Part 6 - Cincin

6.5K 382 77
                                    

Jangan lupa tekan bintangnya untuk voting cerita ini ya guys

Setelah bertubi-tubi dinyinyiran reader yang bahkan sampe ke dm ig, akhirnya bisa update juga...

Maaf ya lama updatenya, antara keadaan yang gak mendukung + mood yang gak ada + inspirasi gak ada.
Tapi ya udahlah tetap di update juga demi reader

Cie..  Yang pada malming di wattpad

"Apakah kalian yang menyebarkan berita ini?" ucap Marina marah memperlihatkan hpnya kepada dua pemuda yang bingung itu.

Sanha dan Tom menganga melihat berita viral di akun gosip itu.

"Gila, ini mereka dapat info darimana, ini lengkap banget. Kakak lu jadi bahan bullyan netizen, sa" ucap Tom kaget.

"Pasti ada yang sengaja membeberkan berita ini" ucap Sanha.

Tangan pemuda itu mengepal, se salah apapun dan seburuk apapun kelakuan kakaknya, dia tidak terimanya kakak perempuannya itu menjadi bahan bullyan netizen.

"Dan lagi banyak sekali netizen yang menyerbu ig saya, padahal saya ingin hidup tenang dan membesarkan Danish dengan baik setelah lepas dari masalah itu dan ternyata masalah ini tambah runyam setelah media online memviralkan" ucap Marina.

Sanha berdiri dan memegang tangan Marina. Pemuda itu berlutut di hadapan Marina.

"Maaf mbak, gara-gara saya rumah tangga mbak jadi rusak dan mbak diusir dari rumah waktu mengandung Danish, maaf kan saya mbak" ucap Sanha sambil menangis.

"Ya udah, kamu tolong berdiri" ucap Marina memegang pundak Sanha.

"Saya sudah maafin kamu, lagian dengan atau tanpa kamu juga Mario tetap menceraikan saya dengan cara apapun. Dan dia juga tak mengakui kalau ini anaknya, kamu waktu itu cuma anak remaja yang lagi menginginkan sesuatu hal, saya tau kamu dibayar mahal oleh Mario dan kakak kamu.
Yang jelas saya mendapatkan pelajaran yang banyak tentang kejadian itu untuk menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. Saya udah maafin kamu" ucap Marina tersenyum.

Sanha merasa tidak enak hati mendengar perkataan Marina. Wanita itu sangat baik, Mario telah menyia-nyiakan wanita sebaik dan semanis ini.

"Baiklah, aku pergi dulu. Aku ingin menenangkan diri dulu" ucap Marina beranjak dari kursi teras depan.

"Mbak" panggil Tom.

"Bolehkan aku memberitahu Tom keberadaan kakak, Charlie Tito dan Denis mencari mbak, mereka ingin bicara ama mbak" ucap Tom.

"Baiklah, asal mereka tak memberitahu Mario dimana keberadaanku" ucap Marina.

----

Setelah menidurkan Danish, Marina pergi ke kamarnya dan berbaring di ranjang single bednya.
Wanita itu kembali menerawang pada ucapan Sanha tadi pagi.
Wanita itu menscroll komentar yang ada di ignya, Marina hanya mempost 11 foto yang didalam foto itu dipenuhi banyak komentar baik itu yang mendukung maupun yang menghujat diri. Marina menekan tombol pengaturan untuk mematikan kolom komentar di ignya.

Sebuah panggilan video call datang dari teman lamanya, Jasmine.
Jari Marina menggeser ke icon penerimaan panggilan video.

"Assalamualaikum Marina" ucap dua orang dalam video tersebut.

"Waalaikum salam, ibuk... Jasmine.. Gimana kabar kalian?" tanya Marina dengan wajah senang.

"Alhamdulillah kami sehat, gimana kabarmu dan Danish, nak?" tanya Ningsih.

"Alhamdulillah kami sehat buk, Danish tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas dan ganteng" jawab Marina.

"Alhamdulillah cucu nenek sehat selalu, kapan-kapan nenek pengen video callan ama cucu nenek" ucap Ningsih.

Love, MarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang