↑Whipped↓ «NCT»

🐯 -JaeYong

Title: Our Baby Lion

Genre: Sad Romance, Mpreg!

OTP: Jaehyun Dom, Taeyong Bott!

(JaeYong)

.

.

.

.

"Tidak Jaehyun! Kau tidak bisa melakukan ini padaku! Bagaimana dengan Mark?!" teriakan Taeyong menggema di ruang tamu keluarga Jung

Ah, keluarga? mungkin sudah tidak lagi.

"Aku tidak peduli, cepat tanda tangani ini, jalang! aku tak sudi tinggal denganmu lagi, lebih baik aku cepat2 menikahi Seulgi" bentak Jaehyun, menghentak kasar tangan Taeyong yang memegang lengannya.

"TIDAK AKAN PERNAH!!" teriak histeris Taeyong.

'PLAK' tamparan Jaehyun layangkan ke pipi Taeyong.

"MOMMM!!" bocah 5 tahun dengan nama Mark, anak kandung Jaehyun dan Taeyong berjalan terburu kearah mommy nya yg ditampar.

"WHAT ARE YOU DOING DAD?!" tanya Mark menahan tangis.

"Tanyakan saja pada ibu jalangmu ini" decih Jaehyun.

"Tak apa Mark, masuk ke kamarmu, jangan keluar sebelum mom mengizinkan ok?"

"Ta-tapi" Mark kecil menggeleng pelan

"Percayalah Mark, mom tidak apa-apa"

"Heum.." dengan amat terpaksa Mark masuk lagi ke kamarnya.

"Cih, lihat anak itu. Menjijikkan" smirk Jaehyun

"Mark. Juga. Anakmu. Jung!!" sentak Taeyong tak terima.

"Aku tak mengakuinya, sudah cepat tanda tangani, aku tak tahan serumah dengan jalang! besok kita akan resmi bercerai!" dan Jaehyun berlalu dengan Taeyong yang menatap sendu punggungnya.

"TIDAK! JAEHYUN KAU TIDAK BISA MELAKUKAN INI!!TIDAK--

.

.

.

.

"TIDAKKKK JAEHYUN! hikss"

"MOM! BANGUN MOM!!" Taeyong terbangun dengan nafas tersenggal.

Mimpi itu datang lagi, kejadian 12 tahun lalu kembali menghantui Taeyong sejak 2 tahan belakangan ini, kenapa?

"Mom, are you okay? apa mimpi itu datang lagi?" Mark dengan seragam sekolahnya menatap Taeyong dengan khawatir. Membuat Taeyong sedikit tersenyum.

"Ah, Mark maaf mom bangun kesiangan lagi, haha, kau sudah siap? sudah sarapan? sudah menyiapkan jadwal pel--" bukannya menjawab, Taeyong justru mengalihkan pembicaraan dengan ngelantur.

"MOM! jawab pertanyaanku, dan lgi aku bukan lagi anak kecil!!" bentak Mark, membuat Taeyong terdiam, terkejut ketika anaknya embentaknya.

"Maaf mom, aku hanya khawatir" Mark memeluk ibu nya yang terlihat shock.

"Dia datang lagi Mark,hiks mom takut, mom takut dia akan mengambil smuanya dari mom, termasuk kamu" mata Taeyong bergerak tak fokus. Mark mendesah pelan, ibu-nya butuh Dokter Hendery.

"Hhh, tak akan mom. Bersiaplah, aku antarkan ke dokter Hendery. aku akan titip absen saja ke Haechan" Mark tersenyum kecil dan meraih handphone nya, menelepon Haechan, kekasihnya.S