8.berangkat bareng

179 18 5
                                    

Alarm berbunyi tepat jam 06.00,karla pun mematikan alarm itu tapi karena masih ngantuk karla pun memutuskan untuk tidur lagi.

"Woi ka bangun ka"ujar iki

"Hmm"jawab karla masih tertidur

"Gc kak dih"ujar lagi iki sedikit teriak

"Ih iya bawel lo"ujar karla kesal tapi belum membuka matanya

"Woi bangun weh ada yang tungguin dih dibawah"jelas iki

Mata karla langsung terbuka

"Hah?haduh bukannya bilang dari tadi kek"ujar karla bangun dari kasurnya langsung berlari ke kamar mandi

"Udah gue bangunin dri tadi lo nya aja gabangun"teriak iki

***

"Sebentar ya raf.."ujar bunda karla

"Iya tan gapapa kok"jawab rafka sopan

"Eh gausah panggil tante,panggil aja bunda"ujar bunda karla

"Eh iya bun"jawab rafka

"Kalo gitu bunda ke atas dulu liat karla"ujar bunda karla,rafka pun mengangguk kepala nya sebagai jawaban

Saat dikamar karla.

"Karla..cepetan kar ditungguin sama rafka"ujar bunda

"Sebentar bun dikit lagi selesai"ujar karla

"Yaudah bunda tunggu dimeja makan ya kita sarapan bareng sama rafka"ujar bunda sambil pergi dari kamar karla

"Duh ribet deh bunda ngapain ngajak si rafka lagi,gue lamain aja biar langsung jalan gak sarapan"batin karla

15 menit berlalu..

Karla menuruni anak tangga dengan cepat menuju meja makan..

"Duh bun karla kesiangan bun nanti aja ya bun sarapannya disekolah soalnya ada tugas juga yang belum diselesain sama karla"jelas karla berbohong

"Sebentar doang karla sarapan"ujar bunda

"Maaf bun gabisa soalnya ada tugas nanti karla dihukum kalo ga ngerjain tugasnya"jelas karla

"Yuk kak,assalamualaikum"ajak karla sambil mencium tangan bunda dan ayahnya

"Yaudah kalo gitu rafka sama karla berangkat ya bun"ujar rafka sopan sambil mencium tangan bunda dan ayahnya karla

***

"Ngebut ka gc keburu telat ni"ujar karla

"Siapa suruh kesiangan"jawab rafka

"Dih kemaren kan gue baca novel dulu mangkanya gue begadang"jelas karla

"Oh yaudah kalo mau ngebut pegangan di pinggang gue gc"ujar rafka sambil tersenyum tipis

"Dih gamau"tolak karla

Rafka pun menaikkan kecepatan motornya sehingga karla memegang pinggangnya

KarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang