, duduk paling depan dan konsentrasi mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru-guru sepanjang hari. Anak kelas lainnya mengobrol bersama dengan temannya, ada juga yang sibuk melakukan keperluannya masing-masing. Well, berbeda dengan Minkyu sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga berada yang siap mewariskan apa yang telah mereka bangun kepada anak mereka. SMA Produce X terkenal sebagai sekolah yang murid-muridnya hanya terisi dari kalangan atas, yaitu anak para pejabat atau para pemilik perusahaan besar. Oleh karena perbedaan finansial yang Minkyu miliki dengan anak-anak lainnya, Minkyu selalu menjauhkan diri dari mereka. Banyak anak-anak yang menyalahgunakan kekuatan dan kekuasaannya untuk membully anak-anak yang mereka anggap berada di kasta bawah. Beruntungnya Minkyu adalah kesayangan para guru sehingga anak-anak pembuat onar tidak pernah menyentuhnya.
"Murid kelas X-IPA 1, Kim Minkyu. Dimohon untuk datang ke kantor guru." bunyi speaker yang berada di ruangan kelas.
Minkyu beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke kantor guru yang sudah tidak asing ia datangi. Sesampainya di sana Minkyu ternyata mendapatkan panggilan dari rumah sakit tempat ibunya di rawat. Setiap saat Minkyu mendapatkan panggilan dari rumah sakit dirinya tidak pernah merasa tenang.
"Selamat siang, apakah saya sedang berbicara dengan Kim Minkyu, putra dari nyonya Kim Taehee?" ucap seorang wanita dalam panggilan.
"Iya ini saya sendiri ada apa ya bu?" tanya Minkyu.
"Kondisi nyonya Kim Taehee memburuk." seketika suasana hati Minkyu rusak karena kabar buruk tersebut. "Nyonya Kim Taehee memerlukan operasi sesegera mungkin. Apabila tidak dilakukan mungkin ia tidak bisa selamat. Apakah anda bisa mengunjungi rumah sakit sekarang juga?"
"B... baik, saya akan segera ke sana." ucap Minkyu sebelum menutup telepon. Minkyu kemudian meminta izin kepada wali kelas kesayangannya Seokhoon-saem yang langsung disetujui.
Di rumah sakit
"Dok, apa yang terjadi?" tanya Minkyu panik.
"Nak Minkyu tadi pagi kondisi ibumu tiba-tiba memburuk. Saat ini dia sangat membutuhkan operasi secepatnya, saya khawatir dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi." balas dokter.
"K-Kenapa tiba-tiba bisa begini dok?"
"Nak, operasinya telah kita tunda cukup lama karena itulah kondisinya memburuk dan sekarang dia membutuhkan operasi dan obat-obatan agar kondisinya dapat membaik seperti semula."
"B-begitu ya dok... apakah tidak bisa dioperasi terlebih dahulu. Saya janji saya akan membayar biaya operasinya segera setelah saya mengumpulkan cukup uang." tanya Minkyu.
"Maaf nak Minkyu, bukannya saya tidak mau akan tetapi peraturan dari rumah sakit tidak mengizinkan saya untuk melakukannya."
Dokter yang bertugas untuk merawat ibu Minkyu berjalan menjauh. Kedua kaki Minkyu lemas, kepalanya sakit karena memikirkan biaya yang harus ia kumpulkan. Air mata menghiasi pipinya untuk kesekian kali sepanjang tahun ini. Bagaimana caranya agar dia bisa mendapatkan biaya operasi yang sangat besar secepat itu?
Minkyu menangis semakin kencang setelah memikirkan kemungkinan bahwa ibunya yang akan pergi meninggalkan dirinya sendiri apabila ia tidak berhasil untuk mendapatkan biaya operasi.
Hai hai hai, salam kenal guys. Perkenalkan cerita fanfiction pertama aku yang cringey & mainstream mungkin ya tapi ya udahlah aku udh berusaha & entah kenapa hati ini ga bisa tenang kalau tidak menyalurkan ide-ide yang telah ngalir dipikiran selama ini untuk menjadi sebuah cerita. Sebenarnya aku udah sering nulis tapi biasanya hanya di buku tidak aku publish tapi karena aku sayang banget sama Minkyu & Yohan kali ini aku berencana buat publish biar semakin banyak orang yang sayang sama mereka. Walaupun mereka ga debut bersama aku ga mau ship ini karam karena mereka fix cocok banget nget nget.
So keep supporting me by reading this story and don't forget to vote & comment! Yuk di share perasaan kalian setelah baca chapter ini karena aku penasaran banget apa yang kalian rasain setelah baca cerita aku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Taming The Beast! [Hankyu]
Fiksi PenggemarKim Minkyu, salah satu murid kelas 10 dari SMA Produce X yang terkenal sebagai sekolah para orang berada di mana hampir seluruh muridnya adalah anak dari pejabat atau pemilik perusahaan. Berbeda dengan murid-murid lainnya Minkyu berhasil lolos ke SM...