Sekolah masih sepi, karena sekarang baru pukul 6.15. Ya, ada beberapa murid yang sudah berdatangan, entah untuk nyalin PR, kegiatan eskul, dll. Termasuk dua manusia yang sedang teriak-teriak ini.
"ANJIR WOY! UNTUNG GUE NGGAK KENA!"
"BERISIK LO! GUE LAGI FOKUS NIH!"
Ya, orang yang teriak-teriak ga jelas itu Nabil dan Auzan. Mereka memang sengaja datang lebih awal untuk mabar.
"Anjay, lo ilang kemana Bil?"
"Gue deket lo deh perasaan."
"Yee, perasaan."
"Bu Ilya belum masuk kan?"
"Santai, masih jam 7 kurang 10. khawatir amat, kayak dikejar PR." Canda Auzan.
Hening sejenak.
BRAKK
Tiba-tiba Nabil menggebrak meja hingga membuat Auzan hampir menjatuhkan hpnya, kaget. Gebrakan itu juga membuat sebagian teman-temannya kaget. Dan semua mata tertuju pada arah Nabil.
"DAH PADA NGERJAIN PR FISIKA BELOM?! JAM PERTAMA ANJIR!" Tanya Nabil sambil berteriak tak karuan.
"Gile lo, untung jantung gue nggak turun ke perut." gumam Auzan, ia kembali melanjutkan acara mabarnya yang sempat tertunda. Bodo amat dengan urusan Nabil yang berdiri sambil heboh sendiri disampingnya.
"RIF! LO DAH NGERJAIN PR FISIKA BELOM?!" Tanya Nabil, masih sambil teriak.
"PR??"
"Skripsi. Ya PR lah!"
"Bahasa??" Tanya Fathin yang ada disamping Rifqi.
"Kimia!" Nabil menepuk jidatnya, kenapa pada balik nanya sih?!
"Fisika oon." Rifqi menjitak dahi Fathin kesal. Fathin ber-oh panjang.
Tawa semua orang dikelas itu pun pecah. Nabil bingung dengan wajah begonya.
"BHUAHAHAHAHAHHA" Auzan ikutan ketawa hingga menepuk-nepuk meja pelan.
Nabil menoleh pada Auzan yang ada disampingnya, ia pun semakin heran kenapa semua temannya tertawa.
"Lohh, bentar bentar. Kok pada ketawa sih? Gue seriusan nanya ini." Tawa Auzan makin kencang melihat wajah bego Nabil.
"Aduhh, sakit perutku rek." Rifqi memegang perutnya yang kesakitan karena tertawa. "Bil, buku fisika kan lagi dikumpulin kemarin."
Nabil blank.
"Hah? Perasaan kemarin Bu Ilya ngasih pr deh."
"Itukan dikumpulin mingdep oon, bukan hari ini. Wong, Bu Ilya ngomong 'besok pas pelajaran fisika bukunya saya kembalikan, masalah PRnya bisa kalian kumpulkan minggu depan'. Koe ra kelingan?" Jelas Fathin.
Nabil masih blank.
Semua orang yang ada dikelas itu maupun yang baru datang kembali tertawa."Kayaknya lo kemarin tidur deh waktu pelajarannya Bu Ilya." Ucap Zafran. dia menaruh tas sambil tersenyum kecil. Nabil mencebik kesal.
"Kemarin?" Tanya Nabil pada dirinya sendiri sambil sok memegang dagunya. Dia berusaha mengingat apa yang ia lakukan kemarin.
"Kayaknya lo beneran tidur deh"
"Po ho o Zan?"
"Pake Bahasa Indo somplak! gue nggak ngerti!" Auzan memukul kepala Nabil dengan hpnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love-Shit
Teen Fiction"Ngapain kalian bertiga pada ngikutin gue?" Kara bertanya sebal. Tiga manusia absurd yang tanpa sadar mengikuti Kara dari belakang itu saling menatap satu sama lain. "Eh, emang kita ngikutin dia ya?" sang pengrusak suasana ini bernama Nabil. d...