jangan lupa tekan bintangnya untuk voting cerita ini ya guys
Selamat membaca...
Hai guys... Maaf, ini saya baru selesai ujian sore tadi dan ngeusahain untuk publish cerita malam senin ini.
Harap dimaklumi jika kurang memuaskan
Enjoy ya...Kedua pemuda itu tersedak dan melihat satu sama lain.
"Bro, gak jauh beda ama bapaknya, benar-benar copy-paste an Mario" bisik Tom yang di balas anggukan oleh Sanha."Danish, kamu tidak baik ngomong seperti itu nak" ucap Marina mengelus kepala Danish.
"Maaf kan Danish ya" ucap Marina
"Gak masalah mbak, kami maklumi kok" ucap Sanha yang di iringi dengan anggukan Tom.
Setelah selesai makan, Tom dan Sanha duduk bersandar di kursi tamu dengan perut kekenyangan.
"Kalian sudah kenyang ya, mau sekalian saya antar kerumah kalian atau nanti?" ucap Marina yang baru datang dari ruang tv.
"Nanti aja mbak, perut kami kenyang abis" ucap Tom.
"Rakus sih lho"
"Lho juga curut, abis 3 piring" balas Tom.
Marina tersenyum melihat tingkah kedua pemuda itu yg saling menyalahkan satu sama lain.
"Oh ya Sanha, kalau boleh apa yang terjadi sampai kakakmu dan Mario bisa cerai?" tanya Marina.
Kegiatan mereka berhenti ketika mendengar pertanyaan Marina.
Sanha lalu menarik nafas. Pemuda yang memiliki yg memiliki wajah korea tersebut menerawang mengingat kembali kejadian yang telah lewat."Waktu itu setelah mbak bercerai, Mario lalu mengambil kesempatan dari rasa kecewa ibunya kepada mbak untuk menikahi Sasha. Setelah mereka menikah, kakak sering menghamburkan uang Mario untuk pergi keluar negeri dan membeli barang-barang branded karena waktu itu sebuah perusahaan diserahkan oleh ayah Mario kepada anak laki-lakinya itu. Karena hobi hedon kakak membuat Mario harus berusaha sangat keras untuk membuat perusahaan tetap maju agar bisa memenuhi kebutuhan mewah kakak. Karena Mario sibuk mengurus perusahaan dan kakak juga sibuk dengan karir modeling kakak di Paris yang sedang naik membuat hubungan mereka cukup renggang. Kakak hanya sekali seminggu pulang ke Indonesia dan Mario kelimpungan dengan pekerjaannya di kantor, ya... Seperti itulah mereka" jawab Sanha yang lalu mencomot nastar yang terletak di toples depannya.
"Lalu?"
"Ma.... "
Danish berlari ke arah Marina, teriakan Danish menginstruksi kalimat yang akan keluar dari mulut Sanha.
"Ada apa nak?" tanya Marina khawatir
Marina melihat raut wajah Danish cemas.
"Kimberly sakit ma" ucap Danish menarik tangan Marina untuk bangkit.
Marina lalu pergi ke halaman belakang dan melihat kucing itu sedang mengerang kesakitan sambil mengigit lidahnya.
"Dia mau melahirkan nak, sebentar mama cariin kardus dan baju usang dulu" ucap Marina lalu bergegas ke dalam kamar.
Dua orang pemuda itu lalu antusias mendengar ucapan Danish.
Hal ini terdengar menarik bagi mereka karena mereka belum pernah melihat bagaimana proses kucing melahirkan.Mereka bertiga begong melihat kucing betina tersebut mengerang kesakitan.
"Hey, malah pada bengong disini" ucap Marina sambil memegang kardus.
Marina lalu menangkat badan kucing kampung kesayangannya itu ke dalam kardus yg sudah di alasi kain.
Marina lalu menyelimuti Kimberly dan mengusap kepala kucing itu yg sedang kesakitan."Kim gak bakal mati kan mah?" tanya Danish dengan wajah sedih.
"Enggak sayang, Kim bentar lagi mau punya anak"
"Wah iya mah, pasti anaknya lucu -lucu kayak kim" ucap Danish polos.
Kedua pemuda itu menatap ibu dan anak yg sedang berinteraksi tersebut.
"Mario tak sadar kalau dia telah membuat hal yang paling berharga yang telah dia miliki" ucap Tom pelan.
Sanha hanya terdiam mendengar kata-kata Tom tersebut. Rasa bersalah masih lekat terasa di hati Sanha, dia salah satu penyebab wanita didepannya ini menderita dan membuat bocah tampan ini tak merasakan kasih sayang seorang ayah.
"Aku akan mencoba untuk memperbaikinya" ucap Sanha dalam hati.
Mungkin ada beberapa orang yg tahu nama Sanha ini terinspirasi dari siapa.
Jangan lupa voting guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Marina
RomansaSequel Sexy Teacher vs Brondong nakal Perjuangan seorang wanita bernama Marina Jenita yang berjuang membesarkan anaknya setelah dicampakkan ketika mengandung oleh mantan suaminya yang lebih memilih wanita lain. Pasca perceraiannya dengan Mario, Mari...