Ini sudah hari kelima Taehyung tidak menemukan Lisa nya di kampus. Ya baginya, Lisa masih miliknya. Dan kenyataan itu membuatnya gugup dan takut.
Ia tidak mau kehilangan gadis kecilnya lagi. Ia begitu merindukannya hingga hatinya merasa sakit. Bahkan, ia tidak peduli dengan Lee Hana yang terus berusaha menempel padanya.
Karenanya, sepulang kampus ia langsung menuju rumah tunangannya, ia sudah tidak peduli, apakah ibu Lisa akan menolaknya atau tidak, ia hanya ingin bertemu dengan Lisa.
"Taehyung ssi?" omma Lisa menyapa seorang pemuda yang sudah duduk di ruang tamunya. Ada apa ia kerumahnya, pertunangan mereka sudah dibatalkan, artinya, sudah tidak ada hubungan antara keluarga Kim dan Wong, selain Ny. Kim adalah sahabatnya ketika sekolah.
"Omma? kenapa kau memanggilku seperti itu? Panggil aku seperti biasa kau memanggilku omma," lirih Taehyung.
"Itu tidak mungkin Taehyung ssi, kita hanya seseorang yang saling kenal saja, sudah tidak ada hubungan antara kau dan keluarga kami, Taehyung ssi."
"Tapi omma, aku...aku masih mencintai Lisa, kumohon, jangan putuskan pertunangan kami," mohon Taehyung putus asa.
"Apa keperluanmu Taehyung ssi?" tanya Wong Chaerin yang malas membahas permohonan Taehyung.
"Lisa, aku tidak bertemu dengannya dikampus selama lima hari ini, boleh aku tahu dimana dia?" tanyanya memohon.
"Lisa sudah tidak tinggal di rumah ini, Taehyung ssi. Dan kuharap kau merelakannya."
"Beritahu aku dimana alamatnya rumahnya, omma, aku ingin menemuinya, kumohon omma."
"Maafkan ahjumma, Taehyung ssi, aku tidak ingin Lisa sakit hati lagi, biarkan Lisa bebas ya. Permisi, ahjumma ada janji yang tidak bisa dibatalkan. Sebaiknya kau juga pulanglah, hari sudah malam," senyum Chaerin meninggalkan Taehyung sendirian di ruang tamunya.
¤¤¤
"Yak! kau kenapa Tae!" tanya Jimin melihat Taehyung yang duduk di pinggir kulkas dapur apartemennya. Beberapa botol minuman keras kosong berserakan di sekitarnya.
Jangan ditanya wajah dan penampilan Taehyung,tentu sangat mengenaskan. Mata sayu dengan pandangan tidak fokus lingkaran hitam, rambut acak-acakan, bulu-bulu kasar di bagian dagu nya pun mulai tumbuh, sama sekali tidak terurus.
"Yak!" Jimin memapah Taehyung berdiri dan berjalan ke arah sofa, mendudukkannya, lalu berjalan ke arah dapur membuat segelas susu hangat dan membawanya ke Taehyung.
"Minum! ini bisa membuatmu sedikit sadar," kata Jimin menyodorkan susu pada Taehyung.
Taehyung meminum segelas susu pemberian Jimin, kemudian kembali meneteskan air mata, bahkan tanpa ia sadari.
"Kau kenapa sih Tae, sepertinya hubunganmu dengan Hana baik-baik saja. Ada apa sebenarnya?"
"Lisa, Jim....Lisaku."
"A..aapa? Wong Lisa? Kenapa dengannya? Bukannya kau pacaran dengan Hana? Kenapa jadi Lisa?" cerca Jimin bertubi-tubi.
"Kenapa sih semua orang berpikir aku pacaran dengan Hana? Kenapa semua seenaknya mengatakan Hana adalah pacarku? Aku punya tunangan, Jim, dan aku sangat mencintainya. Kalian kenapa sih?" kesal Taehyung.
"Woah! I don't get it! like, seriously? Kau dan Hana selalu bersama bahkan aku ingat, saat Lisa masih di Seoul pun kau lebih banyak bersama Hana, jadi tidak salah jika kukira kau pacaran dengannya bukan? Semua orang jelas melihatnya Tae, bukan hanya aku yang mengartikannya seperti itu!" bantah Jimin membela pendapatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] Hurt
FanfictionLalisa berubah karena luka masa lalu Taehyung berubah karena ia tidak sengaja melukai gadis yang dicintainya Lucas berubah karena gadis yang dicintainya terluka Wong Yukhei x Lalisa Manoban x Kim Taehyung