Daun-daun berguguran mengiringi langkahku menuju gedung yang sangat enggan rasanya ku pijak, dimana aku menghabiskan waktu sangat banyak hanya dengan buku-buku dan pelajaran yang sangat membosankan. Sungguh, rasanya ingin sekali aku pergi menjauh dari tempat itu. Tempat asing yang baru ku kenal kurang lebih dua minggu ini.
Jujur saja. Menjadi murid pindahan memang tak pernah menyenangkan. Diacuhkan dan tak di anggap sudah biasa terjadi setiap harinya. Aku terbiasa dengan situasi itu, dan bahkan aku justru menyukainya. Kesepian dan kesunyian, menurutku hal yang paling baik di banding keramaian.
Langkahku semakin mendekat ke arah ruang kelas yang menyebalkan. Mereka semua membuatku muak dengan tingkahnya setiap hari.
Aku langsung memasang earphone dan berjalan santai masuk ke dalam ruangan dengan situasi yang sudah ku bayangkan. Mereka saling mengobrol dan bergurau sangat berisik. Tak ada yang memperdulikanku, selain mereka yang duduk tepat di samping tempat dudukku.
Aku tak tahu apa yang mereka katakan, hanya saja aku merasa mereka sedang membicarakanku sembari mengganggu seorang siswi cupu pintar di kelas ini.
Aku tak memperdulikan apapun, hingga saat aku sampai, tujuanku hanya duduk dan mendengarkan musik sembari menatap ke arah jendela yang tersorot cahaya matahari.
Meski begitu, pandanganku merasa teranggu dengan tingkah geng sialan yang semakin menjadi-jadi. Mereka menyeret gadis cupu itu ke sudut belakang kelas dengan menarik kerah bajunya penuh ancaman.
Aku mengecilkan volume earphone yang terpasang di telingaku agar bisa mendengar apa yang mereka katakan.
" Ya! Gadis cupu! Kau sengaja tak membawa buku ku, huh?!! " Ujar Min Eun Soo, sang ketua geng yang tak punya hati. Ya bisa di bilang begitu, karena setahuku dia yang paling berkuasa. Aku juga tak sengaja mengetahui namanya yang populer di kalangan anak cupu yang sering di bully nya.
" M..maafkan aku. Aku benar-benar lupa " Ujar gadis cupu pintar bernama Kim Seora dengan mulut yang bergetar ketakutan
" Huh? Lupa? Kau benar-benar cari mati rupanya! "
Ucap Shin Ryujin yang tak lain adalah anggota gang Eun Soo yang juga tak kalah ganasnya. Ia mengancam sembari menjambak rambut Seora yang terkepang rapi.
" Jeongmal mianhae ... " Rintih Seora kesakitan yang terdengar sangat jelas.
Bruk!!!!!!!!!
Entah apa yang terjadi padaku, hingga aku menggebrak meja yang seketika membuat kericuhan menjadi hening, dan merubah pandangan mereka menatap tajam ke arahku.
" Mwoya?! " (Ada apa?!)
Kini Eun Soo Menatapku dengan tatapan yang terlihat menantang. Dengan mata sipit itu sangat tergambar watak keras yang ia miliki.
" Apa kau ada urusan denganku? " Tambahnya sembari berjalan mendekatiku
Aku melipat tangan di dada sembari memperlihatkan tatapan yang tak kalah menantang darinya.
" Wae? Kau terkejut? " Ucapku
" Lepaskan gadis cupu itu, dan urusan kita selesai " Tambahku yang membuat tatapannya kini beralih pada dada kananku.
" Jung Kyun Hee ... " Eun Soo mengeja nama yang tertulis di seragamku
" ... Si anak baru " Tambahnya
" Eoh, dia anak baru yang tak punya teman. Lihat saja, tak ada yang mau berteman dengannya " Ujar Shin Yuna, teman Eun Soo yang lain, yang juga ikut mengejekku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREAL (KTH)
Teen FictionAku yang terbiasa dengan kesendirian, menemukannya dalam kesunyian. Dia, pria yang tiba-tiba saja datang dalam hidup sepi ku, selalu menemukan cara untuk mencari kebisingan yang membuat candu.