CHAPTER 2

43.3K 3.2K 144
                                    

Aku menuruni anak tangga, berjalan menuju meja makan. Ku melihat Mama dan Papa yang sudah bisa bercanda seperti biasanya. "Selamat pagi Pa, Ma,"  Kata ku mencium pipi Mama dan Papa.

"Selamat Pagi sayang...." Mama dan Papa mencium kedua pipi ku. Aku tersenyum menanggapinya, mood Mama sudah baik terlihat dari raut wajahnya yang sudah mulai segar. Tak ada wajah pucat dan juga tak ada tatapan kosong.

Aku kembali memirik kan rencana gila ku semalam, setelah mimpi buruk itu aku tak bisa tertidur lagi. Akhirnya ku putuskan untuk mencari informasi tentang mimpi ku di internet. Dan setalah memahai arti mimpi tersebut, ide gila itu muncul di dalam otak ku. Ku lirik Mama dan Papa, mereka nampak menikmati sarapan.

"Ma, Pa...." panggilku ragu, keduanya menengok ke arahku.

"Kenapa sayang nasi gorengnya kurang?"  tanya Mama yang akan menyendokan nasi goreng lagi di piringku.

"Eh, bukan itu Ma..."  ucapku cepat sebelum Mama benar-benar memeberi ku nasi goreng.

"Aku mau sekolah di sekolah Tiara yang dulu," ucapku membuat Mama dan Papa diam.

"Enggak!" ucap Mama tegas, aku tau Mama pasti tak mengizinkan ku untuk sekolah di sekolah Tiara.

Aku berjalan memeluk Mama. "Mama kan  tau, kematian Tiara tidak wajar Ma. Kita sebagai keluarga tidak boleh melihat jenazah Tiara. Kita juga gak tau secara pasti kenapa Tiara meninggal. Sera ingin membongkar kematian Tiara, " ucapku mencoba menjelaskan niat baikku kepada Mama. Mama terdiam, Papa juga masih diam.

"Sera cuma mau keadilan buat Tiara. Sera mau Tiara tenang di sana." Aku menceritakan mimpi ku tadi malam, membuat Mama menangis.

"Sera gak tau kenapa Tiara minta tolong sama Sera. Ma, Izinkan Sera buat nolong Tiara...."  rengek ku  kepada Mama. Mama menghapus sisa air matanya, Kemudian beliau memeluk ku.

"Mama gak mau kamu bernasib sama sama Tiara. Cukup Mama kehilangan Tiara jangan kamu, sayang," ucap Mama masih memeluk.

"Mama percaya 'kan sama Sera, Sera bisa jaga diri Sera. Mama juga tau kan kalau Sera juara MMA tahun lalu. Sera yakin Sera bisa......"  ucapku menyakinkan Mama.

Aku memang juara MMA tahun lalu, Tahun ini aku tidak di boleh kan Mama maupun Papa untuk mengikuti MMA di Inggris, karna tahun lalu pun aku menang dan juga tepar di rumah sakit selama 5 hari.

Tiara pun sempat menjenguk ku di rumah sakit waktu itu. Huh aku jadi teringat kepada Tiara, sungguh aku merindukan sosok Tiara.

"Mah boleh ya," ucapku lagi Mama menghela nafasnya berat.

"Kamu janji bakal jaga diri kamu dengan baik?" ucap Mama aku menganggukkan kepala ku antusias. Mama mengusap wajahku.

"Mama Izin kan. Kamu harus bisa mengungkap misteri kematian Tiara....." ucap Mama aku tersenyum menatap lalu memeluknya.

"Sera janji bakal jaga diri Sera. Sera sayang sama Mama...." ucapku Mama membalas pelukanku.

"Kamu tenang saja Sera Papa akan suruh salah satu anak buah Papa buat ikut kamu...." ucap Papa yang sedari tadi diam. Aku pun mengangguk mengiyakan ucapan papa.

Tiara aku janji akan menolong kamu. Aku akan mengungkap kematian kamu. Batin ku.

****

Hari ini aku akan pindah ke sekolah Tiara. Aku meminta Papa untuk menutupi identitas ku sebagai kembaran dari Tiara. Untung saja wajah ku dan Tiara tidak  mirip, jadi lebih mudah untuk melakukan penyamaran. Setelah koper-koper ku di masukan kedalam mobil, aku memeluk Mama. Mama masih saja mengkhawatirkan aku.

"Sera, Mama cuma bisa berdoa yang terbaik buat kamu sayang. Jaga diri kamu baik-baik," ucap Mama aku mengangguk.

"Mama jangan khawatir kan Sera. Sera kan, Sera bisa jaga diri Sera," ucapku menenangkan Mama. Setelah memeluk Mama kini aku memeluk Papa.

"Papa sudah mengirim salah satu anak buah Papa. Nama nya Langit Birru, besok kamu pasti bertemu dengannya," ucap  Papa. Aku mengangguk masih memeluk Papa.

"Aku pamit Ma, Pa," ucapku masuk kedalam mobil, dari jendela Mobil aku melambaikan tangan kepada Mama dan Papa yang sedang berpelukan.

●●●

Vote + Comment!!

Maaf keun Typo😑

Lampung 10 Oktober 2019
Mayang❤
____________________

DEATH(Misteri Kematian Tiara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang