CHAPTER 2

52 5 4
                                    

<Flashback on>

Auzan bosan menggoda cewek-cewek yang ia temui dijalan. Kebanyakan langsung baper atau ngeblush begitu Auzan sapa kek, senyumin kek, ajak ngomong kek, gombalin kek, atau apa sajalah. Setelahnya, perutnya menuntut untuk jajan sebentar di kantin sebelum bel masuk.

Niatnya sih gitu.

"Jajan apa ya enaknya?" Mata Auzan menjelajahi kantin dengan berbagai macam makanan yang dijual. Sebaiknya kalau pagi, jangan makan yang berat-berat seperti mie ayam, atau bakso. Warungnya belum buka soalnya. Matanya mencari-cari sesuatu yang murah, tapi mengeyangkan. Sampai akhirnya ia terpaku pada sebuah bakpao.

"Eh, itu kan bakpao tiga rasa yang limited edition! Biasanya cuma ada tiga biji tiap pagi. Dan sekarang sisa sebiji! hoki nih!" Auzan segera berlari mengambil bakpao tiga rasa tersebut. Tetapi saat tangannya menyentuh bakpao tersebut, ada tangan yang lain yang menyentuh bakpao itu.

"Oi, ini bakpao gue!" Bayu memelototi Auzan hingga matanya memerah.

"Punya gue lah! Lah, yang nyentuh duluan gue kok!" Auzan tersenyum licik. Walau pada kakak kelasnya, Auzan tidak punya tatakrama sama sekali.

"Punya gue!"

"Gue!"

"Gue!"

"Gue!"

BUGHH!

Tanpa sadar, tangan Bayu menonjok pipi Auzan.

"Eh, sori... gue nggak sengaja." Tapi Auzan tidak bereaksi. "Po-pokoknya bakpao ini punya gue!"

Dan satu bogem mentah mendarat di pipi kiri Bayu.

"Enak aja... gue duluan yang ngambil oy..." Auzan menatap tajam Bayu.

"Nih anak!"

Perkelahian tidak dapat terelakkan lagi. murid-murid lain segera mengerumuni Auzan dan Bayu, tak terkecuali Nabil.

"Bil!" Nabil menoleh. "Berentiin tuh! Auzan temen lo kan!" Rian menyikut perut Nabil.

"Hmm... okedeh." Nabil berjalan memasuki arena perkelahian Auzan dan Bayu dengan santai.

"JANGAN!" Seisi kantin menatap Nabil kaget.

Nabil menarik nafas kemudian lanjut berteriak. "JANGAN KASIH AMPON! TERUSIN ZAN! GUE DUKUNG LO!" Seolah mendapat kekuatan, Auzan kembali menghajar Bayu sekuat tenaga. Rian menepuk dahinya, menyesal sudah memberi saran Nabil untuk melerai keduanya.

"Gue panggilin guru BK aja dah daripada nanti keburu ada yang mokad duluan. " ujarnya kesal lalu segera berlari menuju Ruang BK.

Akhirnya pertengkaran tersebut dilerai oleh Bu Runi. Dan Auzan, Bayu, juga Nabil, dipanggil ke Ruang BK. untuk mendapat hukuman.

Yakali hadiah.

<Flashback off>

"Mendingan kamu tungguin di kelas aja, daripada nungguin Zafran sama Nabil di Ruang BK." saran Bu Wanda. "Bu Runi kalo lagi kayak gitu, biasanya suka lama!"

Zafran mengangguk mengiyakan. dia malas ikut-ikutan diceramahi bolos kelas oleh Bu Runi selaku Guru BK.

Sementara itu, diruang BK.

"Kamu kenapa sukanya nyari masalah sih Zan? sama kakak kelas lagi... Udah gitu nggak kapok-kapok." Bu Runi menghela nafas berat.

"Tapi, dia dulu yang nyari gara-gara sama saya!" seru Auzan sambil menunjuk Bayu yang babak belur.

Love-ShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang